sepuluh

3.2K 265 0
                                    

Rey membaringkan tubuh Pasya di kasurnya dan pergi ke dapur untuk membawakan minum tapi tangannya malah di cekal oleh Pasya

"Mau kemana?" tanya Pasya menatap sendu pada Rey

"Aku mau bawain kamu minum dulu" ucap Rey pelan dan pergi ke dapur

Rey tengah mengambilkan air putih di dapur, Tante Dina keluar dari kamarnya

Dina melirik pada tangan Rey yang memegang gelas air putih lalu menghembuskan nafasnya kasar saat tatapannya tertuju pada sudut bibir Rey yang berdarah bahkan sedikit sobek

Rey menunduk sesaat melihat wajah datar Dina

"Yang terluka itu kamu bukan dia!" Serkasnya membuat Rey mendongak

"Seharusnya dia yang buatin kamu minum bukan malah kamu yang buatin dia minum!" Rey mendecak kesal

"Dia hampir di lecehin, jadi dia perlu aku khawatarin!" Rey malah menantang tantenya yang kini sudah menatapnya tajam

"Bucin akut!"

"Bodoamat! Awasss" Rey menyenggol bahu tantenya membuat Dina menatapnya tak percaya

"Anak jaman sekarang gatau sopan santun!"

Rey kembali ke kamarnya dengan segelas air putih hangat dan melihat Pasya yang tengah bersandar pada dashboar ranjangnya menatap ke arah pintu kaca luar yang masih terbuka lebar

"Syaa" Pasya mengusap air matanya kasar dan berbalik menatap Rey yang sudah duduk di pinggir ranjang

"Minum dulu" Rey meminumkan air tersebut pada Pasya

"Makasihh" Rey tersenyum tipis dan menyimpan gelas tersebut di atas meja dekat ranjangnya

Keduanya saling tatap lalu Pasya menatap sendu pada sahabat kecilnya itu

"Aku gatau dia sebrengsek itu" Rey mendekat dan mendekap tubuh Pasya

"Aku aja baru tau" di elus elusnya rambut Pasya dengan sayang

"Aku nyesel dulu bilang kalo dia orang baik-baik ternyata semua cowo itu sama! Brengsek!"

"Termasuk Ayah kamu?" tanya Rey terkekeh membuat Pasya melepaskan pelukan itu dan menatap tajam pada Rey

"Apa! Ayah kamu cowo kan? berarti aku ga salah dong!" Gelaknya yang malah mendapat cubitan panas dari Pasya

"aww aww Sakit! okeh okeh aku minta maaf" rintihnya kesakitan tapi tak membuatnya berhenti tertawa

"KECUALI ayah!" Ucapnya menekankan kata 'kecuali' dan menambah tekanan cubitan itu pada Rey

"Iyah Iyah udah dong lepasin sakit nih!" Pasya melepaskan cubitannya dan mendengus kesal pada Rey

Rey terkekeh melihat Pasya yang mempout gemas

"Rasa ingin menerkam"

Pasya kembali menatap keluar pintu kaca

"Aku tau selama ini kamu gasuka kan sama Dimas, kamu senengkan aku putus sama dia?!"

"Jelas dong aku gasuka sama dia karena dia udah hampir ngelecehin kamu!" Jawabnya dengan sedikit penekanan

"Nggak! Kamu udah benci duluan sama Dimas sebelum Dimas hampir ngelecehin aku!"

"Ya bagus kalo kamu tau!" Pasya menatap Rey tak percaya

"Apaa!" Ucap Rey

"Kamu berubah Nat!" Serkasnya yang malah mendapat kekehan kecil dari Rey

"Berubah apanya?"

"Aku gasuka kamu deket deket sama Nanda!" Entah kenapa semenjak Nanda kembali ke indo membuat Pasya menjadi sedikit overprotektif pada Rey bahkan akhir akhir ini keduanya sering berdebat karna Pasya yang tak suka Rey dekat dekat dengan Nanda

"Kasih tau aku apa alasannya?"

"Dia itu udah hampir buat aku celaka Nat! Dan kamu masih mau berteman sama orang kayak dia?!"

"Itu masa lalu Syaa, toh dianya juga udah minta maaf sama kamu kan!"

"Tapi aku tetep aja gasuka! Harusnya dia itu gaperlu balik lagi ke indo!"

"Apa hak kamu? Biarin lah terserah dia, mau dia ke indo mau nggak bukan urusan kamu" pasya semakin menatap sahabatnya itu tak percaya

"Ohh...jadi kamu belain dia gitu?!" Rey menampar bibirnya yang berbicara tanpa persetujuan hatinya

"B-bukan gitu Syaa, aku cuman bilang kaloo...d-dia mau di indo yah di indo...pokoknya itu terserah dia...kita ga perlu ngurusin dia yahh"

"Ngapain aku ngurusin orang kayak dia! Gada guna! Aku cuman gasuka kamu deket deket sama dia, itu aja!"

Pasya menatap Rey yang malah melamun lalu tatapannya tertuju pada sudut bibir Rey dan matanya otomatis membelalak hebat

"Nat..."Pasya menyentuh sudut bibir Rey membuat Rey tersentak kaget dan melirik pada ibu jari milik Pasya yang mengusap ngusap sudut bibirnya

"Sakit?" Tanyanya rintih dan semakin mendekat pada Rey

Rey memegang tangan Pasya dan membuat Pasya mengernyit

"Gapapa"

"Gapapa apanya! Ini itu sobek Nat! Kamu malah enteng bilang gapapa gimana kalo infeksi!" Rey harus meringis kesakitan karna ibu jari milik Pasya yang menekankan sudut bibirnya yang sobek

"Malah di teken! Sakit tau!" Di tepisnya tangan Pasya sedikit kasar dan Pasya hanya tertawa kecil

"Hehe maaf, abisnya gemesss sihh...!"

"...Udah tau sobekkk tapi masih bisa bilang ini gapapaaaaaa!"

"Akhhh Syaa sakitt!" Rey kembali meringis karna tangan Pasya yang kembali menekan sudut bibirnya

"Yaudah bentar" pasya bangkit dari duduknya dan mendekat pada laci di dekat kasur milik Rey

Pasya mengambil obat p3k dan duduk kembali menghadap Rey

"Ngapain? Aku gapapa loh Syaa beneran!" Pasya masa bodo amat dan langsung mengobati sudut bibir Rey

"Apaa?!" Rey meringis karna pasya mengobatinya tapi tak mengasihaninya sama sekali dan sakit pada telinga kirinya saat Pasya yang berteriak hampir merusak gendang telinganya

Keduanya kembali diam. Pasya melirik pada Rey yang sekarang sudah menatapnya intens

Keduanya saling tatap dalam jarak yang cukup dekat membuat Pasya menjadi salah tingkah

"Kok jadi salting gini sih gue("

"Ehemm!" Rey berdehem membuyarkan lamunan pasya dan Pasya langsung menjauh dari wajah Rey

"Bisa jantungan gue!" Batin Rey mengalihkan pandangannya kearah lain

"Aku ngantukk..." Rey menguap dan langsung merangkak di sebelah kiri pasya lalu berbaring dan melihat pasya yang masih mematung

"Syaa..." Ucap Rey sambil menepuk bahu Pasya dengan pelan

"Eh...A-apa kenapa ng-ngantuk?" Ucap Pasya terbata bata membuat Rey mengkerut sebentar

"Iyah aku ngantuk, tidur yuk" ajak Rey dan pasya langsung membereskan kotak p3k nya lalu meletakkannya di atas meja dan langsung berbaring tidur memunggungi Rey membuat Rey kembali mengkerut

"Hahhh...kenapa sih gue(" batin pasya

Rey tak ambil pusing dan langsung menutup matanya, dalam beberapa menit keduanya langsung tertidur lelap

***

Jangan lupa vote nya yah yeorobun!🙃

~Neul saranghae👉👈

8 jan 2021

Rey To Syaa(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang