GELISAH!

21 8 0
                                    

[ WAJIB NINGGALIN JEJAK!! ]
🌟🌟🌟


Happy Reading ,-

Film selesai, lampu menyala terang. Tiga orang yang tengah larut dengan aktifitas masing-masing, tidak begitu peduli pada keributan penonton yang mulai meninggalkan tempat duduknya. Syifa sendiri sibuk mengusap air Mata Karena terharu menyaksikan ending  film favorite nya.

Saat itulah, tepat di barisan depan kursi mereka, berdiri mematung yang tengah memandang mereka dengan kedua Mata membelalak lebar.

"ANANTA!!!" Bentak sebuah suara perempuan yang terdengar sangat marah.
Perempuan itu adalah tante Miranti yang berdiri di samping suami nya, om baskoro, yang masih terus mendelik.

Ananta yang tengah mememjamkan Mata dalam dekapan indra, langsung terlonjak kaget refleks  menegakkan tubuh di kursinya. "Eh, tante suka film ini juga, to?"

"KAMU...." Tante Miranti tidak sanggup melanjutkan kata-katanya, hanya mengarah telunjuknya ke arah ananta. Matanya bolak-balik melihat ananta-angga,
Dan tatapan terakhirnya menghujam tepat muka angga.

Angga kelihatan banget salah tingkah sambil memutar-mutar HP di tangannya, dengan gugup dan senyum yang jelas-jelas dipaksakan dia hanya sempat mengucapkan salam, "malem... Tante... Om..!"

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya I'm baskoro sambil menggeleng-gelengkan kepala dengan wajah prihatin.

"Nonton film, Om," jawab ananta ringan, dia langsung bisa menguasai keadaan. Bukankah situasi ini memang yang dihendakinya? Jadi, tante Miranti nggak hanya denger laporan dari mbak rina, tapi bisa langsung lihat bukti yang sangat nyata.

"ANANTA!!!" Tante Miranti kembali membentaknya. Namun, ia tetap tak sanggup bicara panjang selain satu patah kata itu. Dipandanginya keponakan yang sangat di sayanginya itu dengan wajah prihatin sambil mengelus-elus dada.

Dari silsilah keturunan keluarga besarnya,  baru Kali ini ditemuinya seseorang anggota keluarga yang berbuat sangat-sangat hina di matanya. Berselingkuh di depan Suaminya!

"Ayo, Ma, Kita pulang,"  ajak om baskoro begitu melihat wajah istrinya semakin memucat kecewa. Di rangkulnya bahu tante Miranti dan setengah menuntunya berjalan menuju pintu bertuliskan EXIT di sebelah kiri depan ruangan bioskop.

"Siiip!"  Seru ananta senang sambil menjentikkan jemarinya di udara. " pasti ntar langsung lapor mama!"

Indra yang sudah berdiri langsung menarik tubuh ananta dalam pelukanya.  Angga sendiri berdiri, melangkah melewati dua orang yang sedang berpelukan. Berjalan santai meninggalkan mereka. Dia juga meninggalkan syifa yang tengah berdiri di depan kursinya yang kelihatannya hampir menangis.

"ANGGA!"  Panggil Syifa dengan suara mulai serak.

Angga menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, hanya memandang gadis yang tengah berjalan dengan langkah terburu ke arahnya.

"Apa-apaan, sih?" Kenapa kamu selalu memperlakukan aku seperti ini? Kenapa?"
Syifa berkata sambil memukulkan kedua tangan di dada laki-laki yang berdiri mematung di depannya.

"Memang apa yang sudah kulakukan?" Tanya angga tanpa berusaha menghentikan tangan yang memukuli dadanya.

"Jangan pura-pura bodoh!" Jawab Syifa dengan tangis semakin keras, "jangan pura-pura nggak tahu! Rencananya ini, kan, untuk kita berempat. Tapi, apa yang sudah kamu lakukan? Nggak ada! Orang pacaran itu, ya, seperti mereka!"  Kedua orang itu sudah melepaskan diri begitu mendengar teriakan dan tangisan Syifa.

Mama ComblanG_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang