Rey pov
Sulitkah untukku membuatmu mencintaiku
kenapa harus kamu?
kenapa harus kamu yang aku cinta?
dan kenapa harus kamu yang nyakitin aku syaa?"Natt...!" Kudengar suara samar samar milik Pasya di balik pintu toilet
Aku membekap mulutku agar suara isakan tak terdengar keluar. Tolong siapapun bawa dia pergi jauh dari hadapanku!
"Nat buka pintunya kamu kenapa sii?!"
Sekarang aku harus apa Syaa? Aku tak ingin seperti ini tapi keadaan terus mendesakku! Aku tak ingin mencintaimu Syaa karena itu menyakitkan!
"Nata!"
"Aku sakit perut Syaa!"
"Ishh bilang dong dari tadi bikin orang khawatir aja!" Kudengar langkah kaki yang menjauh dari balik pintu
tubuh ku meluruh kelantai dengan punggung yang bersandar pada pintu
kumohon Syaa jangan katakan jika kamu mencintainya tapi katakan jika kamu mencintaiku!!
Aku lelah Syaa aku lelah
Aku manusia yang lemah
"AARRGGGHHHH!!"
Rey pov end
***
Rey bangun dari tidurnya, melirik kekiri dimana ada gadis yang masih asik tertidur dengan wajah damainya
Rey bangun dengan perlahan agar tak membangunkan Pasya dan pergi menuju toilet untuk mandi karna hari ini ia masih harus sekolah
Dia keluar dari toiletnya, sudah mengenakan seragam lengkapnya dan duduk di pinggir rangjangnya membuat Pasya sedikit terusik
"Hoammm, Pagi Nat...!"
"Pagii Syaa...!" Jawabnya masih memunggungi pasya
Pasya beranjak bangun dan mengalungkan tangannya pada leher Rey dari belakang dengan kepala yang muncul dari bahu kanan Rey
"Aku belum selesai cerita loh semalem, tapi kamu malah tiba tiba lari ke toilet!"
"Sorry aku sakit perut soalnya!" Ucap Rey melepaskan tangan Pasya yang mengalung di lehernya dan berbalik menghadap Pasya
"Kamu kenapa?"
"Apanya"
"Kamu habis nangis?" Pasya menyentuh kantung mata Rey yang terlihat sembab dan Rey langsung memegang tangan Pasya lalu ia bangun dan pergi keluar kamar tanpa menjawab pertanyaan Pasya
"Kenapa sii tu anak?!"
Setelah Sarapan pagi selesai dan pamit pada Dina juga Disa. Rey dan pasya masuk kedalam mobil Ferrari untuk pergi menuju Sekolah
Hening. Tak ada yang bersuara, Rey yang fokus pada jalanan di depan dan Pasya yang fokus dengan ponselnya sesekali juga ia tersenyum
Keduanya sudah turun dari dalam mobil sesaat sudah sampai di sekolah
"Syaa pulangnya aku ada latihan basket kamu mau nunggu ato pul-"
"Aku nunggu!" Rey tersenyum tipis lalu mereka berjalan beriringan di area parkiran sekolah
"Morning Syaa...!" Ucap Dimas yang entah muncul dari mana tiba tiba sudah ada di samping kanan Pasya
"Morning Dim...!" Sahut Pasya dan tersenyum manis pada Dimas yang sekarang sudah menjadi kekasihnya
"Oh Iyah nanti pulangnya aku mau ajak kamu jalan, mau kan?" Harap Dimas tersenyum manis pada Pasya
"Bolehh!" Jawabnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rey To Syaa(End)
RandomTerkadang cinta itu membuat kita bahagia, tapi cinta juga sering membuat kita sengsara...sengsara dalam dilema yang rumit Aku mencintainya yang kebetulan dia seorang wanita!! Gxg area!! Homophobic harap skip!! #9 - lesbi #1 - girl×girl