15. Nervous

955 55 2
                                    

Di pagi hari yang cerah namun tidak secerah wajah si Bad boy sekaligus ketua geng Dracula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pagi hari yang cerah namun tidak secerah wajah si Bad boy sekaligus ketua geng Dracula. Di pagi hari tepatnya jam 8, dirinya mengendarai motor sport nya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sahabatnya. Ardhi.

Hari ini adalah hari Minggu, jadi dirinya dengan santai menemui Ardhi membahas sesuatu yang menurutnya tidak penting penting sangat sih.

Tok tok tok

Tangan kekar nya mengetuk pintu rumah Ardhi. Terkesan sangat besar dan mewah, malah beberapa orang menyebutnya mansion saking mewah dan besarnya rumah yang Ardhi tinggali.

Ceklek

Pintu terbuka dan menampilkan perempuan paruh baya yang menjadi pembantu di rumah Ardhi.

"Eh, ada den David. Nyari aden Ardhi Ya? Hayu masuk" ucap Bi Lastri mempersilahkan teman majikannya masuk.

David hanya mengangguk kepala lalu berjalan menuju kamar Ardhi yang terletak di lantai 2.

Ceklek

Tanpa mengetuk pintu, ketua gangster itu langsung nyelonong masuk ke kamar orang tanpa seizin pemilik kamar.

Ardhi yang sedang tiduran diatas sofa langsung mengalihkan pandangannya menuju pintu kamar yang berwarna creame. Dilihatnya sahabat nya berjalan santai ke arah nya dan langsung menyambar gitar di pojok kamar nya.

Sedangkan Ardhi mengumpat kesal terhadap temannya yang sedang bermain gitar kesayangannya.

Ardhi mengambil posisi duduk menatap datar sahabat nya. Dirinya masih kesal terhadap tingkah sahabat. Mentang mentang ketua gangster, jadi seenaknya main nyelonong masuk ke kamar orang. Batin nya mendengus kesal.

"Ketuk dulu kek" ketus Ardhi menatap ketus gangster tajam.

Sedangkan yang ditatap hanya berfokus pada gitar kesayangan Ardhi.

"Lo ngasih boneka beruang ke Fiona?" Tanya David melirik Ardhi yang menghisap batang rokok nya lalu kembali fokus pada benda yang ada dipangkuannya.

Laki laki pemilik kamar itu pun langsung menatap David lalu tertawa renyah. "Ya kali gue ngasih boneka ke Fiona. Rumah nya aja gak tau. Kenapa? Lo udah mulai suka Fiona? Padahal besok lho ulang tahunnya" ucap Ardhi menatap David dengan seringai tipis nya.

David diam, laki laki itu menatap kosong ke bawah berusaha mencari jawaban yang tepat. 'Gak! Gak mungkin gue suka sama Acha!' Batin nya berusaha meyakin kan hati nya.

"Lo suka kan sama Fiona? Trus lo batal in tantangan dari gue? Trus lo lanjut pacaran sama Fiona? Haha, pengecut lo!" Ucap Ardhi lalu tertawa keras menertawakan kebodohan Sahabatnya.

'Shit!' Umpat nya karena di juluki pengecut. Tidak Tidak! David bukan pengecut! Hanya saja ego berhasil mengalahkan hati.

"Gue--"

Fiona (Sequel my Chubby Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang