26. Heartbeat

1.5K 56 1
                                    

Masih dalam posisi yang sama, jaket hitam ia rentangkan untuk menutupi tubuh mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih dalam posisi yang sama, jaket hitam ia rentangkan untuk menutupi tubuh mereka. Posisi badan David menyondong kearah depan sehingga tatapan mereka bertemu, kening mereka menempel. Hampir beberapa centi lagi kedua bibir mereka bertemu.

Keduanya masih diam mematung, seolah tatapan mereka terkunci pada iris mata indah yang ada didepannya.

David terlebih dahulu tersadar, ia berdehem untuk menutupi rasa canggungnya.

Dirinya mengintip guna melihat mantan sahabatnya yang kelimpungan mencari Fiona.

Merasa aman, David kembali menghela nafas lega. Keduanya saling berpaling, jantung mereka berdegup kencang, pipi mereka pun sama-sama menunjukkan semburat merah.

Bibir Fiona gatal ingin menanyakan mengapa dirinya diseret dan dibawa ke sebuah gang?

Rasa takut perlahan menghantui Fiona. Dirinya berjalan mundur, sangat bahaya jika malam-malam begini disebuah gang bersama seorang laki-laki yang tak ia ketahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

David menangkap sosok perempuan yang berjalan mundur, ia dapat melihat bahwa Fiona ketakutan. Bukan takut pada hantu, namun yang ia takutkan hanya dirinya dan seorang laki-laki yang menyeretnya dalam sebuah gang.

Bukannya apa, pikiran negative perlahan menyerang otak Fiona untuk berfikiran yang tidak-tidak.

David berdehem untuk mengurangi rasa canggungnya. "Guーgue disini cuman mau nolongin lo" ucapnya membuat Fiona menghentikan langkahnya.

David kembali mengintip, hanya ada dirinya dan Fiona yang ada disana. Keadaan disekitar pun sepi.

Aman. David menarik tangan Fiona tanpa sadar dan membawanya keluar gang.

Masih was-was akan sekitar, berjaga-jaga bila ada hal yang tak terduga.

David tersadar, ia melihat jaket yang menurutnya familiar itu melingkar dipinggang Fiona.

Geram akan hal itu, David melepasnya kasar dan membuang jaket itu kesembarang tempat.

Fiona melotot lalu memukul lengan David, wajahnya seketika merah padam. Tangannya asik menutupi bagian belakangnya. Dirinya bocor. Hanya jaket itu yang mampu menutupi bercak merah yang tiba-tiba muncul.

"Kenapa?" Tanyanya reflek.

"Gue bocor!" Ketus Fiona lalu memalingkan wajahnya.

David masih terdiam. Mencerna ucapan yang Fiona lontarkan barusan, "apanya yang bocor?"

Damn! Laki-laki ini sungguh menyebalkan! Tidak peka! Dan berlagak sok polos!

Wajah Fiona semakin merah dibuatnya. Mengatakan secara frontal pun malu rasanya.

"P-pinjem jaket" cicitnya. Oh Tuhan! Fiona ingin menangis rasanya, ia sungguh malu sekarang.

David mengeriyit, "buat apa?" Dan seketika Itu, Fiona ingin menendang laki-laki ini ke Neptunus!

Fiona (Sequel my Chubby Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang