"Dalam hidup ini terkadang seseorang perhatian kepada kita karena kita melakukan sesuatu yang dia suka atau sesuatu yang dia benci." -Laskar Marcellino.
❤️❤️❤️
"Kara! Lo mau kemana?" Tanya Febby yang sudah berada dihadapannya saat melihat Kara bukannya menuju gerbang depan sekolah malah berbalik dan menuju halaman belakang sekolah, "lo gak mau pulang?"
"Iya ni gue mau pulang."
"Tapi kenapa lewat belakang sekolah?" Tanya Febby bingung.
"Laskar jemput gue dibelakang, soalnya tadi kita juga berangkat lewat gerbang belakang."
"Oh, eh tapi ada Jeje gak? Gue cari dia dimana-mana gak ada," keluh Febby kesal mencari pacarnya itu yang sedari tadi tak menongolkan wajahnya.
"Mungkin juga dibelakang sama Laskar juga Allan, mending lo ikut gue yuk," ajak Kara yang langsung mendapat anggukan mantap dari Febby.
Kara dan Febby berjalan menuju gerbang belakang sekolah sambil sedikit berbincang-bincang masalah program OSIS yang tidak jadi diadakan alias batal.
"Kok bisa batal acara party nya?"
"Gak tau juga sih, Arga bilang acaranya harus batal. Besok kita 'kan udah masuk ujian, Ra, jadi dibatalin acaranya, mungkin akan diadakan lagi waktu kita udah kelas 12," jelas Febby setelah mengetahui alasan kenapa party itu gagal untuk dilaksanakan karena tadi ia sempat mengadakan rapat OSIS dadakan.
"Padahal gue udah seneng karena udah ada pendampingnya."
"Sama! Gue juga, ya tapi gitu deh harus batal. Btw hubungan lo sama Laskar masih baik-baik aja 'kan?"
Kara berhenti berjalan kemudian menghadapkan tubuhnya ke arah Febby, "baik dong! Baik banget malah! Lo tau? Laskar banyak perubahan hari ini!"
Febby sempat terkejut setelahnya ia tersenyum bangga menatap Kara yang sekarang sudah tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya, "perubahan gimana?"
"Serius, Feb! Dia jadi cowok romantis sekarang!" Girang Kara saat mengatakan hal itu pada Febby yang juga merespon nya dengan senang.
"Gila! Beneran?"
"Iya!" Seketika Kara dan Febby berpelukan saling memberikan rasa bahagia mereka yang tak bisa lagi disembunyikan. Kara dan Febby sama-sama beruntung bisa mendapatkan pasangan seperti Jimas dan Laskar. Perjuangan Kara selama ini tak pernah sia-sia bahkan Laskar sering menunjukan senyum manis padanya menambah rasa bahagia Kara saat bertemu dengannya.
"Ayo! Ikut gue kita ketemu pangeran!"
"Gas!" Kara dan Febby melanjutkan langkahnya sampai akhirnya mereka sampai di depan sebuah warung yang tadi menjadi tempat pemberhentian Kara dengan Laskar sekaligus menjadi tempat motor Laskar dititipkan di sana.
"Itu bukannya motor Jeje, Allan sama Laskar ya, Feb?" Tanya Kara saat melihat motor ninja berwarna hitam, merah dan biru yang terparkir rapi di sana.
"Iya, samperin yuk," sebelum Febby melangkah masuk tangannya sudah dicekal oleh Kara erat, "ini warung siapa sih, Feb? Lo pernah kesini?" Tanya Kara yang asing dengan warung dihadapannya.
"Gue tau, ini warung mang Boy. Ayok masuk," ajak Febby yang langsung menarik paksa Kara untuk masuk. Febby sudah tak merasa asing dengan tempat ini karena ia sering melihat Jimas dengan teman-teman lainya kemari.
"Hai semua," sapa Febby saat sudah masuk ke dalam warung dan menemukan ketiga orang yang mereka cari sudah duduk di salah satu meja panjang dengan berbagai hidangan makanan ringan dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karantina (Completed)
Teen Fiction[Sudah terbit di Laskar Publisher, novel masih bisa di pesan lewat Shopee, link ada di bio profil.] Katrina Anastasya, kebanyakan orang memanggilnya dengan nama Kara, gadis pencinta mochi yang terjerat banyak masalah dengan kedua cowok yang hadir se...