Acara selingkuh

34 9 3
                                    

┌─WAJIB NINGGALIN JEJAK!!─┐
🌟🌟🌟



H

appy reading😜

Tersentak kaget, angga reflect melepaskan tangannya, membuat tubuh ananta kembali terjatuh ke lantai yang berkarpet.
Dengan tergesa, angga setengah berlari masuk kamar dengan HP di telinga kanannya dan bicara dengan Nada serius,

"Iya, Pak! Baik Pak, saya akan segera kesana!" Dida menutup HP dan memandang ke dua mama.

"Maaf ma, ada masalah penting di Kantor. Angga harus kesana Sekarang!" Ujar angga sambil melangkah menuju pintu.

"Malam-malam begini, ngga?" Tanya mama Lita kecewa.

"Iya, ma. Ini masalahnya nggak bisa ditunda lagi!" Jawab angga tanpa menghentikan langkahnya. Beberapa saat kemudian, terdengar mobil keluar dari garasi.

Ananta bangkit seraya terus meringis memegangi pingangnya yang masih terasa sakit. "Ananta tidur dulu, ya, Ma," pamitnya berjalan gontai masuk kamar.

"Huh, kalo adeganya terus-terusan begini, bisa-bisa aku patah tulang beneran!"

~

Pagi harinya saat sarapan, ananta dan angga makan saling menyuapi, mereka jadi sudah terbiasa dengan adegan penyuapan ini, sudah tradisi! Selain semua kegiatan makan di rumah. Kebiasaan baru lainya,
Ananta Sekarang berangkat kerja bareng angga, pukul setengah delapan pagi. Walaupun butik baru buka pukul sembilan.

Ananta memilih beres-beres di butik atau bengong di butik sambil dengerin musik aja. Soalnya kalau dia berangkat lebih siang, tetap harus bangun pagi, Mandi, dandan, nemenin angga sarapan, dan yang paling menyebalkan harus ada adegan ciuman saat mengantar angga sampai garasi mobil dan seperti biasa disaksikan oleh kedua mama.

Seperti kejadian lainya, mereka berdua selalu berhasil menghindar dari adegan ciuman, yang membuat kedua mama makin penasaran.

Kemudian mereka sepakat berangkat kerja bareng, yang ini adegannya adalah mereka keluar rumah saling berangkulan. Angga bukain pintu mobil, ananta masuk sama ngucapin terima kasih sayang  disertai pandangan mesra, angga menutup pintunya lagi, terus setelah mobil meninggalkan garasi mereka cukup dadah-dadah saja sama Mama-Mama.

"Mama nggak nyangka, diam-diam kalian suka juga nonton telenovela ," ujar mama Lita membuat tangan ananta yang memegang sendok terhenti di depan mulut angga.

"Maksud.... Mama?" Tanya ananta bingung.

"Alaaah.... Jangan sok bingung, gitu!" Kali ini mama Mira yang menjawab.

"Tadi malam di kamar, kalian hapal dialog pertengkaran marimar sama Sergio, itu sebelum kalian bergulat di atas tempat tidur. Ya, kan? Ngaku aja!"

Angga memegang tangan ananta yang berhenti di depan mulutnya dan memasukkan sendok berisi nasi goreng itu ke mulutnya sendiri, seraya menggelengkan kepalanya dengan putus asa.

"Kenapa sih, kalian suka cara-cara kasar begitu sebelum bercinta?" Mama Lita bertanya sambil memandang bergantian pada ananta Dan angga yang mengunyah sarapan mereka dengan berat hati.

"Mungkin kalian terlalu banyak nonton film begituan, nggak bener itu! Jangan diteruskan. Nggak perlu belajar dari Cara orang bule, bukan budaya kita. Pake naluri aja, suami istri itu harus bercinta dengan penuh kelembutan dan kasih sayang!" Tambah mama Mira.

"Dulu aja, papanya angga selalu merayuku dulu sebelum kami bercinta." Mama Lita mulai terhanyut kembali dengan kenanganya.

"Eh, kadang-kadang pake di yanyiin lagu romantis dulu, lho!"

Mama ComblanG_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang