12

45 21 1
                                    

[Wajib ninggalin vote Dan komen ]

Akhirnya, dengan perjuangin yang tidak mudah, Ananta berhasil menghabiskan nasi goreng di piring Angga. Ananta baru saja membawa
Piring-piring Kotor ke bak cuci piring,
Ketika mama Mira sudah berdiri di belakangnya.

"Taaa.....ehm.... Mama cuma mau ngingetin, kalau lagi tidur sama Angga, teriaknya jangan kenceng-kenceng,"

Bisik mama Mira yang sudah berdiri di sebelahnya.

"Mama tahu, kamu agak tegang Dan takut juga memang rada sakit kalau pertama melakukannya. Tapi, nggak perlu pake teriak segala. Cukup mendesah aja, lagian, itu lebih asyik!"

Mendadak tangan Ananta yang sedang membalas piring di bawah keran air langsung berhenti.
Dia menoleh kaget pada mamanya.

"Apa, ma? Maksud mama apa?" Tanyanya bingung.

"Kamu, tuh, mama malu sama Lita, dikiranya mama ini nggak pernah mendidikmu jadi perempuan yang lembut dan halus. Sampai harus berteriak-teriak waktu tidur sama suami. Ndak sopan, tau! Saru!" Lanjut mam Mira.

Kening Ananta langsung kribo mendengarnya,

"Mama Denger Ananta teriak semalem?" Tanya Ananta bingung

"Kan...."

"Yah, kamu kalo teriak biar orang di ujung gang juga kedengeran!"
Sahut mama Mira cepat sebelum Ananta selesai ngomong.
Dia takut ketahuan nguping di depan pintu kamar.

Ananta masih memandang dengan muka curiga. Dengan salah tingkah, mama Mira segera merebut piring di
Tangan Ananta Dan meneruskan membilasnya. Dia dengan sabar menjelaskan secara detail segala hal menyangkut hubungan suami istri di tempat tidur. Tentu saja, penjelasan itu benar-benar menurut version mama Mira sendiri, bukan berdasar ilmu pendidikan seks yang ditulis oleh para pakar seks lewat buku-buku
Seks education. Mendengarkan nya membuat perut Ananta yang sudah kekenyangan jadi tambah mules.

"Aduh, sori ma, Ananta mau masuk ke WC dulu," kata Ananta berlari masuk kamar Mandi didekat pintu dapur.

Sementara di meja makan, mama Lita sudah duduk di samping Angga.

"Mama nggak nyangka, kalo kamu bisa kasar gitu sama Ananta,"
Kata mama Lita mulai pembicaraan.

Angga menghentikan gerakan tanganya menuangkan gelas berisi teh hangat di mulutnya.

"Apa, ma?" Tanya Angga meletakkan gelas di depanya Dan mengubah posisi duduknya menghadap mamanya.

"Begini, bagi semua perempuan, malam pertama itu menegangkan, mendebarkan, sekaligus menakutkan.
Seharusnya, kamu bersiakap lembut, kasihan, kan, dia sampai berteriak kesakitan."

Mama Lita memandang anak lelakinya dengan bijaksana,

"Papamu dulu melakukanya dengan penuh kelembutan Dan kasih sayang.
Malam itu bener-bener malam paling Indah bagi kami berdua. Mungkin mama lupa ngingetin kamu tentang hal ini."

      Angga memandang mamanya
    Dengan wajah bengong Dan mulut mennganga.

"Kamu tahu, nggak,  aku sampai malu
Sama Mira. Dikiranya, aku ini nggak pernah mendidikmu supaya jadi laki-laki yang bersiakap lembut pada perempuan
Terutama istrimu,"

Lanjut mama Lita.

"Nanti malam jangan di ulangi lagi ya. Kamu harus melakukanya dengan penuh kelembutan Dan kasih sayang."

Angga mengangguk pasrah tanpa tahu maksudnya.
Kok, mama bisa Denger Ananta teriak. Padahal, kamar mereka tidak bersebelahan, batin Angga bingung Dan sedikit curiga.

Senin pagi, pukul tujuh Angga sudah selesai Mandi Dan memakai seragam dinas kantornya. Angga memang sengaja nggak ngambil cuti. Hal itu membuat mama Lita marah-marah karena sudah merencanakan bulan madu berempat ke Bali. Dengan alasan pekerjaan lagi banyak Dan nggak mungkin di tinggalkan, Angga terpaksa berjanji kalau nanti akan menggangu acara bulan madu di lain waktu kalau pekerjaannya sudah longgar. Sementara, Ananta masih tidur di atas selimut tebal di atas kasur lipat di lantai. Angga yang sudah rapi, berlutut di lantai membangunkan Ananta.

"Taa.... Bangun. Pindah ke atas, ntar
Ketahuan mama!"

Ujar Angga mengguncang-guncang tubuh Ananta sambil menarik selimut yang menutupi tubuhnya.

Ananta membuka mata Dan langsung
Mendelik marah,

"Oh, tuhan, kenapa hidup jadi semakin repot begini!"

"Cepet pindah, aku sudah mau berangkat."

"Berangkat, ya, berangkat sana! Nggak perlu ganggu acara tidur orang lain, kan!" Ujar Ananta jengkel Dan nyaris menutup mata lagi.

Angga menarik tubuh Ananta sampai berdiri,

"Dasar mak lampir.  Kalau mama masuk kamar Dan tau kamu tidur di bawah, mampuslah kita!"

"Oh..... Iya.... Ya...," kata Ananta malas
Dan langsung melemparkan dirinya di kasur, tengkurap dengan mata otomatis tertutup rapat.

Angga segera membereskan kasur lipat Dan menyimpanya kembali ke lemari.
   

Yuu buruan pencet bintangnya euy!
Dan follow !!

dindah_may19

#maapkeun kalo ada banyak yang typo..

Mama ComblanG_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang