Hari berganti hari. Hubungan Bright dan Win berjalan dengan baik. Tak ada masalah besar, ataupun kepribadian lain dari Bright yang muncul sejak keduanya menjalin hubungan. Bahkan Joss, sudah tak pernah menampakkan wajahnya lagi di depan Win.
Di sebuah kamar bernuansa abu dan hitam itu, seorang pria sedang tertidur dengan pulas. Mata indah yang semula tertutup rapat, kini perlahan terbuka saat mendengar dering telepon yang berbunyi. Dengan cepat, ia mengambil HP yang tergeletak di atas meja nakas. Dilihatnya, nama Win di sana. Tanpa menunggu lama, ia pun mengangkat telepon itu.
"Halo?" Ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Kau sudah bangun?" Ucap orang di sebrang telepon sana.
"Hmm. Baru saja."
"Cepatlah bangun, dan mandi. Kurasa, aku akan berangkat kuliah lebih awal. Jadi, tak perlu menjemputku na?"
"Baiklah."
"Cepat mandi na? Kalau begitu, aku tutup dulu"
"Hmm bye" ucap pria bernama Bright itu sebelum memutuskan sambungan.
Bright beranjak dari tempat tidur, dan berjalan menuju kamar mandi.
10.59, kampus.
Win sudah selesai dengan kelasnya. Ia mengecek handphone nya, dan tak ada notifikasi apapun yang masuk.
"Apa dia masih ada kelas?" Monolognya dalam hati.
Tak lama, Joong pun lewat.
"Ah, Phi" panggil Win, menghentikan langkah pria itu.
"Ada apa, Win?" Tanyanya, menghampiri Win.
"Apa Bright masih ada kelas?"
"Huh? Dia tak masuk hari ini. Apa dia tak mengabarimu? Kukira kalian berangkat sama-sama"
"Ah, tidak. Aku berangkat duluan tadi. Kenapa dia tak masuk?" Ucap Win sedikit bingung, kenapa pacarnya itu tak masuk kuliah.
"Aku juga tidak tau. Dia tak mengabariku" ucap Joong.
"Ah..begitu. Kalau begitu, aku pergi dulu. Terimakasih phi" ucap Win, lalu berjalan pergi.
"Kemana dia? Tadi pagi, jelas jelas dia ingin pergi ke kampus. Apa dia tiba tiba sakit?" Monolog Win lagi dalam hati.
Namun tiba tiba, sebuah notifikasi pesan masuk ke HP nya.
Win menghentikan langkahnya, dan membuka pesan tersebut.
Bright🐺
Win, bisa datang ke rumahku sekarang?
11.14Win mematikan HP nya, dan bergegas pergi ke rumah Bright tanpa membalas pesan tersebut. Perasaannya tak enak.
Win melajukan mobilnya menuju rumah besar milik Bright. Setelah beberapa menit melaju, ia pun sampai di halaman rumah Bright. Win turun dari mobil, dan berjalan ke pintu utama, lalu memencet bel. Tak lama kemudian, pintu itu pun terbuka.
"Ah, bibi, apakah Bright ada?" Tanya Win dengan cepat, kepada salah satu maid yang membuka pintu itu.
"Tuan Bright ada di kamarnya. Tapi-"
"Ah, terimakasih bibi" ucap Win, tanpa mendengar kalimat selanjutnya dari maid tersebut.
Win berlari menuju lantai atas, tepatnya menuju kamar Bright. Ia membuka kenop pintu itu, dan masuk ke dalam kamar. Gelap. Tak ada satu pencahayaan pun. Sekilas, Win melihat sosok Bright yang sedang terduduk di atas kasur, dengan posisi yang membelakanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT [BRIGHT X WIN]
FanfictionBright Vachirawit dikenal sebagai orang yang ramah, dan baik kepada siapa pun. Namun, siapa sangka, orang yang dicintainya mengetahui tentang sisi lain dirinya. Bagaimanakah sifat asli Bright? Dan apa alasannya? Baca kelanjutan ceritanya... ATTENTIO...