Sebuah mobil berwarna hitam melaju di jalanan pagi yang tampak ramai dengan kendaraan kendaraan lain yang juga sedang menggunakan jalan itu. Seorang pria tampan yang mengemudikan mobil itu, akhirnya menginjak pedal rem, dan menghentikan mobilnya tepat di luar halaman sebuah rumah yang cukup besar. Ia kemudian turun dari mobil, dan berjalan untuk membukakan pintu bagi sang kekasih.
Hari ini, Bright mengantar Win kembali ke rumahnya, seperti janjinya kemarin. Dengan senang hati, pria manis bernama Win itu turun dari mobil. Keduanya kemudian berjalan menuju rumah kediaman keluarga Opas-Iamkajorn. Mengetuk pintu kayu yang di cat berwarna putih. Dan tak lama pintu itu pun terbuka, menampakkan seorang perempuan dewasa berwajah cantik yang berdiri di depan pintu. Seketika Win pun langsung memeluk wanita itu, sambil berlinang air mata.
"Mae..aku merindukanmu" ujarnya pada wanita itu.
"Mae juga sayang" sahut wanita itu dengan suara yang teduh.
Setelah beberapa saat berpelukan, Win akhirnya melepaskan pelukannya.
"Ayo, masuk. Kita mengobrol di dalam" ujar nyonya Opas-Iamkajorn, pada Bright yang sedari tadi memandangi anak dan ibu itu.
Tanpa disuruh dua kali, Bright bersama Win dan ibunya berjalan masuk ke kediaman keluarga Win. Setelah ibu Win mempersilahkan untuk duduk, Bright pun mendudukkan diri di sofa panjang, ditemani Win yang juga duduk di sebelahnya.
"Kalian mengobrol saja dulu, na? Mae mau membuatkan minum dulu" ucap ibu Win, sebelum berjalan menuju dapur.
Suasana menjadi hening untuk beberapa detik, sampai akhirnya Win pun membuka suaranya.
"eum..Bright.."
"hmm?" Bright menjawabnya dengan deheman.
"Bagaimana aku menjelaskannya kepada ibuku dan ayahku, tentang kejadian selama ini?" Tanya Win dengan dahi yang berkerut.
"tenang saja, aku akan membantumu menjelaskan ini" Ucap Bright sambil mengelus pipi Win dengan lembut. Win pun mengangguk, dan tersenyum sambil menatap bola mata kecoklatan milik pria tampan yang menjadi candu baginya itu.
Saat kedua pria itu sedang bertatapan, tiba tiba ibu Win datang dengan membawa secangkir teh bunga krisan di tangannya. Ibu Win meletakkan secangkir teh itu ke meja, dan mempersilahkan Bright minum. Bright menyeruput secangkir teh itu sedikit, lalu kembali meletakkannya ke meja. Pria tampan itu menelan ludahnya, sebelum berucap.
"eum..mae, saya ingin memberitahukan sesuatu" Ucap Bright.
"Iya, kau bisa mengatakannya" jawab ibu Win dengan senyum yang mengembang.
"saya, dan Win...Kami..Pac-" Belum selesai Bright berucap, tiba tiba seorang remaja yang baru saja masuk ke rumah dengan seragam sekolah, memotong ucapannya.
"Pacaran?" Sela remaja bernama Mick, yang kini sudah duduk di lengan kursi yang diduduki ibunya.
"hei, kenapa kau menyela ucapannya, hmm?" ujar sang ibu sambil tersenyum, sembari mengelus kepala sang putra.
"Tapi yang aku ucapkan benar, kan?" Ujar Mick melirik Bright.
"hei, darimana kau tau?" ucap win.
"Tanya saja padanya" Ucap Mick, menunjuk Bright.
Bright mengerutkan dahinya, tak mengerti.
"hahaha..iya, Bright. Bukankah kau sendiri yang mengatakannya waktu itu?" ucap ibu Win.
Bright dan Win saling melempar pandang. Hingga Win terpikir, jika Bri lah pelakunya.
"Bri" gumam win, yang didengar Bright.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT [BRIGHT X WIN]
FanficBright Vachirawit dikenal sebagai orang yang ramah, dan baik kepada siapa pun. Namun, siapa sangka, orang yang dicintainya mengetahui tentang sisi lain dirinya. Bagaimanakah sifat asli Bright? Dan apa alasannya? Baca kelanjutan ceritanya... ATTENTIO...