sembilan

3K 285 1
                                    

Vote sebelum membaca dan comment sesudah membaca!



Happy Reading 🙌


Hari sudah malam. Kini di apartment milik Rey terlihat dia yang sudah mandi tapi tak terlihat segar sama sekali

"Hahh" Rey merebahkan tubuhnya di kasur dan terlentang dengan kedua tangannya yang dijadikan bantal

Rey melirik ke atas meja dekat ranjangnya dan meraih sebingkai foto yang terlihat dirinya dan Pasya

Rey melirik ke atas meja dekat ranjangnya dan meraih sebingkai foto yang terlihat dirinya dan Pasya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di elus elusnya foto tersebut

"Aku tau cinta ini gak seharusnya tumbuh, Aku tau seharusnya aku tak bersikap seperti ini padamu!"

Rey memeluk foto tersebut dan air matanya benar benar sudah membasahi pipinya, tapi kali ini ia tak menghapus air matanya dan memilih untuk merasakannya, merasakan kepedihan hidupnya

"Tak akan ada orang yang mau menerimaku jika mereka tau siapa aku sebenarnya!"

Rey kembali mengangkat foto itu dan tersenyum manis

"Tapi kamu harus tau satu hal! Aku menjadi seperti ini hanya kepadamu Syaa! Hanya kamu!"

Dia memejamkan matanya dan kembali memeluk foto tersebut, Rey tak menyadari bahwa sedari tadi Dina mendengar ucapannya

Awalnya Dina hanya ingin memberi Rey susu Cokelat tapi ia urungkan terlebih dahulu sesaat mendengar Rey berbicara sendiri

'tok tok tok'

"Masukk!" Rey masih memejamkan matanya sambil memeluk foto itu karna ia tau yang mengetuk pintu kamarnya itu adalah Dina

"Rey...tante bawain susu buat kamu diminum yah" Rey membuka matanya, dia beranjak bangun dan menyimpan Foto tersebut di tempat semula

"Makasih Tante!" Rey duduk di pinggir ranjangnya, Dina tersenyum dan ikut duduk di samping kiri Rey

"Kamu kenapa,hmm?" Ucap Dina mengelus ngelus rambut Rey dengan sayang

"It's okay tante aku gapapa" Rey menaruh gelasnya di atas meja

"Gapapa kok pergi ke tempat clubbing" Rey mengulum bibirnya tak mampu berbicara lagi

"Ada apa?" Rey menatap sendu pada Dina dan memeluk Dina

"dia udah bahagia! Rey cuman butuh waktu buat ngubur rasa ini dalam dalam"

"Kamu yakin dia udah bahagia?" Dina melonggarkan pelukan itu dan menatap Rey lalu di usapnya air mata yang jatuh dari kedua bola mata Rey

"Tante kok nanyanya gitu?"

"Tante cuman nanya doang kok sayang" Dina kembali mengelus ngelus rambut Rey

"Kamu udah ngungkapin cinta kamu sama dia?" Rey menggeleng lemah

Rey To Syaa(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang