Matahari mulai menampakkan dirinya, menyeruak masuk ke dalam apartment milik Rey dan membuatnya terpaksa harus membuka mata
Sesaat Rey menguap dan mengucek ngucek matanya dia melihat kesamping kanannya dan tersenyum tipis saat melihat Pasya yang tertidur manis dengan tidur menyamping menghadapnya lalu Rey pergi ke toilet untuk mandi terlebih dahulu
Rey keluar dari kamar mandi dan mendekat ke arah kasurnya untuk membangunkan si kebo
"Syaa...bangunnn!" Rey menepuk nepuk pipi Pasya membuat pasya sedikit terusik
"Apaansii...masih ngantukkk" ucap Pasya khas suara orang bangun tidur tapi sedikit manja
"Bangunn...mau sekolah gak?" Tanya Rey membuat Pasya membuka matanya dan melihat Rey yang sudah rapi dengan seragam sekolah
"Kirain masih gak sekolah" kata Pasya nyengir dan Rey yang menatapnya dengan tatapan datar
"Bangunn terus mandi, aku tunggu di luar" Pasya mengangguk membiarkan Rey berjalan keluar kamarnya dan Pasya berjalan ke arah toilet
***
Rey sudah memarkirkan mobilnya di area parkiran sekolah dan keduanya tengah berjalan di lorong koridor menuju ke kelas
"Akhirnya sekolah juga lo! Gue kira bakalan libur sebulan penuh!" Ucap Sonya sinis, dan Naya yang langsung mencubit perutnya
"Aaaawww!" Teriak Sonya membuat seisi kelas menatap aneh padanya
"Diem gak lo!" Sonya mengangguk cepat dan membungkam mulutnya, Naya melepaskan cubitannya
Rey dan Pasya hanya bisa menggelengkan kepalanya dan duduk di kursi
"Gue denger lo hampir di lecehin sama Dimas Syaa!" Ujar Naya, Pasya seketika langsung melihat kebelakang dimana bangku Naya dan sonya berada dan Rey juga yang ikut melihat ke belakang
"Lo tau dari mana?" Tanya Pasya menatap lekat pada mata cokelat milik Naya
"Beritanya udah kesebar ke seluruh penjuru sekolah!" Jawab Naya pelan
"Kan lo tau Dimas itu cukup terkenal karna wajah sok tampannya itu, jadi ya wajar aja kalo berita lo sama dia langsung mencolok!" Timpal Sonya dan diangguki oleh Naya
"Apalagi waktu dia masuk sekolah kemarin dan wajahnya yang ungu ungu. Beuhhh fans fans nya itu langsung pada nyari tau dia kenapa, ada apa, dan siapa yang udah buat kesayangannya itu memar memar dan mereka langsung tau kalo itu ulah lo" lanjut Sonya menunjuk Rey membuat Naya dan Pasya melihat ke arah Rey yang menaikkan alisnya sebelah
"Teruss?" Tanya Rey menatap Sonya dengan tatapan datarnya
"Yaa lo harus siap sa-"
"Terus gue peduli gitu?" Potong Rey membuat Sonya membungkam mulutnya dan Rey berbalik duduk dengan tegak lalu mengambil ponsel yang ada di dalam saku celana seragamnya
Pasya melirik ke arah Rey sebentar dan kembali berbincang dengan Sonya juga Naya
***
Pukul 14:23
Seharusnya jam pulang sekolah sudah sedari tadi jam 12, Namun karena kemarin Rey dan Pasya tidak mengikuti ulangan untuk pelajaran matematika jadi mereka harus mengikuti ulangan susulan. Sekarang mereka sudah menyelesaikan ulangannya dan keduanya tengah berjalan di lorong koridor menuju parkiran
"Pasya" keduanya terhenti saat melihat seseorang di depan sana yang berjalan cepat ke arah Rey dan Pasya
"Ngapain lagi sii!" Rey langsung menarik tangan Pasya untuk berdiri di belakangnya dan menatap datar pada Dimas yang sudah berhadapan dengannya
"Gue perlu bicara sama Dia!" Ujar Dimas membuat Rey mengeraskan rahangnya
"Masih berani lo?!!"
"Gue gaada urusan sama lo!" Dimas menatap datar pada Rey, Dia masih ingat bagaimana pukulan keras dari Rey yang membuat wajah tampannya jadi sedikit lecet
"Urusan dia itu bakal jadi urusan gue!" Dimas mengacuhkan ucapan Rey memilih melihat Pasya yang menunduk di belakang Rey
"Aku perlu bicara sama kamu Syaa pliss!" Dimas mencoba untuk mendekat pada Pasya namun dengan cepat Rey mendorong tubuh Dimas agar menjauh
"Selangkah aja lo maju!...jangan harap lo bisa bernafas!" Ujar Rey membuat Dimas mengurungkan niatnya untuk melangkah mendekat pada Pasya
Untung saja suasana sekolah sepi, tak ada murid yang berlalu lalang di sekitar koridor karna memang jam pulang sudah dari tadi berbunyi
"Mau lo apasii Rey?!"
"Justru gue yang harusnya nanya! Mau lo apa?!! Setelah lo hampir nyentuh Pasya dan maksa buat minum! Lo masih berani nampakin diri lo! Gapunya muka lo hah?!!"
"Gue kesini karna gue pengen bicara sama Pasya! Dan gue mohon sama lo! Biarin kita bicara empat mata!" Ucapan Dimas membuat Pasya mengenggam tangan Rey dengan erat bahkan Rey merasakan tubuh Pasya yang bergetar
"Syaa pliss aku perlu bicara sama kamu sayang!"
"Jangan panggil gue sayang!" Ucap Pasya dari belakang Rey karna sekarang dia mulai jijik dengan panggilan sayang dari Dimas
"Kita belum putus loh! Dan aku masih berhak atas kamu Syaa!" Rey melepaskan tangan Pasya dan berjalan kearah Dimas
'bughh'
"Masih berani lo bilang kayak gitu hah?!!" Rey memukul Dimas hingga tersungkur kebelakang
Dimas berdiri dan menatap tajam pada Rey tapi Rey tak takut sedikit pun justru sekarang dia semakin menantang Dimas membuat Pasya semakin panik karna lorong koridor itu sepi tak ada orang yang berlalu lalang sehingga dia tidak bisa meminta bantuan untuk memisahkan Rey dan Dimas yang semakin tersulut emosi
"Gue peringatin sama lo! Jangan pernah lagi lo deketin Pasya atau lo bakal tanggung akibatnya!" Peringat Rey membuat Dimas tersenyum sinis
"Gue heran sama lo!... Kenapa sii lo jagain dia banget?!"
"Karna gue gamau dia jatuh sama orang kayak lo! Brengsekk!" Rey menarik kerah baju seragam dimas dengan kasar
"Sedari dulu gue emang tau lo gasuka gue deket sama Pasya bahkan lo berusaha jauhin dia dari gue..." Ucap Dimas membuat Rey semakin mengeraskan cengkramannya
"...lo SUKA KAN SAMA DIA?!!"
Deg
Kata kata itu sukses membuat Rey terpaku dan Pasya yang mendengar teriakan Dimas yang keras hanya bisa mengkerutkan keningnya
Rey melonggarkan cengkramannya dan Dimas yang tersenyun miring melihat Rey yang terdiam
"Tapi lo harus terima kenyataan! Dia pacar gue! kalo lo waktu itu gak dateng, mungkin gue udah ngerasain tubuhnya!"
'Bughh'
"Brengsek lo anjing!" Rey terus menghantam Dimas hingga tersungkur membuat Pasya mendekat dan memisahkan keduanya
"Stopp!" Teriak Pasya merentangkan tangannya di antara Rey dan Dimas agar sedikit memberi jarak
Pasya mendekat pada Dimas dengan tatapan amarahnya tapi Dimas yang justru malah tersenyum melihat Pasya yang mendekat padanya
"Aku tau ka-"
plak
Dimas terdiam sambil memegang pipi kirinya yang di tampar oleh Pasya dengan keras dan Rey yang tersenyum tipis melihat itu
"Kita putus!"
Tak ada kesedihan ato tatapan sendu yang selalu di tampakkan kedua pasangan yang baru saja mengakhiri hubungannya, tapi hanya ada tatapan amarah yang selalu di tampakkan Pasya pada Dimas
Pasya berjalan ke arah Rey dan langsung menarik tangan Rey agar pergi dari lingkungan sekolah meninggalkan Dimas yang masih terdiam mematung dengan masih mencerna kata kata yang di keluarkan Pasya barusan
***
Cerna ampe gila sono^^
Jangan lupa vote nya yah yeorobun!🙃
~Neul saranghae👉👈
5 feb 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Rey To Syaa(End)
De TodoTerkadang cinta itu membuat kita bahagia, tapi cinta juga sering membuat kita sengsara...sengsara dalam dilema yang rumit Aku mencintainya yang kebetulan dia seorang wanita!! Gxg area!! Homophobic harap skip!! #9 - lesbi #1 - girl×girl