Pagi ini Pasya dengan rasa berkecamuknya tengah menyantap sarapan pagi di ruang makannya. Sendirian, karena orang tuanya masih sibuk bekerja
"Bii, ayah sama bunda kapan pulangnya yah?" Tanya Pasya pada Bi inah yang sedang menyimpan gelas berisikan air susu di meja makan
"Katanya minggu depan neng, bukannya neng udah tau yah? Kok masih nanya?"
"Nanya aja sih" jawabnya acuh kembali menyantap nasi gorengnya
***
"Loh Syaa, kok sendiri? Rey mana?" Tanya Sonya saat melihat Pasya yang masuk ke dalam kelas tanpa Rey disampingnya
Pasya hanya mengendikkan bahunya tanpa melirik sedikit pun pada Sonya dan langsung duduk di kursinya
"Kayaknya mereka ada masalah deh" bisik Naya tepat di telinga Sonya
"Mungkin" jawabnya tanpa harus berbisik bisik
bel masuk berbunyi, beberapa menit kemudian para guru masuk ke dalam kelas yang akan mereka tuju termasuk guru biology yang masuk ke dalam kelas ipa2 langsung mengabsen dan menerangkan materi yang ingin ia sampaikan pada muridnya, Pasya sesekali melirik ke arah bangku milik Rey yang berada di samping kirinya dengan pikiran yang sudah berkelana kemana mana
"Gue cuman benci sama perasaan lo!"
Naya yang melihat itu hanya bisa menghela nafas dan kembali fokus pada guru biologinya
***
Bel istirahat berbunyi, itu membuat para murid SMA 1 Jakarta langsung berhamburan keluar kelasnya masing masing
Pasya,Sonya, dan Naya berjalan ke arah kantin. Banyak sekali orang orang yang menyapa ke arahnya, ada yang menatap mereka dengan tatapan kagum dan friendly ada juga tatapan iri dan sedikit tidak friendly
Apalagi saat tatapan mereka tertuju ke arah Pasya, banyak sekali orang orang yang berbisik bisik ria membicarakan Pasya, karena bagaimana tidak, Pasya sudah menjadi perbincangan topik yang hot akhir akhir ini karena beritanya dengan dimas yang sudah menyebar ke setiap penjuru sekolah.
Tapi Pasya tak menanggapi itu, diamah whatever dan hanya menganggap bisikan itu hanyalah angin yang berhembus menerpa wajah cantik nan rupawannya
"Kalian duluan yah gue mau ke toilet dulu" mereka berdua hanya mengangguk dan berjalan begitu saja ke arah kantin dan Pasya yang berjalan ke arah toilet
Pasya menatap wajahnya di depan kaca lebar di toilet dan menghembuskan nafasnya lalu mencuci tangannya, sebenarnya dia tidak ingin ke toilet tapi entah kenapa sekarang pikirannya benar benar sedang kacau
Sesaat pasya sudah mencuci tangannya dia berjalan ke arah luar toilet, dan ternyata sedari tadi Dimas sudah menunggu dia di depan pintu toilet
Pasya hanya menatap datar ke arah Dimas, Dia berjalan melewati Dimas namun Dimas dengan cepat meraih tangan Pasya
"Lepass!" Berontak Pasya namun Dimas semakin kuat menggenggamnya
"Aku mau bicara Syaa! Sebentar!"
Pasya masih setia dengan tatapan datarnyadengan sekuat tenaga Pasya melepaskan genggaman Dimas, dan itu berhasil. Dia berjalan begitu saja meninggalkan Dimas yang masih menatap punggungnya
***
"Sayang, makan dulu yahh. Kamu belum makan seharian loh" kata Adit suami dari Dina
"Iyah bund, makan yahh" sahut Disa yang juga mulai khawatir akan kesehatan bundanya
Sudah seminggu ini Rey masih terbaring lemah di ruangan icu, itu membuat Dina semakin khawatir, Bahkan mereka hampir kehilangan Rey. Tapi tuhan masih menyayangi Rey untuk tetap tinggal bersama orang orang terdekatnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Rey To Syaa(End)
RandomTerkadang cinta itu membuat kita bahagia, tapi cinta juga sering membuat kita sengsara...sengsara dalam dilema yang rumit Aku mencintainya yang kebetulan dia seorang wanita!! Gxg area!! Homophobic harap skip!! #9 - lesbi #1 - girl×girl