49. Menyerahkan diri

362 17 0
                                    

Anggota geng motor yang telah berhasil ditangkap langsung digelandang ke kantor polisi dengan cara jalan jongkok sepanjang gerbang kantor hingga lapangan.

Sekitar 87 remaja ditangkap, semuanya terkumpul menjadi satu dan duduk berjongkok menghadap kepala pimpinan polisi daerah setempat.

Senjata tajam seperti celurit, balok kayu berukuran besar, dan anak panah terbuat dari besi yang diruncingkan berhasil diamankan, dengan bendera Dragons untuknya konvoi sepanjang jalan menuju markas Dracula.

Hampir saja mereka memulai baku hantam menggunakan senjata tajam, polisi datang dan membubarkan semua agar tidak melukai remaja lainnya. Namun satu diantaranya bernama Dipta harus dilarikan ke rumah sakit lantaran kepalanya terbanyak keras ujung meja.

"Siapa ketuanya?!" tanya tegas kepala pimpinan bernama 'Hary' dengan tatapan tajam dan menusuk.

Mereka terdiam seribu bahasa, 'tak ada yang berani angkat bicara, seakan mulutnya tertutup rapat oleh lem perekat.

"Saya tanya, SIAPA KETUANYA?!" bentak Hary dengan amarah yang menguasai dirinya.

Lagi-lagi mereka terdiam, termasuk Arthur yang bersembunyi takut-takut.

"ARTHUR! BANCI LO!" teriak Edward yang ikutan tertangkap. Anggota Dracula sontak tertawa lepas hingga bentakan dari Hary membuat suasana kembali hening.

"Mana Arthur?"

Di sisi lain, Arthur berdumel menyumpah serapahi Edward yang cepu. "Sialan!"

"YANG PAKE HOODIE ITEM PAK!" teriak Edward lagi.

"Yang pakai hoidie hitam banyak. Cepet tunjuk!" Edward disuruh menunjuk Arthur yang ia maksud.

"Ini," tunjuk Edward lalu menarik kupluk hodie yang Arthur pakai.

"Ck! Lepas!" Arthur memberontak sambil menepis keras tangan Edward.

"BANCI!" teriak Edward bermaksud mempermalukan Arthur di depan umum.

"Sini kamu! Kamu ketua geng apa?" tanya Hary saat Arthur berdiri di sampingnya.

"Dragons," jawabnya sambil menutup wajahnya dengan kupluk hoodienya.

"Yang satu mana? Ketua geng Dracula? Cepet tunjuk!"

"Saya," ucap seseorang yang 'tak lain adalah David baru saja turun dari motornya dan menyerahkan diri.

"Sini!"

"Gila, David gak ada takut-takutnya," bisik Dimas.

"Bos kita gitu lho. Beda banget sama yang sebelah," ucap Edward sedikit mengeraskan volume suaranya. Alhasil dirinya dibentak oleh Hary.

"Kalian tahu apa yang kalian perbuat bisa membuat luka warga sekitar?" tanya Hary.

David menganggukkan kepalanya, tatapannya lurus ke depan dengan sorot mata menajamーmemancarkan aura sangar dengan wajah memerah menahan amarah.

"Kalian berdua, ikut saya ke ruangan. Dan tolong mereka diberi himbauan lalu suruh lelpon orang tua mereka," pinta Hary kepada temannya, sedangkan dirinya merangkul Arthur dan David menuju ruangannya untuk informasi lebih lanjut.

Hawa di luar menjadi panas dingin saat orang tuanya disuruh untuk datang ke kantor polisi, sedangkan sepuluh orang lain datang sambil berjalan jongkok menyusul mereka. Empat diantaranya anggota Dracula yang sempat kabur, dan sisanya anggota Dragons, sudah termasuk Ardhi yang ikut tertangkap.

"Njir, auto coret dari KK gue!" panik Dimas sambil menepuk-belum keras punggung temannya.

"Gustiiii!"

Fiona (Sequel my Chubby Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang