Jam sudah menunjukan pukul 23:40. Sekarang tanggal 22 februari 2017 Dihari selasa malam rabu ini adalah ulang tahun seseorang yang amat sangat berharga di hidup Rey
Rey berada di balkon apartment nya, ini adalah malam birthday Pasya. Namun dia tidak ada di rumah Pasya tidak seperti biasanya jika saat malam ulang tahun Pasya, Rey berada di rumah Pasya untuk merayakan bertambahnya usia seseorang yang sangat berarti di hidupnya
Akhir akhir ini Rey sering mendengar nama Dimas yang selalu di lontarkan Pasya, karena Pasya yang selalu menceritakan Dimas pada Rey
Kesal, tapi kesal untuk apa? Marah, marah karena apa? Cemburu, cemburu atas dasar apa?
Rey menyadari kalau rasa sayangnya pada Pasya lebih dari seorang sahabat, tapi dia masih ingin memastikan bahwa ini rasa cinta bukan rasa terobsesi yang berlebihan karena terlalu ketergantungan menyebabkan Rey tak ingin Pasya pergi dari hidupnya, atau bahkan Dia tak ingin Pasya dimiliki oleh orang lain selain Dia
Dimiliki? Wanita dan wanita? Itu sangat amat irasional! cinta memanglah sangat berharga bagi mereka yang mencintai seseorang dengan normal, tidak dengan Rey! Rey harus mencintai sahabatnya sendiri yang jelas jelas Pasya adalah seorang wanita!
Lelah? Lebih dari kata lelah, lelah mencintai seseorang yang setiap harinya mengagumi laki laki lain!
Menyerah? Jika bisa mungkin dia sudah melakukannya sejak dulu, namun cinta begitu kuat baginya sehingga dia terjebak dalam jaring-jaring perasaannya, perasaan yang seharusnya tak pernah ia miliki!
Berjuang? Berjuang untuk apa? Cinta? Semua hanya omong kosong, seberapa besarnya ia berjuang untuk cintanya itu tak akan pernah bisa menang justru malah akan semakin menyakitkan untuknya! Untuk perasaannya!
Rey menatap jam tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul 23:58
"Syaa...kamu tau! Kamu sangat berharga! Buat aku, Keluarga kamu, Teman teman kamu, Dan mungkin untuk seseorang yang sekarang kamu kagum kagumi..." Batinnya pilu menatap langit langit malam
"Aku yakin sekarang! Aku memang benar benar sudah jatuh akan pesona kamu..."
"Cinta membuat aku buta...cinta terlalu menghanyutkan aku...hanyut dalam perasaan...perasaan yang entah aku harus percaya atau tidak, aku hanya ingin selalu di sisi kamu, jika suatu saat kamu tahu perasaan aku dan pergi dari aku...meskipun aku gak sanggup, aku terima.. tapi jangan secepat itu juga kamu tau perasaan aku, aku masih butuh kamu, mungkin aku memang akan terus butuh akan kehadiran kamu di hidup aku! Aku mencintaimu Syaa!"
00:00
"HAPPY BIRTHDAY!"
***
1 minggu kemudian
Ini sudah seminggu Pasya dengan wajah murungnya pergi ke sekolah tak ada semangatnya sama sekali
Dia memarkirkan mobilnya di area parkiran sekolah dan keluar dari mobilnya. Berjalan di lorong lorong koridor menuju kelasnya
Saat Pasya berpapasan dengan Dimas, dia merasa ada sesuatu yang terus mengusik pikirannya, terus memikirkan perkataan Dimas seminggu yang lalu saat di taman sekolah
Pasya menunduk sesaat memejamkan matanya, kembali membayangkan bagaimana pertengkaran dia dengan Rey dan tamparan kerasnya untuk Rey dan rasa sakit yang masih ia rasakan sampai sekarang
"Gue harap Nata baik baik aja"
Pasya berjalan masuk ke dalam kelasnya, melihat kedua temannya yang juga nampak murung
"Syaa...lo gak coba buat nelpon Rey atau nyari tau kenapa dia ngilang gitu aja tanpa kabar!" Pasya yang mendengar ucapan Naya hanya bisa menggelengkan kepalanya dan duduk di kursinya
"Kalian sebenernya ada masalah apasi? Gada yang di tutup tutupin dari kita kan? Kalo lo tau Rey kenapa dan kemana, tolong kasih tau kita biar kita gak khawatir karena mikirin Rey yang tiba tiba ngilang tanpa kabar!" Sergah Sonya yang merasa mereka berdua sedang ada masalah, namun karena Pasya tak pernah cerita membuatnya semakin geram
"Gue gak tau" ucap Pasya acuh namun pikirannya masih tak bisa acuh terhadap Rey
Sonya dan Naya hanya bisa menghela nafas pelan mendengar ucapan acuh dari Pasya
***
Bel istirahat sudah berbunyi, Ketiga sahabat itu memutuskan untuk pergi ke kantin untuk mengenyangkan perut masing masing
Saat mereka sudah keluar dari pintu kelas tiba tiba Rivan, Gio, dan Haris menghampiri ketiganya
"Syaa, liat Rey gak? Udah seminggu dia gak masuk sekolah, kenapa yah?" Tanya Rivan
"Gue gatau Van" jawab Pasya sedikit melirik ke arah Gio yang menatap Naya dengan tatapan sedih
"Kok bisa gatau?" Tanya Haris
"Ya bisalah! Emang semua tentang Dia gue harus tau?" Pasya menatap Haris
"Lo kan gabisa jauh jauh dari Rey, ya aneh aja sekarang lo bilang gatau"
"Gue bukan emaknya! Yang selalu harus tau dimana, kenapa, ada apa sama anaknya!" Ketus Pasya
"Pasya" saat Haris ingin melontarkan ucapannya seseorang di belakang mereka memanggil Pasya
Pasya menatap perempuan yang memanggilnya dengan menaikkan alisnya sebelah karena dia tidak tau siapa wanita itu
Wanita itu dengan masih jarak beberapa langkah dari Pasya kembali berucap "lo di panggil Nanda buat ke rooftop"
"Ngapain?" Wanita itu hanya mengendikkan bahunya dan pergi begitu saja bersama teman temannya yang berada tak jauh pula dari dia berdiri tadi
"Gue duluan yah!" Pamit Pasya pada ke tiga lelaki itu dan kedua sahabatnya
Pasya melangkah pergi dari tempat itu dan berjalan menuju rooftop
Naya merasa di tatap oleh Gio, dia dapat melihat tatapan sendu itu
"Ke kantin yu!" Ajak Naya pada sonya dengan senyuman manisnya dan Sonya yang menatapnya aneh
"Kita duluan yah!" Naya dengan sengaja mengaitkan jemarinya pada jemari Sonya dan menarik tangan Sonya agar mengikutinya
Gio yang melihat itu hanya bisa menghela nafas, sudah tak ada lagi kesempatan untuknya bisa kembali memperbaiki hubungannya dengan Naya. Semua sia sia karna Naya sudah mencintai sahabatnya sendiri
***
Dikit banget😪 tapi yaudahlah yang penting jadii😭
Janlup vomment
~ngek
KAMU SEDANG MEMBACA
Rey To Syaa(End)
RandomTerkadang cinta itu membuat kita bahagia, tapi cinta juga sering membuat kita sengsara...sengsara dalam dilema yang rumit Aku mencintainya yang kebetulan dia seorang wanita!! Gxg area!! Homophobic harap skip!! #9 - lesbi #1 - girl×girl