Chapter 16

2.3K 266 27
                                    

"Only you..Win"-Bright

Seorang pria terbangun, saat sang mentari mengusik tidurnya. Mata nan indah itu terbuka dengan perlahan. Mengerjap beberapa kali. Lalu, ia kembali teringat kejadian kemarin. Kejadian, dimana Bright mengatakan jika ia mencintainya.

Dan itu membuat pipinya memerah. Pria bernama Win itu, menendang nendangkan kakinya ke udara, sambil berguling-guling di kasur dengan senyum yang merekah.

Hingga, sebuah ketukan pintu membuatnya berhenti, dan langsung berdiri dari posisi sebelumnya. Pria itu berjalan ke arah pintu, dan membuka pintu itu. Dilihatnya sang ibu yang sudah berdiri di depan pintu.

"Oh? Ada apa mae?" Tanya Win pada ibunya.

"Bright datang, untuk mengajakmu berangkat kuliah bersama."

"Apa mae suruh saja dia menunggu di kamarmu?" Lanjut sang ibu.

"Tidak..tidak..tidak mae. Suruh saja dia menunggu di bawah" ucap Win dengan cepat.

"Bagaimana bisa aku menemuinya dengan wajah bangun tidur begini" Monolog Win.

"Ahaha. Baiklah. Cepat turun ke bawah na?" Ucap sang ibu, sebelum pergi.

"Baik mae" ucap Win, lalu kembali menutup pintu kamarnya.

Sementara itu di lantai bawah kediaman Metawin..

"Bright, minumlah dulu" ucap ibu Win memberikan segelas air putih pada pria tampan itu.

"Baik" jawab Bright dengan sopan, lalu meneguk air itu ke tenggorokan.

Tak lama setelahnya, Win pun turun dari lantai dua.

"K-kau sudah lama menunggu phi?" Ucap Win sambil menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Au? Dia lebih tua darimu?" Tanya ibu Win, saat mendengar Win menyebut kata phi.

"E..e..iya mae." Jawab Win.

"Lalu, bagaimana kalian bisa saling mengenal?"

"Hmmm...ah mae, kami harus bergegas." Ucap Win, lalu menarik tangan Bright untuk pergi. Tentu saja, sebelum pergi ia mencium pipi sang ibu, dan membisikkan sesuatu di telinga sang ibu.

"Itu rahasia mae" bisik Win, sebelum pergi.

Sebuah mobil melaju di jalanan pagi yang ramai. Tak lama setelah melaju, keduanya pun sampai di parkiran kampus. Win melepas seat belt, dan hendak keluar dari mobil. Namun, Bright dengan cepat menahannya dan menutup kembali pintu mobil yang terbuka.

"A-ada apa?" Tanya Win.

Bright tersenyum, sambil memandang wajah Win.

"Imut sekali pacarku" ucapnya tiba-tiba, dan membuat pipi Win merona.

"A-apa yang-" ucapan Win terhenti saat Bright mengecup pipinya sekilas.

Tentu saja perlakuan Bright tadi, membuat Win terdiam untuk beberapa saat.

Tak sampai situ, Bright kembali mengecup pipi Win. Namun, kali ini ia menggigit kecil pipi gembil itu.

"Akh..sakit Bright" ringis Win, saat Bright menggigit pipinya.

"Hahah" Bright terkekeh melihat tingkah lucu pacarnya itu.

Win ikut tersenyum, lalu menangkup wajah Bright.

"Teruslah tertawa seperti ini Bright. Mulai sekarang, aku akan memastikan, tak ada lagi Bright yang dulu" Win mengelus pipi Bright dengan ibu jarinya, menyalurkan kehangatan dari tangan itu.

Bright tersenyum, lalu mengangguk.

"Ah, Win. Apa nanti malam kau mau makan malam bersama?" Ucap Bright.

DIFFERENT [BRIGHT X WIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang