candle night

36 12 0
                                    

┌─WAJIB NINGGALIN JEJAK!!─┐
🌟🌟🌟



Happy reading 🙌

"ANANTA!"
Bentak mama Mira menatap marah Putrinya yang masih duduk di atas perut Angga sambil membekap mulutnya.

"TURUN! Memalukan sekali, kayak nggak tahu sopan santun!"

Ananta buru-buru turun Dan duduk di tempat tidur dengan menundukan kepalanya. Sementara, Angga bangun sambil mengusap-usap perutnya, bergegas duduk di samping Ananta.

Suasana hening, kedua mama menatap anak masing-masing dengan pandangan kecewa. Setelah beberapa saat, mama Lita menarik napas panjang dan membuka mulutnya.

"Kami sudah siapkan makan malam untuk kalian berdua, ayo, supnya keburu dingin lagi!" Ujarnya sambil menggandeng tangan mama Mira sampai ke pintu kamar.

Ananta Dan Angga saling berpandangan bingung. Biasanya, akan ada acara marah-marah dari mereka, tetapi, ini, kok, malah langsung di suruh makan? Sambil mengangkat bahu, Ananta mengangkat kedua tangan. Saat ia berdiri, Angga menahanya.

"Ssstt... ambil HP kamu, cepet!" Bisik Angga tepat di telinga Ananta.

"Buat apa?"

"Wislah, pokoknya ambil aja. Nanti kamu bakal ngerti!"

Tanpa banyak bertanya lagi, Ananta mengambil HP di tas kerjanya Dan memasukanya dalam kantong celana pendeknya. Sementara, Angga justru meletakkan hpnya di atas tempat tidur.

"Ayo, keluar!" Ajak Angga menggandeng tangan Ananta.

Begitu mereka sampai di ruang makan, kening mereka berdua langsung mengkerut. Lampu ruang makan sengaja di matikan. Meja makan sudah di- setting dengan taplak warna putih berenda yang terlihat baru.

Di atasnya, menyala tiga barang lilin Dan setangkai Bunga mawar dalam vas Bunga Kristal hadiah ulang tahun dari Ananta buat mama Lita. Seluruh peralatan makan Dan hidangan telah di Tata sesuai aturan table manner.

Suasana benar-benar terasa syahdu, kalo di tambah seorang pemain biola, jadilah mirip acara candle light dinner  seperti di restoran-restoran.

Ananta termangu cukup lama. Kemudian, sambil menoleh pada laki-laki di sampingnya dia berkata dengan raut muka nelangsa, "ya ampun, acara opo maneh iki, ngga?"

Angga menoleh sekilas sambil mengangkat bahu wujud rasa pasrahnya.

"Lihat. Kami sudah mengatur suasana makan malam Kali ini lebih romantis Dan syahdu. Oke, kan?" Tanya mama Lita bangga dengan kedua tangan terentang lebar di tengah ruang makan.

"Ayo silahkan, tuan Dan nyonya Angga untuk memulai makan malamnya." Mama Mira berkata sambil membungkukkan badanya.

Mereka berdua sudah duduk berhadapan di meja makan. Mama Mira berdiri di samping Ananta, sedangkan mama Lita mendampingi putranya. Sebelum duduk, angga harus menarik kursi untuk Ananta.
Kemudian, dia harus memegang tangan kiri Ananta Dan mengecupnya perlahan sambil mata mereka bertatapan mesra.

Seperti acara makan sebelumnya, mereka harus saling menyuapi dengan tetap berkewajiban saling memandang dengan mesra. Ananta sempat merasa kasian melihat angga Angga yang makan lahap tiap suaranya, pasti sudah laper banget karena menunggunya di butik.

Acara dinner  romantis ini tetap menggunakan soundtrack  lagu favorite kedua mama. Apa lagi kalo bukan kucing Garong  lagu dangdutnya.

Acara makan ditutup dengan saling membersihkan mulut masing-masing dengan server berenda yang sudah di sediakan. Mereka berdua sama-sama menarik napas lega. Akhirnya, semuanya selesai juga. Ananta Dan Angga sudah ingin cepat-cepat ganti baju tidur.

Eit.... Siapa bilang! Ternyata, masih ada acara lanjutanya.

"Oke. Sekarang, adegan selanjutnya!" Ujar mama Lita gembira,

"Ngga, kamu gendong istrimu. Ananta kamu pegang leher suamimu dengan kedua tanganmu." Mama Lita menarik napas sebentar Dan mengedipkan sebelah matanya pada mama Mira.

"Maaa... Aku sudah Capek. Sudah ngantuk. Adegan gendong-gendonganya kapan-kapan lagi, yah," rengek Ananta melas.

"Huss... Kamu ini!" Bentak mama Mira,

"Pokonya, nurut aja. Nggak butuh waktu lama, cuma masuk kamar sambil di gendong dan di cium sama suami, apa susahnya, sih?"

"Ayo ngga, cepet gendong istrimu!" Perintah mama Lita.

"Tunggu aba-aba, ya, soalnya mama mau me- rewind CD-nya, seperti biasa harus pake soundtrack  biar tambah romantis."

Angga berdiri merogoh sakunya Dan mengeluarkan HP. Dia menyerahkan pada Ananta tanpa sepengetahuan mama yang tengah sibuk menyiapkan soundtrack.

"Ayo siap-siap, setelah hitungan ketiga, ya..." Seru mama Lita semangat.

"Satu... Dua... Tiga... Ayo mulai!"
Dengan cepat, Angga mengangkat tubuh Ananta di dadanya.

"Jalanya pelan-pelan!" Kali ini mama Mira memperingatkan.

Angga menurut. Tanpa melewati intro lagi langsung masuk ke syair lagu...
Kelakuan si kucing Garong...  Ananta mandang cemas... Ora keno ndeleng seng ngejrong ....  Angga melangkah pelan melewati mama Lita Dan mama Mira cyang menatap mereka penuh rasa bahagia...

Tanpa sengaja, Ibu jari Ananta berhasil memencet hp-nya... Terdengarlah ringtone  lagu dari HP Angga di dalam kamar.








Mama ComblanG_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang