Chapter 6

3K 336 23
                                    

"aku bisa melakukan apapun yang aku inginkan"-Bri

"Akh..Bri..berhenti" Ucap Win saat pria di depannya itu menciumi area lehernya dengan brutal.

"Tak akan" jawab pria itu, lalu melanjutkan aksinya.

"Hiks..kumohon hentikan" Win mengeluarkan air matanya, dan memukul mukul dada Bri, berharap pria itu melepaskannya.

Bri tak mendengarkan perkataan Win, dan masih terus menciumi leher Win.

"Ini hukuman untukmu, karna kau sudah lancang berbicara seperti itu" ucap Bri.

"Ma..maafkan aku..hiks..t-tapi kumohon lepaskan aku"

Tampak bercak keunguan menghiasi leher putih pria bernama Win itu.

Setelah beberapa menit, tiba tiba Bri berhenti. Tatapannya tampak berbeda.

"Ma..maafkan aku Win." Bri sedikit menjauh dari Win. Bola matanya tampak bergetar, seolah dirinya menyesal.

Win menunduk, dan memegang pergelangan tangannya yang tampak merah karna cengkraman dari Bri.

"Hiks.."

Pria tinggi itu berjalan mendekati Win kembali dengan perlahan. Ia mengambil tangan Win, dan menggenggamnya, sambil mengelus pergelangan Win yang memerah itu.

"Maafkan aku" ucapnya

"Hiks..a-apa kau Bright?" Tanya Win.

Bright mengangguk samar, lalu memeluk tubuh Win dengan erat.

"Maafkan aku, karna telah menjadi pecundang, dan maafkan aku karna telah menyakitimu Win" bisiknya di telinga Win.

"T-tak apa..ini bukan salahmu Bright" Win mengelus pundak Bright.

Bright melepaskan pelukannya, dan kembali menggenggam kedua tangan Win. Lalu pria itu menatapnya intens.

"Aku ingin, kau menjauhiku Win. Aku tak ingin kau terluka lagi karenaku." Ucap Bright.

"Aku bisa kapan saja melukaimu Win. Jadi kumohon jauhi saja aku"

"T-tapi.."

"Terimakasih sudah mau mendampingi ku selama ini" ucap Bright, dan perlahan berjalan pergi meninggalkan Win.

Beberapa hari berlalu. Setelah kejadian itu, Bright benar benar menghilang dari kehidupan Win. Pria itu akan selalu menghindar jika berpapasan dengan Win. Bahkan, Win tak memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Bright.

"Win..Win" panggil seorang pria yang duduk di sebelah Win.

"Ha..hah? A..apa?" Win yang sedang melamun itu seketika tersadar saat temannya, Dome, memanggilnya. Pasalnya, saat ini sedang ada dosen yang berdiri di depan sana, namun Win malah melamun.

"Apa kau tak apa apa? Kurasa, kau sedikit terlihat kacau akhir akhir ini" Ucapnya dengan suara yang pelan.

"Aku tak apa apa. Mungkin hanya sedikit kelelahan" jawabnya.

"Ah kurasa aku ingin ke toilet sebentar. Apa kau mau ikut?" Ucap Dome.

"Tidak. Kau pergi saja"

Kemudian Dome meminta izin ke toilet, dan keluar kelas untuk menuju toilet.

Dome hendak memasuki pintu toilet. Namun, tiba tiba seseorang menutup pintu itu dari dalam, sehingga Dome menabrak pintu itu cukup keras.

"Akh"

Orang yang berada di dalam pun lantas membuka kembali pintu itu karna mendengar pekikan dari seseorang.

"Au apakah kau baik baik saja?" Ucapnya.

DIFFERENT [BRIGHT X WIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang