Dua Tahun Kemudian.....
Terlihat seorang pria yang tengah asik memandangi piano yang masih terlihat sama sejak awal saat piano itu terhias untuk umum di taman itu, sebuah kotak susu dengan perisa Green Tea menemani pria itu yang sibuk menutupi wajahnya dengan topi hitam yang tertata rapi menyembunyikan Rambut serta sebagian wajahnya.
"Oni-chan, Otosan mencari mu" Teriakan seorang gadis muda yang tak jauh darinya membuat pria yang dipanggil dengan sebuatan kakak itu terdiam.
"Pergilah, aku akan menyusul ke penginapan setelah membeli beberapa makanan" ucapnya yang beranjak berdiri lalu membuang bungkus susu kotak miliknya ketempat sampah. Pria itu lalu berjalan memasuki sebuah Mini market yang tak jauh dari tempat duduknya.
Kling
"Selamat Datang" sapa seorang kasir setelah suara lonceng mini market itu terdengar, Pria itu lalu mengambil tas belanja yang tersusun rapi di dekat pintu masuk dan mulai membawanya mengelilingi toko untuk mengambil beberapa makanan kesukaannya. Tempat pertama yang ia tuju adalah barisan susu kemasan yang tersedia dengan berbagai macam perisa, Ia mengambil beberapa susu kotak dengan perisa yang sama dan beralih pada tumpukan buah kaleng. Matanya dengan lihai membaca satu persatu tulisan hangul yang terdapat di kemasan buah kaleng dan mulai memasukkan beberapa kaleng yang dapat menemaninya belajar saat telah sampai di penginapan yang telah orangtuanya sewa saat tengah berlibur di korea.
"Apa cukup ini saja?" tanya pria berkulit Tan yang tengah berdiri di meja kasir siap menghitung total belanjaan yang ia beli.
"Ya hanya itu" balasnya membuat pria berkulit Tan yang tadinya sibuk menyalin kode qr makanan yang pria itu beli terdiam.
"kau?"
.....
Di sebuah rumah besar bercat berwarna putih terlihat seorang wanita yang berjalan dengan mengendap-endap membuat seorang pria yang menyadari pergerakan perempuan itu dari tangga membuatnya menyentak perempuan itu dengan cepat.
"Apa yang kau lakukan dari kamar putraku" Tanya nya dengan suara dingin membuat perempuan dengan turtle neck berwarna navy itu terdiam dan menatap sang suami yang tengah berdiri di tangga dengan secangkir kopi ditangannya.
"Oh Chanyeol aku hanya melewatinya" ucap nya dengan sedikit tersenyum menunjuk sebuah pintu yang terlihat terawat di depannya
"Jangan sekali-kali kau manyentuh bahkan masuk ke kamar itu" Peringatnya sebelum dirinya meninggalkan wanita yang masih berstatuskan sebagai istrinya itu untuk masuk ke dalam sebuah ruangan.
"Kau tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi antara aku dan putramu tapi setidaknya aku telah berusaha menyelamatkannya sementara waktu dari iblis kecil mengerikan itu meski akhirnya dia harus pergi begitu saja diluar dugaanku" Batin Irene menatap foto pernikahannya dengan Chanyeol yang masih terpajang rapi di dinding rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ √ ] EVANESCENT ¦ AMERTA S2
Fanfiction"Sia, Renjun itu milik Nara sekarang dan Nara lebih berhak atas semuanya dibanding kamu" - Haechan "Kamu pulang?" - Nara "Aku akan menjadi Ayah paling hebat untuk Asta" - Renjun "Renjun milikku" - Sia