Tespack!

32 3 2
                                    

┌─WAJIB NINGGALIN JEJAK─┐
🌟🌟🌟


happy reading💖


Ananta keluar dari kamar mandi memakai piyama biru favoritnya. Melihat angga masih duduk diam di atas tempat tidur.

"Kok, nggak jemput sih, ngga?" Protes ananta tanpa sadar.

"Lho, bukanya kamu pergi sama indra?"
Ujar angga memandang ananta seolah dia makhluk aneh dengan dua tanduk di kepalanya.

"Oh.... Iya... Ya, sori... So-ri," jawab ananta terlihat salah tingkah.

"Bener, kan, kamu tadi pergi sama indra?" Tanya angga curiga  seperti bisa membaca tingkah ananta.

"Bener!" Sahut ananta cepat, "ngapain bohong sama kamu!"

"Bener banget, kamu kelihatan, kok, kalo bohong! Kamu sudah makan?"

"Sudah."

Tidak ingin memancing kecurigaan angga lebih lama lagi, ananta segera mengambil kasur lipat dari dalam lemari,
Menatanya di lantai di sebelah tempat tidur, dan segera menutupi seluruh tubuhnya yang mengigil dengan selimut.

Di tambah perutnya merasa melilit belum terisi apapun sejak sore tadi. Sudah sekitar satu jam ananta mencoba memejamkan matanya, tapi rasa dingin dan perut yang perih memaksa matanya tetap terbuka di balik selimut.

Lampu kamar sudah mati, bearti angga sudah tidur. Pengen minta tolong, tetapi takut ketahuan bohong kalo tadi dia nggak pergi sama indra.

Perkiraan ananta salah besar. Dia lupa, angga mengenalnya lebih dari siapa pun juga termasuk orang tuanya sendiri.

Sejak tadi, angga menelungkup di atas tempat tidur dengan kepala menjulur tepat di atas kepala Ananta. Angga memerhatikan tubuh ananta menggigil gemetar, yang terlihat jelas walaupun selimut dari ujung kaki sampai kepala.

Ketika dirasanya tubuh di balik selimut itu semakin menggigil, angga bangkit dari tempat tidur, berjongkok di sebelah tubuh ananta, dan mengangkatnya begitu saja ke tempat tidur, bahkan tanpa membuka selimutnya lebih dulu,
Meski sempat kaget, ananta pasrah Karena sudah tidak tahan lagi.

Begitu angga membaringkannya di atas tempat tidur, ananta langsung membuka selimut dan menutup kepalanya.

"Mama sudah tidur, ya, ngga?" Tanyanya dengan suara gemetar.

"Sudah. Kenapa?"

"Aku mau tidur sama mama. Badanku rasanya nggak enak banget. Kayaknya mau masuk angin. Kalo lagi sakit begini, aku nggak bisa tidur kalo nggak sama mama," jawab ananta segera duduk.

Angga langsung mendorong tubuhnya ke posisi semula.

"Apanya yang sakit?"

"Perutku rasanya sakit, badanku rasanya dingin banget."

"Bener, kan, kamu tadi belom makan?!" Angga berkata dengan nada marah.

Ananta menyerah dan menganggukkan dengan lemah sambil meringis memegang perutnya.

"Ngga, aku mau tidur sama mama," rengeknya lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mama ComblanG_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang