38. Impossible

758 47 8
                                    

Haiyiiee DaFin Raeders!!
Do you miss me again(~ ̄³ ̄)~? Or miss in DaFin? Oh, i'm sorry૮ ・ﻌ・ა  Part ini full dengan David and the geng૮₍´。ᵔ ꈊ ᵔ。'₎ა  dan kekonyolan Jonathan (Maybe) postink sj ૮₍˶ᵔ ˕ ᵔ˶₎ა

H A P P Y  R E A D I N G ! !

"Gimana? Berhasil gak?" tanya Gabriel ketika melihat David duduk di bangkunya dengan wajah kesal.

"Gak!" jawabnya ketus. "Yang ada malah diusir sama bokapnya!"

Seketika Aliester, Gabriel, Zigo dan Edward terbahan sendiri. Sesekali memberi kata-kata 'mampus' untuk bos mereka yang tengah mengejar cintanya.

"Gimana rasanya kemakan omongan sendiri?" tanya Edward bermaksud membuat mood bosnya memburuk.

"Sakit broh! Katanya siih gak suka. Eeh malah diem-diem nyimpen rasa!" sahut Aliester lalu tertawa diikuti tiga sahabat kamvretnya.

"Sialan!" umpat David kesal lalu melirik bangku baris sebelah yang diduduki oleh Ardhi.

"Tuh dalangnya!" tunjuk David mengarah pada Ardhi yang tengah bermain ponsel.

Ardhi mengusap telinganya yang mendadak panas tanpa mengalihkan perhatiannya pada ponsel mahalnya.

"Oh, si traitor itu toh," sindir Zigo mengikuti tatapan David.

Sepertinya mereka belum terima atas kejadian dulu yang membuat Dracula dengan Dragons bersaing, apalagi Ardhi yang hanya mata-mata untuk mengetahui musuhnyaーDracula.

"Yaaa ... gitu deh. Fiona gak salah apa-apa, eeh malah kena imbas buat di jadiin bahan taruhan." Aliester menyahuti.

"Lagian lo juga bego sih! Cuman gara-gara motor, cewe cakep kayak Fiona di sia-siain," kata Gabriel mengatai David.

David langsung menatap Gabriel dengan sorot mata tajam. Hal itu tidak membuat nyali sang empu menciut, malah semakin semangat untuk mengatai bos. Kapan lagi coba menyalahkan, mengompori, bahkan membuat hati David panas?

"Kalo gue sih, mending beli motornya aja daripada taruhan gajelas kayak gitu. Lagian, duid gue lumayan buat beli motor sport kayak lo," imbuhnya membuat muka David semakin merah dibuatnya.

"Berani ngatain lo!?" sentak David lada Gabriel.

Aliester, Gabriel, Edward serta Zigo mati-matian menahan tawa mendengar penuturan Gabriel yang menyindir David hingga mukanya menjadi merah padam.

"Sial! Gue hampir ketawa," kata Edward sedikit berbisik.

"Bacot lo pada!" decak David kesal.

"Hahanjay! GAS TROS GAB!!" teriak Edward mengundang perhatian.

"Oh ya. Kok gue jadi kangen Jojon yhak? Nanti samperin kuy! Sekalian bawain duid sumbangan kita kemarin," usul Edward mengakui jika dirinya rindu dengan Sobat gesreknya.

Biasanya pagi-pagi seperti ini, dan belum ada guru yang mengajar datang, Edward dan Jonathan pasti sudah naik di meja sambil membawa sapu untuk konser. Atau ... mencuri bolpoin dan sesekali menggoda perempuan yang ada di kelas mereka.

Tapi sekarang mungkin tidak saatnya. Mengetahui kondisi Jonathan yang buruk, membuat remaja itu harus berbaring di rumah sakit.

David, Gabriel, Aliester serta Zigo mengangguk menyetujui usulan Edward.

"Heh! Napa lo diem mulu?" tanya Aliester pada Zigo.

"Bosen, kagak ada Jonathan buat gue bully," ucap lesu Zigo.

Fiona (Sequel my Chubby Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang