Pagi kembali menjemput. Memanggil orang-orang untuk segera melakukan aktivitasnya. Namun tidak dengan pria yang satu ini. Cahaya matahari pagi yang cerah, tak membuatnya terbangun dari tidurnya.
Aneh sebenarnya. Tak biasanya pria yang selalu ceria di pagi hari itu, masih tidur saat jam sudah menunjukkan pukul 07:00. Ah, benar juga. Dia sepertinya lelah setelah terlalu banyak menangis. Andai saja pacarnya yang datang waktu itu, mungkin perlakuan-perlakuan menyakitkan setelah malam itu tak akan terjadi padanya.
Ya, ini tiga hari setelah kejadian malam itu. Win, pria berwajah lembut dengan ciri khas gigi kelinci itu sudah empat hari tak pulang ke rumahnya, atau bahkan pergi ke kampus. Bukankah akan menjadi tanda tanya besar untuk orang tua Win, mengenai dimana anaknya selama empat hari ini? Win pun tidak tahu, bagaimana pria bernama Bri itu mengurusnya. Bahkan pria itu mungkin sudah menyogok pihak kampus untuk dirinya.
Win yang masih tertidur, akhirnya terpaksa harus terbangun setelah seorang pria membangunkannya.
"Hoi, bangunlah" ucap pria itu, menoel tubuh Win dengan kakinya.
Mata indah itu pun perlahan terbuka.
"Ayo sarapan" ujar pria itu lagi, kemudian pergi meninggalkan kamar.
Win mengambil posisi duduk. Menatap ke luar jendela besar yang langsung mengarah ke pepohonan yang menjulang tinggi. Setelah malam itu, Bri membawanya ke hotel. Tapi keesokan harinya, pria itu kembali membawanya pergi ke sebuah rumah besar yang terletak jauh dari pusat kota.
|Untuk lebih jelas, thor kasi gambar👇|
Win beranjak dari kasur, berjalan menuju cermin dan berdiri di depannya, sambil memandangi bayangan dirinya. Tampak beberapa bercak keunguan di area leher, dan bahunya. Saat ini, Win hanya mengenakan kemeja putih oversize, dengan tiga kancing yang terbuka sehingga menampakkan area bahunya.
Tentu saja pria bernama Bri itu pelakunya. Ia yang memenuhi leher, dan bahu Win dengan kissmark. Bahkan, beberapa kali, Bri mencoba untuk "memakannya" saat Win tak mau menurut, atau menyebut nama Bright. Tapi, untung saja pria itu tak pernah melanjutkan aksinya lebih jauh. Walaupun itu tubuh Bright, tetapi bagi Win tetap saja pria yang bersamanya itu bukanlah Bright pacarnya.
Win memasang kancing bajunya, lalu berjalan ke luar kamar. Di luar, sudah ada Bri yang menunggunya dengan berbagai hidangan di atas meja. Win mendudukkan dirinya di kursi depan Bri.
"Duduk di sini" ujar Bri, menunjuk kursi di sampingnya.
Tanpa disuruh dua kali, Win berdiri dan duduk di kursi samping Bri. Tangannya ditaruhnya di atas pahanya, sambil memainkan jarinya. Ah, tak lupa kini kepalanya sedang tertunduk. Kenapa? Karena Bri kini sedang memandanginya dengan tatapan intens. Detik berikutnya, sedikit membuat Win kaget.
Bri mengangkat tubuh Win sedikit, lalu membawa Win ke pangkuannya.
"Kau tak mau menatapku?" Ucap Bri, yang melihat Win masih tertunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT [BRIGHT X WIN]
FanfictionBright Vachirawit dikenal sebagai orang yang ramah, dan baik kepada siapa pun. Namun, siapa sangka, orang yang dicintainya mengetahui tentang sisi lain dirinya. Bagaimanakah sifat asli Bright? Dan apa alasannya? Baca kelanjutan ceritanya... ATTENTIO...