09. Dragons vs Dracula

1K 70 5
                                    

Hari ini, Fiona diperbolehkan untuk pulang karena sedari tadi Fiona terus terusan merengek meminta pulang lantaran bosan di rumah sakit terus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, Fiona diperbolehkan untuk pulang karena sedari tadi Fiona terus terusan merengek meminta pulang lantaran bosan di rumah sakit terus.

Dan seperti biasanya, Langit-papa Fiona tak memperbolehkan anak semata wayang nya banyak bergerak. Harus tetap didalam kamar dan beristirahat.

Sifat overprotective yang langit berikan kepada Fiona membuat Fiona seperti dikurung dalam kandang. Bagaimana tidak? Mau turun hanya sekedar mengambil minum saja Langit sudah marah marah karena terlalu khawatir kepada Fiona.

Sedangkan Aurel-mama Fiona hanya menghela nafas panjang dan berusaha membuat anak nya sabar. Oke! Fiona harus sabar mendengar celotehan langit.

Di dalam kamar bernuansa merah dipadukan putih, Fiona termenung memikirkan perempuan yang David sebutkan. Didalam rekaman berdurasi 8 detik, terdengar David yang menyebutkan nama 'Ara?'.

Siapa itu Ara? Apa masa lalu nya? Mantan? Atau emm...pacar? Mengapa hati nya sangat bimbang dan resah ketika mendengar kata 'Ara' Oh ayolah, kini perasaan Fiona seperti berada dirombak laut. Berasa diombang ambingkan begitu saja.

Apa benar kata Mira yang waktu itu mengucap kan bahwa dirinya hanya dipergunakan untuk balas dendam nya? Dan apa benar kata pesan dari seseorang yang tidak dikenal dirinya sebagai 'pelampiasan'?'. Aarrgghhh mengapa ini begitu sulit sekali, mengapa rasa nyaman itu muncul secara tiba tiba!?

Fiona mengacak acak rambutnya frustasi. Ia menyeruput teh hangat yang sudah tak lagi hangat.

Ia hampir tersedak ketika ada yang menepuk pundak nya secara tiba tiba. Ia menoleh ke belakang dan mendapati Laki laki menjulang tinggi di belakang nya. "Da-David?" Beo Fiona.

David tersenyum tipis. Sangat tipis sehingga hanya bisa dilihat dengan menggunakan kaca pembesar. Ia duduk di sebelah Fiona yang masih memandang nya cengo.

"Kenapa?"

Lamunan Fiona terbuyar. "Ke-kenapa apanya?" Tanya Fiona merasa seperti orang bodoh.

David menghela nafas panjang. Tatapannya masih datar seperti biasanya. Hufttt sepertinya Fiona harus menanyakan sesuatu kepada David saat ini.

Namun, saat ia hendak membuka suara, tiba tiba David berdiri dari duduk nya dan menuju meja belajarnya mengambil sesuatu.

Bibir mungil Fiona kembali mengatup kini pandangannya menatap gerak gerik yang David lakukan.

David kembali dan berdiri di belakang Fiona. David menghela nafas panjang nya kembali, lalu tangannya memegang kepala Fiona lalu menolehkan kepala Fiona agar menghadap ke depan.

"Rambut mu jangan di biarin acak acakan" ujar David sambil menali surai rambut panjang Fiona yang acak acakan karena sempat mengacak acaknya frustasi dengan pikiran dan hati nya.

Bluushhh

Oh tuhan! Bolehkah saat ini Fiona baper!? Ingin sekali dirinya menjerit dengan keras atas perilaku manis David.

Fiona (Sequel my Chubby Girl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang