"Kau suka memotret?" Dae Hyun tersadar dari lamunannya dan mengangguk cepat sebagai jawaban atas pertanyaan Zetha.
"Coba potret aku dengan pemandangan indah ini."
Dae Hyun segera mengambil posisi terbaik untuk mengambil gambar Zetha dengan sempurna. Lewat lensa yang mengarah pada Zetha yang sedang tersenyum manis, Dae Hyun menarik bibirnya membentuk senyuman. Ia mengagumi sosok indah yang sedang ia potret.
"Selesai," ucap lelaki Korea itu yang tampak puas dengan hasil fotonya. Zetha ikut tersenyum begitu melihat hasil foto yang diambil Dae Hyun.
"Kau memotret dengan sangat baik. Terima kasih." Dae Hyun tersenyum hangat sebagai tanggapan. Tentu saja ia memenuhi permintaan Zetha itu dengan senang hati. Dengan begitu, Zetha terabadikan dalam kameranya.
"Tunggulah di sini sampai matahari terbenam, kau akan lihat betapa indahnya kota Seoul ini." Zetha menyetujuinya dengan cepat. Mereka berdua kembali duduk di bawah pohon. Zetha sibuk menggambar apapun yang bisa ia gambar, sementara Dae Hyun sibuk dengan kameranya. Kembali melihat beberapa tangkapan wajah Zetha yang seperti bidadari. Lelaki itu menoleh ke sebelahnya, tempat di mana Zetha duduk.
"Coba gambar aku." Permintaan Dae Hyun ditanggapi dengan ekspresi terkejut dari Zetha.
"Aku belum pernah menggambar objek manusia," ujar Zetha ragu.
"Jadikan aku orang pertama yang kau gambar." Dae Hyun berucap sambil menatap manik mata Zetha.
Zetha mengulum senyumnya, tapi tetap menerima permintaan Dae Hyun. Jemari lentik Zetha mulai menggerakkan pensil di atas buku, ia berusaha membuat gambar yang terbaik.
Dae Hyun berpose dengan kameranya, ia mengarahkan kameranya ke berbagai arah untuk memotret pemandangan. Lalu kamera itu berhenti saat Dae Hyun melihat Zetha yang sedang fokus dengan pekerjaannya. Dae Hyun memotret pemandangan itu sambil tersenyum tipis. Lagi-lagi satu gambar Zetha tersimpan di memori kameranya.
Dae Hyun sendiri tak mengerti bagaimana ia bisa jatuh secepat ini dengan gadis yang sedang menggambarnya itu. Ia akui Zetha memang memiliki paras yang cantik, gadis itu juga punya pesona yang tak bisa dihindari. Meski dalam penilaian Dae Hyun Zetha adalah sosok pendiam dan jarang bersosialisasi, tetap saja gadis itu kelihatan menarik. Dae Hyun tersenyum lagi memandangi Zetha yang kelihatan berusaha keras.
Beberapa menit berlalu sampai akhirnya Zetha menyodorkan bukunya yang sudah tergambar sosok Dae Hyun yang begitu indah serta pemandangan di belakangnya yang mendukung.
"Sempurna," puji Dae Hyun membuat pipi Zetha memerah. Sedikit pujian saja sudah mampu membuat gadis itu tersipu.
"Sebentar lagi matahari terbenam." Dae Hyun memberi tahu dengan menunjuk mentari yang bergerak turun.
Mereka berdua menanti momen itu dengan duduk berdampingan. Sampai akhirnya matahari pun terbenam, dan Dae Hyun memotret momen itu dengan tepat.
"Coba berdiri di sana, aku akan memotretmu." Zetha menuruti perkataan Dae Hyun, ia berdiri menghadap kamera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until the end [TAMAT]
Teen Fiction"𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐡𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧." -𝙲𝚞𝚛𝚛𝚞𝚖𝚋𝚒𝚗, 𝟸𝟶𝟸𝟷 [Part Tidak Lengkap]