Pria bertubuh tinggi yang memiliki wajah tampan itu, menggendong Win ala bridal menuju kamar. Mengunci pintu kamar, lalu melemparkan Win ke ranjang. Sedangkan pria imut itu, hanya bisa terdiam sambil berusaha menetralkan detak jantungnya yang kini berpacu dengan cepat. Bri mengukung Win di atas kasur.
"Kau tau kenapa kau harus dihukum hmm?" Ujar Bri disertai seringai.
Win mengangguk sekilas.
"Bagus"
Bri membuka kancing kemeja Win satu persatu. Dan mulai menghirup aroma di area leher Win. Tak ada perlawanan dari Win? Oh, tentu saja ada. Tapi apakah Win bisa mengalahkan tenaga serigala yang sedang marah ini?
"B-brii.." Ucap Win, sambil berusaha menjauhkan Bri darinya, karena kini pria itu sudah mulai membuat kissmark di tubuhnya.
Namun tak ada jawaban dari pria itu. Malahan, kini Bri semakin memperdalam aksinya.
"K-kumohon berhenti, Bri.."
"Na? Kumohon. A-aku tak akan melakukannya lagi"
Bukan Bri namanya jika dia berhenti sekarang, kan?Tapi, kali ini Win benar benar membuatnya berhenti, saat tangan mungil itu meraih pipinya, dan mengangkatnya untuk bertatapan mata.
"Maaf" gumam Win.
Dua pasang mata itu saling bertatapan untuk beberapa saat.
"Sial" monolog Bri.
Bri kemudian berdiri, dan berjalan keluar dari kamar.
Win mendudukkan dirinya, sembari memasang kembali kancing bajunya.
Tak lama, Bri kembali masuk. Pria itu berjalan menuju kasur, dan duduk di samping Win.
Bri melirik ke arah jam digital yang kini menunjukkan pukul 21:00. Bri menarik tubuh Win, hingga kembali terbaring di atas kasur.
"A-apa yang kau lakukan?" Tanya Win heran.
"Tidur"
"T-tapi.."
"Kau mau tidur sekarang, atau kutiduri?" Ucap Bri, yang berhasil membuat Win diam, dan langsung memejamkan matanya.
Tak butuh waktu lama, pria bergigi kelinci itu pun terpulas dalam tidurnya. Sedangkan Bri menatapi Win yang sedang terpulas.
"Sial. Bisa bisanya bocah ini membuatku jatuh cinta" gumam Bri.
Pagi kembali datang. Pria bernama Win itu, terbangun dari tidurnya. Matanya bergulir ke arah samping, tepatnya pada pria tampan yang masih menutup matanya. Perlahan Win mengambil posisi duduk. Tangan putih itu terarah untuk menggoyangkan tubuh pria di sampingnya.
"Bri..Bri.."
Tak butuh waktu lama, pria itu menggeliat, dan membuka perlahan kedua matanya. Entah darimana Win mendapatkan keberanian untuk membangunkan serigala yang satu ini.
"Kau sudah bangun?" Ucap Bri dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Hum" Win menganggukkan kepalanya.
"Mandilah. Kita akan pergi setelah sarapan" ucap Bri, yang kemudian dilaksanakan oleh Win.
08:00
Kedua pria itu sedang duduk di kursi meja makan sambil menyantap sarapan. Saat sedang menikmati makanan, tiba tiba HP Bri berbunyi.
"Halo.." ucap Bri dengan orang di seberang telepon sana.
"..."
"Siapkan semua. Aku tak mau ada orang lain"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT [BRIGHT X WIN]
FanficBright Vachirawit dikenal sebagai orang yang ramah, dan baik kepada siapa pun. Namun, siapa sangka, orang yang dicintainya mengetahui tentang sisi lain dirinya. Bagaimanakah sifat asli Bright? Dan apa alasannya? Baca kelanjutan ceritanya... ATTENTIO...