Happy Reading Guys🖤
Don't forget to follow, vote, and comment on this story!
******Setelah beberapa hari Oliver di rawat di ruang intensif, Dokter memutuskan untuk memindahkan Oliver ke ruang rawat inap. Selama itu juga Laura selalu berada di samping Oliver untuk menjaga pria itu. Sesekali Jean dan yang lainnya datang untuk menggantikan Laura menjaga Oliver karena wanita itu juga perlu beristirahat apalagi dengan keadaan sedang mengandung. Laura sangat berterima kasih pada semua sahabatnya karena selalu ada di saat ia sedang mengalami kesulitan. Ia tidak tahu lagi bagaimana harus membalas kebaikan mereka semua.
Saat ini Laura tengah duduk di samping Oliver sambil memegang tangan pria itu dengan erat. Pandangan wanita itu tidak pernah teralihkan sedikit pun dari wajah suaminya. Dokter dan perawat yang berada di rumah sakit tersebut sangat kagum dengan kesabaran Laura menunggu kesadaran suaminya. Bahkan mereka tidak pernah melihat Laura keluar selangkah pun dari ruangan dimana Oliver berada.
"Ini sudah lima hari Oliver, kenapa kau belum juga membuka matamu?" lirih Laura menatap wajah Oliver yang terlihat sangat pucat. Tidak ada perubahan sedikitpun mengenai kondisi suaminya dan itu membuat Laura merasa semakin khawatir.
Dalam hati wanita itu muncul rasa amarah kepada pelaku yang telah membuat suaminya terluka seperti ini. Laura bersumpah akan membalas semuanya saat mengetahui siapa pelaku yang sebenarnya.
Laura memegang tenggorokkannya yang terasa sangat kering. Wanita itu beranjak dari tempat duduknya menuju nakas untuk mengambil segelas air. Saat ia kembali meletakkan gelas tersebut, tiba-tiba ia mendengar suara pintu ruangan yang terbuka. Di sana Laura melihat Levin dan yang lainnya datang dan melangkah mendekatinya.
"Bagaimana kondisi Oliver?" Laura yang mendengar pertanyaan dari Levin hanya menghela nafas berat dan menggelengkan kepalanya.
Semua orang yang ada di sana menghela nafas pelan saat melihat jawaban dari Laura. Namun Laura mengerutkan keningnya saat melihat seorang pria yang baru saja masuk dengan wanita di sampingnya dengan raut wajah khawatir.
"Apa yang terjadi pada Oliver?" tanya pria itu dengan nafas terengah. Laura dapat mengetahui jika pria itu pasti berlari saat menuju ke ruangan itu.
"Kenapa kalian diam saja? Kami baru saja tiba di New York dan langsung menuju ke sini karena mendengar jika Oliver terluka." Kali ini Laura mendengar wanita yang di sebelah pria itu yang telah mengeluarkan suaranya.
"Tenangkan diri kalian, Oliver belum juga sadar dari komanya sejak lima hari yang lalu." jelas Levin membuat mereka berdua membulatkan matanya.
Hingga akhirnya manik mata Laura dan wanita itu bertemu. Laura menatap penuh penasaran siapa wanita itu sebenarnya dan kenapa ia bisa mengenal suaminya. Karena selama ini Oliver tidak pernah menceritakan pada dirinya jika pria itu memiliki teman wanita.
"Apa kau Laura, istri Oliver?" tanya wanita itu dan langsung dijawab anggukkan oleh Laura. Saat itu juga Laura melihat wanita itu berjalan mendekat ke arahnya.
"Perkenalkan aku Rhiana Loreen dan itu suamiku Jordan Walker. Kau pasti sangat sedih melihat keadaan suamimu sekarang." ujar Rhiana dengan sangat lembut membuat Laura seketika menundukkan kepalanya. Wanita itu berusaha untuk menahan air matanya agar tidak jatuh dihadapan para sahabat suaminya. Rhiana yang melihat Laura berusaha untuk menahan tangisnya langsung menarik wanita itu ke dalam pelukannya.
"Menangislah jika itu bisa membuatmu merasa lebih baik Laura." Laura yang tidak bisa menahan tangisnya saat itu juga menangis di dalam pelukan Rhiana. Para pria yang melihat itu langsung mengalihkan pandangannya dari kedua wanita tersebut, karena mereka sangat tidak menyukai melihat wanita menangis dihadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Wife || COMPLETED ✔️
RomanceLaura Florance harus bekerja keras untuk membayar seluruh pengobatan adiknya, Lisa Florance. Adiknya harus terbaring lemah di ranjang rumah sakit akibat penyakit Leukimia yang dideritanya. Sedangkan kedua orang tuanya telah meninggalkan mereka akiba...