Happy Reading Guys🖤
Don't forget for follow, vote and comment this story!
******Oliver yang melihat Laura jatuh pingsan dengan cepat menangkap tubuh wanita itu sebelum terjatuh mengenai lantai.
"Laura bangunlah." Oliver berusaha membangunkan wanita itu namun tidak ada pergerakan sedikit pun dari Laura.
Jean menatap khawatir ke arah Laura yang kini jatuh pingsan di pelukan Oliver. Ia merutuki dirinya yang tidak bisa tegas dengan Laura sehingga hal ini terjadi padanya. Oliver langsung mengangkat tubuh Laura ala bridal style dan melangkahkan kakinya meninggalkan ruang rapat. Namun sebelum itu ia menyuruh Clara untuk menghubungi dokter pribadinya.
Oliver membawa Laura ke ruangannya dan membaringkan tubuhnya di sofa yang ada di sana. Jean yang tidak berani untuk masuk ke ruangan Oliver hanya berdiri di depan bersama Clara dengan raut wajah khawatir.
Tidak lama pintu terbuka dan memperlihatkan Oliver yang keluar dari ruangannya. Jean langsung menghampiri Oliver untuk menanyakan keadaan Laura.
"Kau kembali saja, dokter akan datang untuk memeriksa Laura. Kau tidak perlu khawatir." ujar Oliver dengan nada dingin namun penuh perhatian lalu kembali masuk ke dalam ruangannya.
Jean dan Clara yang mendengar ucapan Oliver seketika mematung. Ia tidak tahu jika Oliver sangat pengertian walaupun terdengar sangat dingin.
"Apa sebenarnya hubungan mereka?" tanya Jean membuat Clara menggelengkan kepalanya karena ia juga tidak tahu hubungan antara Oliver dan juga Laura. Bahkan selama ini ia baru pertama kalinya melihat atasannya membawa masuk seorang wanita.
Tidak lama kemudian, mereka melihat kedatangan dokter pribadi Oliver. Clara langsung mengantar dokter tersebut untuk masuk ke dalam ruangan atasannya. Jean yang berada di sana akhirnya memutuskan untuk kembali ke perusahaan untuk bekerja. Lagipula sudah ada Oliver yang bisa menjaga Laura.
"Mr. Winston." sapa dokter tersebut setelah masuk ke dalam ruangan Oliver.
"Cepat periksa dia." perintah Oliver dan membiarkan dokter memeriksa keadaan Laura.
Setelah memeriksa keadaan Laura, dokter itu langsung menulis resep obat dan memberikannya pada Oliver. Oliver menerima resep tersebut dan memberikannya pada Clara.
"Tekanan darahnya menurun, sebaiknya anda menjaga pola makannya dan hindari dulu pekerjaan yang berat. Segera beri obat yang telah saya resepkan agar tekanan darahnya kembali normal." jelas dokter tersebut dan langsung dijawab anggukkan oleh Oliver.
Tak lama kemudian, dokter tersebut melangkah keluar meninggalkan ruangan Oliver. Sedangkan pria itu masih berdiri menatap tajam ke arah Laura yang belum sadarkan diri.
Uhukk..
Oliver segera mengambil air yang ada di atas meja dan menghampiri Laura yang mulai membuka matanya. Oliver membantu Laura untuk bersandar di sofa dan memberikan air untuknya. Laura yang masih merasa lemas akhirnya dibantu oleh Oliver untuk memegang gelas tersebut.
Laura memegang kepalanya yang terasa sangat sakit. Bahkan dunia terasa berputar membuatnya semakin pusing.
"Masih pusing?" Tanya Oliver dan dijawab anggukkan oleh Laura.
"Ini akibatnya jika kau tidak mendengarkanku. Aku sudah menyuruhmu untuk tinggal di rumah tapi kau.." belum selesai Oliver berbicara namun Laura langsung menutup mulut pria itu membuat Oliver seketika terdiam.
"Maaf aku merepotkanmu." Oliver yang mendengar itu hanya berdecak sebal.
"Kau memang merepotkan!" Laura memanyunkan bibirnya kesal saat melihat Oliver yang terus memarahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Wife || COMPLETED ✔️
RomanceLaura Florance harus bekerja keras untuk membayar seluruh pengobatan adiknya, Lisa Florance. Adiknya harus terbaring lemah di ranjang rumah sakit akibat penyakit Leukimia yang dideritanya. Sedangkan kedua orang tuanya telah meninggalkan mereka akiba...