Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Acara lelang telah selesai, para tamu mulai menikmati hidangan yang ada di acara tersebut. Selama itu juga Levin tidak pernah mengalihkan pandangannya dari Zean. Levin masih memikirkan apa yang sebenarnya akan dilakukan pria itu di tempat ini. Padahal acara telah selesai namun pria itu belum juga beranjak dari tempatnya.
Hingga akhirnya sebuah suara tembakan terdengar di seluruh tempat itu. Para tamu undangan mulai berteriak histeris dan berlari keluar untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing. Sedangkan Levin dan yang lainnya hanya menatap pria itu dengan raut wajah datar.
Namun Levin mengerutkan keningnya saat melihat beberapa pengusaha yang ia kenal tidak berlari keluar dari tempat itu melainkan berjalan mendekati Zean.
"Ternyata mereka bekerja sama." ujar Levin sambil tersenyum menyeringai.
"Pantas saja dia terlihat sangat santai ternyata dia telah memanggil pasukan yang cukup banyak." ujar Harvey sambil menatap seluruh pengawal yang berdiri di belakang pria itu.
"Aku tidak ingin berlama-lama Levin, sebaiknya kau serahkan Laura padaku." ujar Zean dengan menampilkan senyum seringainya.
"Kau tidak akan bisa merebutnya dari kami Zean, apa kau ingin menakuti kami dengan membawa banyak orang ke tempat ini?" Ujar Levin sambil terkekeh pelan.
Zean yang mendengar ucapan Levin langsung menatap tajam ke arah pria itu. Namun tidak dengan Levin yang sangat suka memancing kemarahan musuhnya.
"Aku sudah memerintah yang lainnya untuk mengepung mereka." bisik Jordan pada Levin.
Levin yang mendengar itu langsung tersenyum dan menatap remeh ke arah Zean.
"Sebaiknya kau menyerah Zean, kau tidak akan menang melawan kami." ujar Peter dengan santai sambil bersandar dan menghisap cerutu yang ada di tangannya. "Kau hanya membuang-buang waktu berhargamu selama bertahun-tahun hanya karena wanita murahan itu." lanjutnya.
Zean yang mendengar ucapan Peter langsung mengepal tangannya kuat. Saat itu juga Peter dapat melihat Zean mengeluarkan sebuah pistol dari sakunya dan mengarahkannya pada Peter.
Bersamaan dengan itu, semua pengawal yang telah diperintahkan oleh Jordan langsung keluar dari persembunyian mereka dan mengarahkan pistol mereka pada Zean dan yang lainnya.
Levin tersenyum menyeringai saat melihat Zean yang tidak dapat berkutik di tempatnya. Zean menatap nyalang ke arah Levin saat melihat mereka telah di kepung oleh pengawal yang disiapkan oleh Jordan. Namun tak lama kemudian Levin dan yang lainnya mengerutkan keningnya saat melihat Zean menurunkan pistolnya dan tertawa dengan cukup keras.
"Kau kira aku tidak akan mengetahui rencana kalian? Sebaiknya kalian menjaga dua wanita itu di sana." ujar Zean dengan santai kembali duduk di salah satu kursi yang ada di sana.
Saat itu juga Levin dan yang lainnya langsung terkejut dengan suara teriakan dari ruangan tempat dimana Laura dan Rhiana berada.
"Brengsek!" teriak Jordan saat mendengar suara teriakan dari istrinya.
Jordan yang ingin pergi menghampiri Laura dan istrinya seketika terhenti saat merasakan sebuah pistol menempel tepat di belakang kepalanya. Saat itu juga ia melihat ke arah teman-temannya yang juga berada di posisi yang sama seperti dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Wife || COMPLETED ✔️
RomanceLaura Florance harus bekerja keras untuk membayar seluruh pengobatan adiknya, Lisa Florance. Adiknya harus terbaring lemah di ranjang rumah sakit akibat penyakit Leukimia yang dideritanya. Sedangkan kedua orang tuanya telah meninggalkan mereka akiba...