first kiss❓💋

42 13 1
                                    

┌─WAJIB NINGGALIN JEJAK─┐
★★★


Happy reading👋

Dengan wajah santai, tiba-tiba saja dia menyenggolkan tubuhnya dengan keras pada laki-laki yang tengah berjalan tenang di sampingnya itu. Tidak menyangka bakal mendapat serangan mendadak,
Angga langsung terhuyung ke samping Dan tubuhnya sukses membentur meja di sampingnya.

Dengan wajah jengkel, dia memandang Ananta yang memeletkan lidahnya. Merasa sudah di atas angin. Ananta ganti kurang hati-hati pada kaki Angga yang panjang, yang digunakan untuk menjanggal langkahnya.

Sekarang, ganti tubuh Ananta yang limbung, tetepi sebelum jatuh dia buru-buru meraih lengan Angga yang sudah berdiri tegak di sampingnya sebagai pegangan. Alhasil, mereka berdua jatuh bersamaan ke lantai.

"AAAU!"  Teriak Ananta begitu tubuh Angga menimpanya.

Mama Mira dan mama Lita langsung menghentikan langkahnya dengan berbalik dengan mulut menganga melihat posisi Angga Dan Ananta di lantai.

"Kalian ini kenapa, sih?" Tanya mama Mira melotot marah campur heran melihat posisi Angga yang menindih tubuh putrinya di lantai, sudah dibilangin jangan pake acara hardcore gitu!

"Ya, ampun, kalian ini. Bener-bener ndak punya etika dan sopan santun. Mama Lita ikut marah

"Ayo, cepet kalian duduk sini!" Perintahnya menunjuk sofa di depan TV.

Tidak ada kata lain, selain menuruti Perintahnya.

Ananta berdiri dengan terus mengusap-usap pantatnya yang tadi membentur lantai cukup keras. Dengan jengkel, dia menjatuhkan tubuhnya di ujung sofa, sementara angga duduk dengan tenang di ujung lainya. Sementara mama Lita, sibuk dengan remot VCDnya.

"Bener yang ini, kan, Mir?" Tanya mama Lita begitu di layar TV muncul gambar perempuan cantik bintang telenovela terkenal Thalia dan judul telenovelanya Rosalinda.

"He-eh, lit, bener yang itu!" Mama Mira ikut bergabung di samping mama Lita.

Begitu tayangan di mulai, mereka berdua berbalik dan langsung mengeryitkan kening melihat buah hati masing-masing. Tanpa bicara, mereka melangkah menghampiri dua orang yang tengah duduk berjauhan dengan muka malas-malasan.

Mama Lita berdiri di depan putranya dengan sorot mata yang menunjukkan kemarahanya.

"Pindah!"

Perintahnya singkat, yang langsung membuat Angga nenggeser duduknya ke tengah sofa.

Mama Mira langsung menarik tubuh Putrinya dan mendorongnya duduk di pangkuan suaminya.

"Mama apa-apaan sih!" Protes Ananta, langsung mencoba berdiri.

"Ananta, kan, bisa duduk sendiri. Ngapain pake pangku-pangkuan segala, emangnya bayi apa pake di pangku!"

Namun, tubuh Ananta kembali didorong Ke posisi semula. Malah sekarang ditambah kepalanya harus bersandar di dada Angga.

Mama Lita sibuk mengatur tangan Angga supaya memeluk erat tubuh istrinya. Akhirnya, terwujudlah posisi faforit kedua mama.

Ananta duduk di pangkuan Angga dengan kepala menyandar di dadanya, sementara kedua tangan Angga yang memeluk erat tubuh istrinya. Dengan posisi itu, mereka harus menyaksikan telenovela di layar besar TV di depan mereka, masih ditambah request  sesekali saling memandang dengan tatapan penuh cinta. Huek .....!

Ananta pengen muntah karena sebal liat muka Angga yang menyengir di atasnya.

"Ayo, kita ikutin permainan mereka," bisik Angga perlahan.

Ananta menganggukanya kepalanya dengan muka iseng tanda mengerti.

"Rudolfo, kekasihku, bisakah kau ambilkan minum sebentar untukku? " Ananta memulai permainan.

"Marimar cintaku-sayangku-cahaya hidupku tentu saja akan ku lakukan untukmu, sayangku!" Jawab Angga.

Ananta salut dengan perbendaharaan kata-kata telenovelanya, yang membuat tawanya meledak saat itu juga.

"Oh, tidak-tidak-tidak fulguso jangan mati disini, sayangkuh. Bagaimana dengan diriku? Aku takkan sanggup hidup tanpamu, apalagi tanpa uangmu, cintaku." Ananta berkata di sela tawanya.

"Kasandra, sayangku-cintaku-kekasihku tidakkah kau tahu, aku sungguh-sungguh Cinta padamu. Akan ku berikan semua harta Dan uangku padamu, cintaku."

"Andriano, Suamiku, kau benar-benar lelaki tampan penyelamat hidupku," tawa Ananta semakin membahana.

Angga tidak bisa membalas Ucapan Ananta karena dia sendiri tak sanggup lagi menahan tawanya.

HUA....HAHAHA.... HAAAAAAA.

Mereka berdua masih tertawa-tawa sambil memegangi perut masing-masing. Sementara itu, ada dua pasang mata yang tengah menatap mereka dengan kemarahan yang memancar seperti obor yang mengeluarkan lidah api membara.

"DIAM!" Dua Suara berteriak bersamaan.

Dua orang yang tadi sibuk tertawa sekarang terdiam sambil merapatkan bibir rapat-rapat, masih menahan tawa.
Tanpa diduga, juga tanpa dinanya, permainan mereka berakibat fatal, sekarang mereka justru dituntut melakukan adegan yang lebih seru dari pada hanya berpangku-pangkuan.

ADEGAN CIUMAN!!!

Dua mulut yang tadi tertutup rapat menahan geli, langsung menjeplak terbuka secara otomatis.

APAAA...!!!!

Amit-amit jabang bayi!!!!!!











Mama ComblanG_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang