42. Boneka Monyet

631 37 1
                                    

"Gak pernah pacaran, sekalinya pacaran malah disakitin. Ck! Bisa-bisanya buang serbuk tempe kayak gue," keluh Fiona sambil menggaruk hidungnya.

Gadis itu berjalan menuju kantin bersama Araーteman sebangkunya yang pernah ia sangka mantan Ex nya.

"Ara? Kok? Bentar. Lo kenal David?" tanya Fiona sedikit berbisik.

Gadis cupu itu tampak mengeriyit. "David? Cowok yang rada banci itu?" jawab Ara membuat Fiona menahan tawanya.

Pikiran Fiona langsung tertuju pada mantannya. Ia membayangkan, David yang notabenenya adalah mantan kekasihnya yang terkenal bengis, kejam, serta sok mentang-mentangnya itu berubah banci.

Mati-matian Fiona menahan tawanya. Wajahnya sampai memerah karena fikirannya.

"Ekhm! Bukan, Ara. David yang Sekolah di RajaSakti itu, ketua geng motor yang namanya apa yak? Dra ... Indraーeh bukan, Dracula itu lhoo masak gatau sih!"

Posisi duduk pojok belakang adalah peristiwa legend yang akan Fiona kenang. Bebas bergosip dan makan ala-ala warteg dengan kaki diangkat satu lalu membuat video Tik Tok dengan sound 'Tanam-tanam ubi by Upin Ipin.'

Kepala Ara mengangguk paham. "Bukan, masa aku yang cupu kayak gini pacaran sama pangeran. Yang ada, dia malah malu," jawabnya sambil tersenyum tipis.

Fiona tahu arti senyum yang Ara tampilkan.

'Kayaknya bukan deh. Nama 'Ara' kan gak cuman satu doang.'

"Fi, kenapa kamu mau berteman sama aku?" tanya Ara heran.

Fiona pun tak kalah heran dengan pertanyaan Ara. "Lha? Emang kenapa? Gak ada salahnya 'kan gue berkawan sama lo," balasnya.

Ara menundukkan kepalanya, tangan kecilnya memilin seragam oversize hingga tubuh mungilnya seakan termakan oleh seragam yang ia pakai.

"Bukan gitu, aku takut kamu ikut dibully," jawabnya lirih.

Fiona berfikir sejenak, matanya melirik Ara yang tengah menatap sepatu lusuhnya.

Rambut dikepang dua dengan kacamata bulat besar bertengger di matanya, tubuh yang terbilang kurus, membuat penampilan Ara terbilang 'nerd.'

"Ck! Lo dibully? Lawan balik lah! Gunting rambutnya, colok matanya, sumpel mulutnya pake kaos kaki!" geram Fiona.

Ara terkekeh mendengarnya. Mustahil baginya untuk melakukan hal yang menurutnya psyco itu.

"Tenang, sekarang lo ada gue. Cabe pasaran bakal gue musnahin dan bikin mereka tunduk ke elo," imbuh Fiona santai. Gadis itu menyibakkan rambutnya yang sengaja digerai, membuat kilauan cahaya yang memantul di rambutnya.

Ara kembali terkekeh melihat tingkah kocak Fiona. Ia pikir, Fiona sama seperti mereka yang jahat dan akan ikut membully-nya, ternyata dugaannya salah besar.

Sampai di kantin, Fiona mengedarkan pandangannya mencari tempat kosong.

"Itu!" tunjuk Fiona lalu menggeret tangan Ara ke meja kosong.

"Lo mau pesen apa?" tanyanya setelah duduk berhadapan dengan Ara.

Gadis itu malah diam dan asik memilin seragamnya.

"Heh! Gue di depan lo, bukan di bawah lo."

Ara tersentak pelan. Ia memandang seluruh murid yang bertengger di kantin. Tatapan penuh kebencian mereka lemparkan padanya.

"A-air putih aja deh," lirihnya.

"Oke, bakso dua sama jus jeruk dua," kata Fiona lalu ngacir meninggalkan meja sebelum Ara protes.

Fiona (Sequel my Chubby Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang