Lagi lagi mentari kembali menampakkan dirinya. Pria dengan mata indah yang akan hilang saat dirinya tersenyum itu sedang berjalan menuju meja makan sambil sedikit bersenandung dan melompat lompat kecil.
Sang ibu, yang sudah sejak tadi memandang sang putra hanya tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya, sembari mengupas kulit apel dengan pisau.
"Selamat pagi mae" ujar sang putra sambil mengecup singkat pipi sang ibu.
"Hmm? Kenapa putra mae terlihat senang sekali pagi ini?" Sang ibu bertanya, setelah menghentikan aktivitasnya sejenak.
"Huh? Tidak ada~" jawabnya sambil tersenyum lebar hingga kedua matanya tampak menghilang.
"Mungkin pacarnya baru saja mengajaknya berkencan mae" teriak sang adik yang baru saja turun dari lantai atas.
"Hei. Diam kau bocah" ujar pria bernama Win itu menunjuk sang adik. Sedangkan yang ditunjuk, hanya menjulurkan lidahnya, dan berlari ke meja makan lalu mendudukkan dirinya di sana sambil memakan apel yang sudah terkupas.
"Sudahlah. Tidak bisakah kalian akur sehari saja?" Ujar sang ibu.
"Tidak." Jawab keduanya serempak.
"Hei hei ada apa ini, pagi pagi sudah ribut?" Tanya sang ayah yang baru saja keluar dari kamar.
"Dia yang mulai duluan" ucap Win menunjuk sang adik.
"Sudahlah. Ayo sarapan" ujar sang ayah.
"Ah, iya Win lupa. Mae, bolehkah aku pergi sekarang?" Tanya Win pada ibunya.
"Kau mau ke mana hmm?"
"Win ingin pergi dengan teman Win"
"Yasudah kalau begitu, pergilah" ucap sang ibu, mengelus pucuk kepala sang putra.
"Terimakasih mae. Win pergi dulu"
Setelah itu, Win sedikit berlari menuju pintu utama.
"Nikmati kencanmu~" teriak sang adik.
"Ai Mick" ucap sang kakak sambil berdecak kesal. Sedangkan sang adik, tertawa puas setelah berhasil menjahili kakaknya itu.
"Sudah pergilah. Nanti temanmu menunggu" ucap sang ibu, berusaha untuk mencegah perkelahian di antara adik kakak itu lagi.
"Baiklah. Aku pergi mae"
Win berlari menuju garasi, dan melajukan mobilnya untuk kencan. Ya. Benar sekali. Bright yang notabene adalah pacarnya, mengajaknya kencan hari ini. Dan hal itulah yang membuatnya hatinya senang pagi ini.
Beberapa menit mengemudikan mobilnya, akhirnya ia pun sampai di depan rumah Bright. Win mengambil telepon genggamnya, lalu menelepon sang pacar. Tak lama, sang pacar pun keluar dari rumah mewah itu, dan masuk ke mobilnya. Oh, tentu saja sebelumnya Win sudah pindah ke kursi samping kemudi.
"Kau sudah lama datang?" Tanya sang pacar.
"Baru saja"
"Kita mau ke mana?" Tanya Win, yang tak tau ke mana mereka akan kencan hari ini, karena Bright memang tak memberi tahunya.
"Ikut saja, dan kau akan tau setelah sampai di sana" jawab Bright, lalu melajukan mobil.
Sekitar 40 menit melajukan mobil, akhirnya keduanya pun sampai di sebuah dermaga. Win semakin bingung dibuatnya.
"Kenapa kita ke sini, Bright?"
"Tunggulah, dan akan kuberi tahu saat kita tiba di sana"
"Yasudah. Ayo naik" lanjut Bright.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT [BRIGHT X WIN]
FanfictionBright Vachirawit dikenal sebagai orang yang ramah, dan baik kepada siapa pun. Namun, siapa sangka, orang yang dicintainya mengetahui tentang sisi lain dirinya. Bagaimanakah sifat asli Bright? Dan apa alasannya? Baca kelanjutan ceritanya... ATTENTIO...