36. Balikan?

1.3K 50 10
                                    

"Tan? David boleh bicara bentar?" tanya David sopan pada Asrih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tan? David boleh bicara bentar?" tanya David sopan pada Asrih.

Asrih mendongak menatap David dengan kantong mata hitam di matanya. David dapat melihat bahwa Perempuan paruh baya itu nampak lelah, namun Asrih masih tetap menampakkan senyum, walau mata yang mungkin telah mengabur tampak kentara lelahnya.

Asrih mengangguk, mempersilahkan pemuda itu duduk di sampingnya. "Ada apa Nak?" tanya Asrih.

"Jadi ... teman-teman saya sudah sepakat mengumpulkan uang untuk membantu biaya cangkok ginjal Jonathan," kata David.

Asrih terkejut bukan main, tangan keriputnya sudah bertengger untuk menutupi mulutnya, matanya membulat besar menunjukkan reaksi terkejutnya.

"Ta-tapi Nakー"

"Maaf menyela Tan, kami tidak merasa keberatan sedikitpun mengenai hal ini. Sudah tugas kita untuk membantu Jonathan. Lagi pula kita banyak berjasa padanya, jika tanpa Jonathan, kita tidak akan tertawa melihat kekonyolannya," kata David membuat Asrih terharu sendiri mendengarnya. Masih remaja, yang seharusnya tugasnya bersekolah dan memcari ilmu, dan David, ia berfikir secara dewasa, melakukan apapun demi kesembuhan Jonathanーsahabatnya.

Asrih langsung berlutut, mencium berkali-kali ujung sepatu yang David kenakan.

David terkejut atas perlakuan Asrih, ia mengangkat bahunya agar tidak berlutut dihadapannya karena dia bukan Tuhan. Hanya Laki-laki nakal yang berusaha membantu biaya pengobatan Jonathan.

"Tan ... jangan kayak gini," ucap David.

Asrih mendongakkan kepalanya, memperlihatkan matanya yang sudah sembab, dipenuhi oleh air matanya.

David membantunya berdiri dan mendudukannya di kursi ruang tunggu.

"Izinkan David untuk mengumpulkan uang. Kurang lebih dua sampai tiga hari. Tante sabar ya, Tante harus kuat demi Jonathan," kata David pada Asrih.

Asrih tidak kuasa membendung air matanya. Lagi-lagi, air mata itu kembali jatuh. Bukan air mata kesedihan, melainkan air mata terharu mendengar ajakan David .

Pemuda ini berhati mulia, melakukan apapun demi kesembuhan JonathanーPutranya yang menyembunyikannya semua dalam lawakan konyolnya.

"Tante punya hutang budi padamu Nak, Tante harus apa untuk membalas balas budimu?"

David menggeleng. "Cukup Tante menjaga Jonathan dan memberinya kekuatan itu sudah lebih dati cukup Tan," katanya.

Asrih mengulas senyum. "Terimakasih Nak ... semoga kebaikan Nak David dibalas oleh sang maha kuasa ya."

"Terimakasih Tan. Terimakasih telah melahirkan Jonathan yang memiliki pribadi yang kuat. Berkatnya, kita semua terhibur, walau Jonathan belum sepenuhnya bahagia."

"EH ANJIR ANJIR ANJIR! JONATHAN KAMBUH!" teriak Aluester menggema di lorong rumah sakit.

"Kambuh lagi?"

Fiona (Sequel my Chubby Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang