enam

3.2K 304 7
                                    

Kini Rey tengah berada dalam mobilnya dengan Rivan yang menyetir untuk menuju ke rumah sakit tempat Gio dirawat

"waktu Lo bilang kalo Gio masuk rumah sakit terus Naya kaget tapi menurut gue itu aneh!" ujar Rey menatap lurus kedepan

"Dulu sih katanya mereka pernah keciduk ngedate di cafe dan mungkin mereka juga pernah kencan"

"Tapi kok Naya gak pernah cerita ke gue sama temen temen yang lain" Rey menatap Rivan dan Rivan hanya mengendikkan bahunya tanda tak tahu

"Gimana kabar kak putri?

"Dia baik kok! Thanks ya karna lo sekarang Putri bisa sama gue!" Ucap Rivan dan Rey hanya tersenyum tipis menatap Rivan

putri adalah kekasih dari Rivan, umur keduanya hanya beda selisih 2 tahun dan tentunya putri lebih tua dari Rivan, keduanya saling mencintai meskipun banyak sekali yang mencemooh mereka lebih tepatnya pada putri karna berpacaran dengan berondong seperti Rivan. Tapi itu tak membuatnya tumbang karena menurutnya Rivan lebih bisa berpikir dewasa darinya dan dalam 2 Minggu mendatang ini keduanya akan merayakan anniversary mereka yang ke-2 tahun

"Woyyy...!" Rey tersadar dari lamunannya saat Rivan mengejutkannya

"...malah ngelamun! ayok udah sampe nih!"

"I-iyaa ayok!" Sahutnya tergagap karna masih setengah sadar dari lamunannya

Keduanya keluar dari mobil Ferrari milik Rey dan mereka melangkah masuk kedalam Rumah sakit menuju ruang rawat Gio

Rivan memutar knop pintu ruangan tersebut dan sudah terlihat Gio yang tengah bersandar pada sandaran ranjangnya juga Vano dan Haris yang terlihat berbincang bincang ringan di sofa sudut ruangan

"gayss gue bawa tamu nih!" Ucap Rivan

"Loh Rey!" Ujar Vano dan Rey tersenyum pada teman yang lebih tua 1 tahun darinya

"Hi gayss...Hi Gi!" Sapa Rey pada Vano dan Haris, mereka tersenyum pada Rey lalu Rey mendekat pada Gio

"Hi Rey! Jahat banget Lo baru jenguk gue!" Gio pura pura kesal pada Rey dengan menyilangkan kedua tangannya di dada dan bibirnya yang maju satu senti tapi itu amat nampak menjijikan di mata Rey

"Aw aw kok malah di cubit sih anjing sakit tau!"

"Makanya gausah sok imut begitu jyjyk aku mas!" Gio hanya mendengus kesal padanya

"Oh Iyah nih gue bawain makanan buat kalian gue tau kok kalian belum makan" ucap Rey memberikan 2 kotak nasi pada vino dan Haris

"Aaaa makaciww Rey!" Jangan heran dengan sikap Haris karena dia memang aga sedikit begitu🙂

"Iya sama sama ris..."sahut Rey dan duduk dikursi yang berada di dekat kasur Gio

"Sorry yah gue baru jenguk lo Gi!" Ucap Rey membuat ketiganya tersenyum mengerti

"Gimana?" tanya Gio

"Apanya"

"Ada kemajuan gak?"

"Begitulah kayaknya gue mundur deh!"

'uhuk uhuk'

"What? Mundur?!"Haris tersedak dan cepat cepat ia meraih minuman yang akan di minum oleh Vino lalu ia bangkit dari duduknya dan mendekat pada Rey

"Ga bisa gitu dong Rey! Ngungkapin cintanya aja belum!"

"Tapi ris gu-"

"Haris ada benernya juga Rey, Lo gak bisa Pendem perasaan Lo terus terusan. jangan berpikir dulu kalo dia bakalan ngejauhin Lo, setidaknya Lo udah nyoba dan Lo gak akan nyesel buat itu!" Jelas Vino dan di angguki oleh teman yang lainnya

Mereka memang sudah tau orientasi tentang percintaan Rey, dan justru mereka yang terus mendorong Rey agar bisa lebih dekat dengan Pasya dan juga mereka ingin Rey mengungkapkan perasaanya pada Pasya,tapi gadis itu tetap saja menolak dan ia ingin mencari waktu yang tepat untuk mengungkapkannya apalagi Pasya sekarang semakin dekat dengan Dimas yang membuatnya lebih memilih untuk mundur terlebih dahulu

"Dan untuk urusan Dimas itu bisa di atur!" Sahut Rivan dan tersenyum miring membuat Rey bergidik ngeri

Mereka asik berbincang bincang sampai tak terasa matahari sudah tenggelam dan bulan mulai menampakkan dirinya

"Gays gue balik dulu yah udah malem nih gue juga gak bilang soalnya sama Tante gue kalo mau pergi kesini!" Biasanya tantenya itu akan menelponnya jika Rey belum pulang apalagi hari sudah malam dan membuat Rey sedikit heran

"Yaudah tapi gue gabisa anterin lo Rey gue mau jemput putri"

"Iyah seloo gue bisa sendiri kok!...emm Gi cepet sembuh yah biar kita bisa main basket bareng lagi!"

"Iya iya thanks Rey udah mau jenguk gue..." Rey tersenyum dan beranjak bangun dari duduknya tapi tangannya ditahan oleh gio

"Gue saranin Lo cepet cepet ungkapin perasaan Lo sebelum Lo nyesel Rey!" Rey kembali tersenyum pada Gio dan pamit pada teman yang lainnya juga

Kini dia sudah berada dalam lift untuk menuju apartemennya

Rey masuk ke dalam apartemennya. Dia terkejut saat melihat Pasya yang sedang tertidur manis di sofa ruang tamu, untungnya sofa itu besar dan bisa di gunakan untuk tidur

"Loh Rey udah pulang"

"Udah tante, yaudah aku ke kamar duluyah mau mandi dulu pada lengket nih" ia sekarang tau alasan mengapa tantenya tak menelponnya karna mungkin Pasya yang memberi tau Dina kalo Rey pergi ke rumah sakit menjenguk temanya

"Iyah sana mandi terus makan malam, kamu belum makan kan Rey" Rey mengangguk dan pamit untuk pergi ke kamarnya

Rey sekarang tengah berada di balkon apartemennya, setelah makan malam tadi Rey pergi untuk menenangkan dirinya yaitu dengan melihat langit langit malam yang indah dan nampak bulan yang cerah menyinari gelapnya malam

"Nat..." Rey tak menjawab ia hanya berbalik dan tampak Pasya yang tengah membawakan segelas susu untuknya

"Nih aku buatin susu buat kamu" Rey menghampiri Pasya dan meraih gelas tersebut lalu ia duduk di kursi

"Thanks Syaa!" Ucapnya dan Pasya tersenyum lalu ia pun ikut duduk di kursi sebelah Kiri Rey

"Nat aku minta maaf soal kemarin aku tau aku salah, aku egois ga-"

"Aku maafin kamu Syaa! dan tolong kamu jangan bahas soal kemarin!" Pasya semakin menunduk dan air mata yang sudah membasahi pipinya

"Plis Syaa jangan nangis!"

Rey bangkit dan memeluk tubuh Pasya yang kini mulai terisak

"Aku salah Rey aku salah aku ga pantes kamu maafin aku terlalu egois dan selalu mementingkan diri aku sendiri..."

"Sstt...i'ts oke Syaa! Aku maafin kamu!" Semakin di dekapnya Pasya yang kini sudah mulai tenang

Rey melepaskan pelukannya dan menatap Pasya

"Aku gak bisa liat kamu kayak gini Syaa...!"

Di halaukannya Rambut Pasya yang menghalangi wajah cantiknya dan Rey tersenyum manis padanya

"...siapapun pilihanmu aku akan tetap disini Syaa! Menunggu kamu berbalik dan mengatakan kalo kamu juga cinta sama aku Syaa...!"

Rey menyentuh pipi gembul Pasya dan di elus elusnya membuat Pasya merasa nyaman lalu ia tersenyum manis pada Rey

"...aku akan terus berjuang untukmu Syaa! Sampai aku menemukan dimana titik terendahku untuk aku mundur dan melepas kamu bahagia dengan pilihanmu Syaa!"

"Nat...!"

"Hmm!"

"Gue punya kabar baik buat lo!" Senyum Pasya yang semakin mengembang nampak sumringah

"Apa itu?!" Rey juga semakin tersenyum dan penasaran kabar baik apa yang akan di sampaikan Pasya padanya

"Dimas nembak gue Nat...!"

***

Jangan lupa vote nya yah yeorobun!😗

~Neul saranghae 👉👈

23 Des 2020

Rey To Syaa(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang