Happy Reading Guys🖤
Don't forget for follow, vote and comment this story!
******Beberapa hari kemudian...
Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, akhirnya Laura telah diijinkan pulang dari rumah sakit. Sejak saat itu juga Oliver selalu menjaga Laura dan berada di sisi wanita itu. Bahkan pria itu tidak pernah sedetik pun pergi dari hadapan Laura.
Laura yang melihat sikap Oliver yang sangat protective hanya bisa menghela nafas berat. Entah sudah berapa kali wanita itu mengatakan jika dirinya baik-baik saja, namun pria itu tidak pernah mendengarkannya.
Seperti saat ini, Laura tengah bersandar di kepala ranjang sambil menatap layar televisi yang ada di hadapannya. Di samping wanita itu, Oliver tengah menatap layar laptopnya untuk mengerjakan pekerjaannya.
"Sebaiknya kau bekerja di ruanganmu Oliver. Kau tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja sendiri di sini." ujar Laura.
"Tidak masalah sayang, sebentar lagi pekerjaanku selesai." sahut Oliver tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya. Laura yang melihat itu menghela nafas berat dan kemudian beranjak dari tempat tidurnya.
"Kau ingin kemana sayang?" Tanya Oliver saat melihat Laura turun dari ranjang.
"Don't follow me! Stay here and do your work!" Ujar Laura menghentikan pria itu yang ingin turun dari ranjang untuk mengikutinya.
Oliver yang mendengar itu mengerutkan keningnya bingung saat melihat Laura yang mulai menghilang dari balik pintu kamarnya.
"Ok, aku harus menyelesaikannya dengan cepat." gumam Oliver sambil kembali mengerjakan pekerjannya.
Sedangkan Laura berjalan menuruni tangga menuju dapur untuk melihat beberapa makanan yang ada di sana. Saat ini ia benar-benar lapar dan ingin memakan sesuatu.
Para maid yang berada di dapur langsung menundukkan kepalanya saat melihat kedatangan Laura.
"Apa nyonya ingin sesuatu?" Tanya salah satu maid yang ada di sana.
"Aku ingin membuat waffle tapi biarkan aku membuatnya sendiri. Kalian bisa melanjutkan pekerjaan kalian." ujar Laura dan langsung dijawab anggukkan oleh mereka semua. Laura pun berjalan menuju salah satu lemari dapur yang digunakan untuk menyimpan berbagai bahan makanan.
Laura mengambil semua bahan-bahan untuk membuat waffle. Kali ini ia akan membuat berry vanilla bean Belgian waffle cake dan tentunya akan menggunakan buah segar untuk topingnya.
'That's so delicious!' batin Laura dengan sangat antusias.
Saat itu juga Laura langsung meletakan semua bahan-bahan di atas meja dan membuat adonan waffle. Tangan wanita itu sangat cekatan saat membuat adonan. Bahkan wanita itu memasak sambil bersenandung ria tanpa menghiraukan para maid yang menatap sambil tersenyum ke arahnya.
Namun tak lama kemudian, Laura sedikit terkejut saat merasakan sebuah tangan melingkar di perutnya. Laura tersenyum saat menyadari Oliver datang menghampirinya bahkan bergelayut manja di punggungnya.
"Kau sudah selesai bekerja?" tanya Laura tanpa menghentikan aktivitasnya.
"Sudah sayang. Aku segera menyelesaikan pekerjaanku agar bisa menemanimu." ujar Oliver tanpa berniat melepaskan pelukannya. "Apa ada yang bisa saya bantu nyonya?" lanjutnya saat melihat istrinya yang sedikit kewalahan.
"Kau bisa membuat kue tuan?" tanya Laura saat mendengar ucapan suaminya.
"Hhmm tidak, tapi jika hanya memotong buah dan mengaduk adonan aku bisa." Laura terkekeh pelan saat mendengar ucapan Oliver. Saat itu juga ia menghentikan aktivitasnya dan berbalik ke arah pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Wife || COMPLETED ✔️
Roman d'amourLaura Florance harus bekerja keras untuk membayar seluruh pengobatan adiknya, Lisa Florance. Adiknya harus terbaring lemah di ranjang rumah sakit akibat penyakit Leukimia yang dideritanya. Sedangkan kedua orang tuanya telah meninggalkan mereka akiba...