duabelas

3K 253 11
                                    

Rey bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat pada pintu kamar yang baru saja di tutup dengan keras oleh Pasya

"Syaa" panggil Rey sedikit berteriak dan mengetuk ngetuk pintunya

"Kenapasi? Aku kan bilang gajadi" ucap Rey sedikit berteriak

"Syaa..."

"Buka pintunya Syaa" Rey kembali mengetuk pintu itu tapi tetap saja pintunya tak mau terbuka. Lalu tiba tiba terlintas sebuah kata yang akan membuat pintu ini terbuka

"Yaudah kamu istirahat yah... Aku mau ketemu dulu sama Nanda di Cafe!"Rey tersenyum miring saat pintu itu terbuka dan tampaklah Pasya dengan pakaian santainya menatap datar ke arah Rey

"Ngapain?!" tanya Pasya dengan tangan kiri yang masih memegang gagang pintu

Rey nampak berpikir lalu mendekatkan wajahnya pada telinga kiri Pasya

"Nemenin dia sarapan...!" Pasya menelan ludahnya dengan susah payah saat suara pelan Rey yang bisa membuat jantungnya berdegup kencang

pasya menjauhkan wajahnya lalu mencubit perut Rey

"Aww aww aww Syaa!" Teriak Rey meringis kesakitan karna ini pertama kalinya Pasya mencubit dengan tekanan tinggi dan Pasya yang langsung melepaskan cubitannya

"Kekencengan yah..." Pasya mengelus ngelus pinggang Rey yang baru saja ia cubit membuat Rey menahan nafasnya

"Jantung syaland!"

"Maaf..." Pasya menunduk

"Sini" Rey menarik pergelangan tangan Pasya dan menyuruhnya duduk di sofa Sedangkan Rey berjalan menuju kamarnya mengambil kunci mobil miliknya lalu kembali keluar menatap Pasya yang masih menunduk dengan memain mainkan jari kukunya

"Yukk!" Pasya mendongak dan melihat Rey dengan senyuman manisnya membuat Pasya tersenyum tipis

"Kemana?" Tanyanya pelan dan Rey mendekat mengulurkan tangannya tapi Pasya malah mengkerut

"Pergi!" Pasya semakin mengkerut membuat Rey menghembuskan nafasnya pelan

"Ikut gak? Kalo nggak yaudah aku pergi sama Nanda aja" ucap Rey menarik tangannya kembali ke pinggir tubuhnya

"A-ayo!" Rey tersentak kaget karna dahi milik Pasya itu menyentuh dagu miliknya

Pasya pun merasakan hal yang sama, tersentak kaget saat dahinya menyentuh dagu milik Rey lalu mendongak menatap Rey karna tingginya yang hanya sebahu Rey

Pasya menelan ludahnya dengan susah payah karna sekarang Rey mendekatkan wajahnya

"N-natt..."Rey semakin mendekatkan wajahnya dan Pasya yang melangkah mundur, kakinya menyentuh bawah sofa membuat tubuhnya terpaksa harus kembali duduk menghadap Rey

Rey meletakan tangan kanannya pada sandaran sofa untuk menahan tubuhnya dan semakin menyisikkan jarak di antara keduanya membuat Pasya memejamkan matanya

"Kalo kamu mau nyiksa aku... Pake gorok sekalian biar aku ngerasain sakitnya cuman sekali gak berkali kali" bisik Rey tepat pada telinga kiri Pasya membuat pasya membuka mata dan menatap Rey yang terkekeh geli

"Ishh!" Pasya mendorong tubuh Rey dan Rey berdiri dengan masih terkekeh

"Gak lucuu!" Pasya mencubit perut Rey tapi dengan cepat Rey menghindar hingga pasya hanya mencubit angin

"Eittss...Tidak kena!" Ucap Rey tertawa membuat Pasya geram dan mengejar Rey yang berlari

"Nata!" Mereka berlari lari mengitari sofa, Rey menghindari Pasya dan Pasya yang berusaha menangkap Rey. Itu berlangsung selama 5 menit nampak Rey juga Pasya yang kelelahan

Rey To Syaa(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang