Zetha memberi selembar uang untuk membayar taxi tumpangannya, lalu melangkah lambat masuk ke hotel. Tepat sebelum kakinya melewati pintu kaca hotel megah itu, suara Natha menghentikannya. "Kau pulang sendiri, Kak?" Gadis belia itu kini sudah berdiri di hadapannya bersama Jung Nam. Mereka berdua menenteng kantong belanjaan yang tak sedikit.
"Dari mana kau?" Bukannya menjawab, Zetha malah bertanya kembali pada Natha karena melihat begitu banyak barang yang adiknya bawa.
"Habis berbelanja. Selepas makan siang tadi aku kembali dulu ke hotel untuk mengantar barang-barang yang kita beli tadi. Lalu, aku jalan-jalan dengan Kak Jung Nam dan menghampiri beberapa toko untuk memilih beberapa barang lagi yang kuinginkan. Kurasa hal itu tidak begitu perlu dipermasalahkan. Benar kan, Kak?" Penjelasan Natha yang begitu panjang membuat Zetha hanya mampu menghela napas pasrah. Tak ada gunanya juga ia membantah, toh barang-barang itu kini sudah ada di tangan adiknya.
"Ayo masuk!" Zetha mendahului mereka masuk ke dalam. Keduanya mengekor di belakang Zetha. Berjalan menuju kamar yang ditempatinya.
"Kau pulang sendiri, Kak?" Zetha mengangguk tanpa menoleh ke belakang.
"Kemana Kak Dae Hyun? bukannya kau bersamanya?" Malas berbicara, Zetha hanya mengedikkan bahu. Natha di belakangnya mengerucutkan bibir.
Di depan kamar, Zetha membuka pintu dan membiarkan dua orang di belakangnya untuk ikut masuk.
"Ah, aku harus segera pulang." Natha menoleh bingung pada Jung Nam.
"Aku membantu pamanku di restoran," ujar Jung Nam menjelaskan mengapa ia perlu pulang saat ini.
"Oh, apa kau tak ingin minum dulu? Kau tentu lelah diajak Natha berkeliling hari ini." Natha tak setuju dengan pernyataan kakaknya, ia merengut kesal. Jung Nam menolak ajakan itu dengan sopan, ia benar-benar minta maaf tak bisa berlama-lama lagi di sini.
"Kak Jung Nam, temani aku lagi nanti malam, mau?" tanya Natha sebelum Jung Nam benar-benar pergi
"Tentu. Aku akan menjemputmu pukul tujuh." Diiringi senyum manis, Jung Nam menyetujui permintaan gadis kecil itu.
"Kau ini selalu saja merepotkannya." sang kakak menegur ketika teman Korea mereka tak lagi di dalam.
"Dia tak keberatan, Kak." Natha kemudian tersenyum lebar.
Keduanya masuk ke kamar dan mengistirahatkan diri. Zetha merebahkan dirinya di kasur sementara Natha duduk di sofa. Beberapa saat setelahnya, Natha memilih untuk bangkit dan menuju kamar mandi. Ia ingin mandi lebih awal hari ini. Rasanya gerah setelah melewati banyak hal dari siang tadi.
Tak begitu lama Natha di kamar mandi, normal seperti para gadis mandi biasanya. Ia keluar dengan mengenakan hoodie kuning dan celana longgar berwarna putih. Handuk putih dari yang disediakan oleh hotel ia gunakan untuk membungkus rambutnya yang masih basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until the end [TAMAT]
Teen Fiction"𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐡𝐮𝐛𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧𝐤𝐚𝐧." -𝙲𝚞𝚛𝚛𝚞𝚖𝚋𝚒𝚗, 𝟸𝟶𝟸𝟷 [Part Tidak Lengkap]