"kucing - garong"

47 12 2
                                    

┌─WAJIB NINGGALIN JEJAK
★★★


Happy reading ,-

Tanpa sadar, Ananta langsung menutup mulutnya dengan tangan kananya saling menggelangkan kepalanya keras-keras.

"Ananta!" Bentak mama Mira.

"Maaa....kita, kan, udah pangku-pangkuan gini, terus udah saling menatap dengan penuh cinta, masih ditambah saling bicara mesra.  Apalagi sih maa...?" Rengek Ananta.

"Udah, ndak usah banyak omong!"

"Ma, kalo ciuman dilihat orang, kan, malu! Apa lagi, dilihat orang tua sendiri,
Nggak pantes, Saru, Ma!" Ananta terus berusaha menggagalkanya.

"Ananta bisa mingkem nggak mulutnya!"
Bentak mama Mira.

Ananta belum mau menyerah.

"Maa, biasanya kita ciumannya di dalam kamar, ya .... Kan .... Ngga.... Ya...., "
Ananta menoleh pada Angga sambil mengedipkan matanya, yang langsung di balas Angga dengan anggukan kepala.

"Asyik, lho, ma, mesra banget! Cihuiii.....
Ma! Tapi kalo ada yang ngeliat udah nggak asyik lagi!"

Sungguh kata-kata yang menimbulkan efek 'Senjata Makan tuan.'

Mata mama Mira Dan mata mama Lita
Langsung berbinar mendengarnya,

"Makanya, kami pengen liat gimana kalian berciuman!"

Ananta melongo bingung, usahanya menggagalkan adegan ciuman  justru berakibat sebaliknya. Sementara, Angga melotot marah,

"Dasar MAK LAMPIR, lain kali, kalo mau ngomong jangan asal jeplak!" Desis Angga tepat di telinga Ananta.

                              ***

Akhirnya, Ananta menyerah, pasrah, sekaligus pengen marah!

"Ngga, kamu pegang wajah istrimu dengan kedua tanganmu. Terus, kamu tatap lembut tepat dimatanya, Dan di dekatkan bibirmu perlahan-lahan di bibirnya." Mama Lita memberikan intruksi pada anak lelakinya.

Ketika dilihatnya Angga tetap diam saja,
Mama Lita segera bergerak maju mempratikkan semua intruksi yang tadi diberikanya.

Tinggallah dua orang yang tengah duduk berpangkuan, dengan tangan pihak laki-laki memegang dua sisi wajah pihak perempuan. Mereka saling menatap dengan sorot mata seperti sedang melihat hantu di depan mata masing-masing.

"Eh, Tunggu.... Tunggu...!" Mama Mira menginterupsi,

"Mesti pake soundtrack musik romantis, nih, lit!"

"Bener, Mir. Setel lagu favorite kita yang baru kemaren beli itu. Biar momenya lebih terasa syahdu Dan romantic!"

Jeda waktu untuk menghadirkan soundtrack musiknya, memberi kesempatan Ananta untuk mencari akal secepatnya untuk menggagalkan adegan paling mengerikan untuknya saat ini. Kalo pun harus melakukan adegan ciuman begini, dia akan melakukanya dengan senang hati kalo Indra yang jadi lawan mainyaa.

Mama ComblanG_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang