07. Someone

1.2K 79 9
                                    

karena disaat aku mulai nyaman dengan mu. Aku takut untuk jatuh cinta sendiri

៚Fiona Agatha Marga Nergara

━━━ೋ๑୨۝୧๑ೋ━━━

Deg

Mira melihat di pojok gudang terdapat gadis yang terduduk lemas di lantai kotor gudang yang sudah tak terurus tersebut.
"Fiona?" Gumam Mira memastikan bahwa itu adalah Fiona.

"Mir,,,t-tolong" rintih Fiona dengan suara nya yang hampir tak terdengar.

Mira langsung berlari ke arah Fiona. "Ya ampun Fin, lo kok bisa gini sih?" Tanya Mira khawatir sambil meneteskan air mata nya.

Tangan nya terulur merogoh saku di rok nya. Ia menelfon sahabat nya agar datang ke gudang. Karena Fiona yang terduduk lemas disana.

Setelah beberapa menit, Raisa, dan Adel datang ke gudang, diikuti pak Ali, satpam yang terkenal galak di sekolah Raja Sakti.

Saat mereka melihat kondisi Fiona yang pingsan dengan luka memar di pipi nya. Fiona langsung dilarikan ke rumah sakit dibantu oleh Pak Ali.

***

Fiona langsung dimasukkan ke ruang UGD. Sedari tadi, Adel dan Raisa tak henti henti nya mengeluarkan air matanya lihat kondisi Fiona.

"Udah ih. Ga usah nangis elah, ini Om Langit sama tante Aurel gimana? Telfon gak? Gue Takut nih" tanya Mira sambil memegang handphone nya.

"Telfon lah. Resiko nya belakangan aja" jawab Raisa sembari sesenggukan.

"Yaudah" Mira menghembuskan nafas nya.

"Bismillah dulu Mir" ucap Adel.

"Bismillah" Mira langsung menekan tombol telfon.

"Hallo Mir ada apa? Kok Fiona belum pulang ya?" Tanya Aurel diseberang sana.

"Em,,,itu tan, anu,,,Fi-Fiona masuk rumah sakit" jawab Mira lirih.

"APA!? Rumah sakit mana!?" Tanya Aurel terlihat khawatir.

"Rumah sakit Pelita Husada Tan" jawab Mira.

"Ya-yaudah. Tante langung kesana ya"

"Iy--"

Tut tut tut

Mira menghembuskan nafas nya berat. "Gimana?" Tanya Adel sambil menghapus air mata nya.

"Mereka mau kesini" jawab nya.

Dokter Bryan keluar dari ruang UGD dan langsung membuka masker yang menutupi mulut dan hidung nya.

Adel, Raisa dan Mira langsung bangun dari duduk nya. "Gimana dok keadaan sahabat saya" ucap Mira mewakili.

"Kondisi pasien tidak apa-apa. Pasien harus membutuhkan istirahat yang cukup. Lalu, benturan di kepalanya cukup keras, untuk saja tidak terjadi masalah" jelas Dokter Bryan.

Mereka bertiga menghela nafas lega. "Apa kamu boleh menjenguknya?" Tanya Raisa.

"Oh iya boleh. Saya permisi dulu, masih ada pasien yang harus saya tangani" ujar Dokter Bryan lalu melenggang pergi meninggalkan mereka.

Namun, suara langkah kaki yang sepertinya tergesa gesa menghentikan langkah mereka untuk masuk ke ruangan Fiona.

Terlihat, sepasang kekasih sedang berlari menghampiri mereka. Seketika mereka meneguk salivanya dengan susah payah saat melihat aura Langit yang seakan ingin membunuh mereka.

Fiona (Sequel my Chubby Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang