TSW - 40

18.5K 962 6
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******

Laura menatap wajah Oliver dengan raut yang sulit untuk diartikan. Saat ini ia terus teringat dengan cerita yang dijelaskan oleh Levin mengenai masa lalu suaminya. Perlahan tangan Laura terulur untuk menggenggam erat tangan suaminya. Laura sangat berharap jika Oliver segera membuka matanya.

"Aku tahu, kau pasti memiliki alasan untuk tidak menceritakan masa lalumu padaku Oliver. Aku tahu kau tidak sepenuhnya bersalah dengan kejadian yang terjadi saat itu. Tapi aku juga tidak membenarkan pria itu yang ingin mencelakai keluarga kita. Aku tidak akan tinggal diam jika dia berani melukai buah hati kita. Jadi aku mohon segeralah sadar Oliver, kita harus menjaga buah hati kita dari pria itu." ujar Laura berbicara sendiri di dekat suaminya.

"Kau tenang saja Laura, kami pasti akan selalu menjagamu dari pria itu." ujar Rhiana dan langsung dijawab anggukkan oleh mereka semua.

"Oliver pasti akan membunuh kami jika saat sadar nanti dia melihatmu terluka." ujar Peter membuat sudut bibir wanita itu terangkat.

Laura tidak menyangka jika suaminya ternyata memiliki sahabat yang sangat perduli dengan dirinya. Setidaknya ia beruntung saat ini ia tidak berjuang sendiri untuk melawan pria itu.

"Karena Oliver masih terbaring koma, sebaiknya kita mengundur acara pelelangan hingga ia sadar kembali." ujar Levin membuat Laura mengerutkan keningnya bingung.

"Acara lelangan?" Levin yang mendengar ucapan Laura langsung menganggukkan kepalanya.

"Ya, kami berencana membuat acara pelelangan untuk real estate yang kami bangun di salah satu kawasan Manhattan dan Oliver merupakan investor terbesar dalam pembangunan itu." Laura yang mendengar itu hanya memangut mengerti. Ia tidak akan terkejut lagi dengan rencana suaminya karena ia tahu berapa kekayaan yang dimiliki suaminya saat ini.

"Kalian tidak perlu menundanya, aku akan menghadiri acara itu menggantikan suamiku." ujar Laura membuat semua orang yang ada di sana terkejut.

"Tidak Laura, tempat itu sangat berbahaya untukmu. Itu bukan acara pelelangan biasa bahkan Zean bisa saja datang ke acara itu." ujar Rhiana berusaha merubah keputusan wanita itu.

"Benar yang diucapkan istriku Laura, yang datang ke acara itu hanya pengusaha-pengusaha terkenal dan mereka akan melakukan apapun untuk memenangkan pelelangan itu meskipun harus bermain dengan cara kotor." ujar Jordan.

Laura mengerutkan keningnya bingung. Ia tidak menyangka jika ada acara yang seperti itu. Semakin ia mengenal semua orang yang ada di sana semakin ia menemukan hal baru yang selama ini ia tidak ketahui yang terjadi di dunia bisnis.

'Apakah dunia bisnis sekejam itu? Aku harus melihatnya secara langsung.' batin Laura.

"Tidak masalah.. Tadi kau mengatakan jika Zean mungkin akan datang ke acara itu bukan?" Tanya Laura dan langsung dijawab oleh mereka semua. "Kalau begitu aku harus datang, aku akan membalas perbuatannya terhadap suamiku." lanjutnya membuat semua orang yang ada di sana membulatkan katanya terkejut.

Ternyata penilaian mereka terhadap Laura salah besar. Mereka mengira Laura adalah wanita yang lembut bahkan tidak mungkin akan melakukan sebuah kejahatan sekecilpun. Tetapi mereka salah, bahkan mereka mendengar suara penuh kebencian dari wanita itu.

"Tapi kau sedang hamil Laura, bagaimana jika dia melukaimu dan kandunganmu?" Laura tersenyum saat mendengar ucapan Rhiana. Ia sangat tahu jika saat ini wanita itu sedang mengkhawatirkan dirinya. Tetapi ia tidak bisa diam saja seperti wanita lemah saat melihat suaminya terluka akibat pria itu.

The Secret Wife || COMPLETED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang