Rey mengikuti Pasya dari belakang saat mereka tengah berjalan di lorong apartment
Sesampainya di depan pintu apartment, Pasya membuka password apartment milik Rey dengan pelan pelan. Entah kenapa sepanjang perjalanan menuju apart dia banyak sekali diam membuat Rey was was dan khawatir karena pasti Pasya mendengar ucapan Dimas
"Gue harus apa sekarang?"
Keduanya masuk ke dalam apart, Pasya menghentikkan langkahnya saat berada di ruang tamu dengan masih membelakangi Rey dan Rey yang juga menghentikan langkahnya menatap punggung Pasya
"Aku mau kamu jelasin apa maksud ucapan Dimas tadi!" Rey memejamkan matanya dan menghela nafas pelan
"Apa yang kamu denger?" Pasya membalikkan badannya dan sekarang menghadap Rey dengan tatapan yang sulit diartikan
"Aku denger semuanya termasuk..." Pasya mengulum bibirnya dan memejamkan matanya seperti terasa kelu untuk berucap
"...Kamu yang suka sama aku...!"
Deg
Rey sudah menyangkal itu, sebaik baiknya ia menutupi perasaannya dari Pasya suatu saat juga Pasya akan mengetahui dengan sendirinya, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk mengetahui semuanya
"...Itu gak benerkan Nat??" Pasya menatap lekat pada mata hazel itu
"A aku-"
"Nggak kan?...nggak benerkan!" Rey kembali memejamkan matanya bahkan dia seperti menahan rasa sakit yang tiba tiba menjalar ke seluruh tubuhnya
"Jawab aku Nat..." Pasya menatap sendu pada Rey karena melihat Rey yang malah terdiam
"NAT!"
"Itu bener!" Pasya memejamkan matanya saat mendengar ucapan Rey
"Aku minta maaf Syaa" Pasya menggeleng keras dengan menunduk tak ingin melihat wajah sahabat kecilnya itu
"Sejak kapan?" Tanya Pasya pelan, mendongak menatap Rey dengan air mata yang sudah mati matian ia tahan agar tidak pecah
"Aku ngerasa nyaman sama kamu itu sejak kecil dan aku mulai ngeyakinin perasaan aku tentang kamu itu saat SMP" Pasya menatap Rey dengan tatapan yang sulit di artikan
"Kamu tau kan itu salah Nat!"
"Aku tau! Aku mencoba untuk melihat kamu sebagai sahabat aku, gak lebih! Tapi aku gabisa! Semakin aku mencoba untuk menghindar, perasaan itu semakin besar Syaa!" Air mata mengalir di kedua pipi Pasya kini ia tidak bisa lagi menahan air matanya
Pasya semakin menangis dalam tunduknya dan kembali mendongak menatap mata hazel itu
"Selama ini Kita laluin semuanya sama sama, kita pergi kesana kesini sama sama, dan aku masih mau ngelakuin itu! Aku sayang sama kamu, kamu sahabat aku! Kamu yang selalu ada buat aku!" Jelas Pasya pelan namun penuh penekanan membuat Rey harus kembali memejamkan matanya dan menghela nafas pelan
"Aku berusaha! Tapi kamu tau kan cinta itu datang tanpa kita mau Syaa! Dimana rasa itu akan terasa nyaman! Bahkan aku tersiksa..." Pasya semakin menggeleng keras dan memilih mengalihkan pandangannya ke arah lain
"Aku gatau sekarang harus apa, aku gamau persahabatan kita jadi canggung cuman karena perasaan kamu ke aku!"
"Aku minta maaf.."Rey berusaha untuk meraih tangan Pasya namun dengan cepat Pasya menghindar
"Aku masih mau ngelakuin banyak hal sama kamu tanpa adanya rasa sayang kamu yang berlebihan sama aku, mungkin kamu salah paham Nat!" Pasya kembali menatap lekat pada mata hazel milik Rey
KAMU SEDANG MEMBACA
Rey To Syaa(End)
RandomTerkadang cinta itu membuat kita bahagia, tapi cinta juga sering membuat kita sengsara...sengsara dalam dilema yang rumit Aku mencintainya yang kebetulan dia seorang wanita!! Gxg area!! Homophobic harap skip!! #9 - lesbi #1 - girl×girl