"Kenapa kita ke sini?" Tanya Win, saat pria di depannya ini membawanya ke laboratorium kampus.
Beberapa menit yang lalu, pria itu memintanya untuk bicara berdua saja dengannya.
"Aku ingin bicara berdua denganmu" ucap pria bernama Joss itu.
"Kenapa?" Tanya Win heran, karena ia tak mengenal pria itu.
"Aku..menyukaimu, Win" Ucap pria bertubuh atletis itu.
"Hah?" Ucap Win memastikan pendengarannya.
"Aku menyukaimu" ulang pria itu.
"T-tapi, kita tidak mengenal satu sama lain."
"Aku tau. Aku sudah menyukaimu, sejak hari pertamamu di kampus ini. Dan aku, selalu mengikutimu ke manapun kau pergi"
"Eee..k-kurasa, aku tak bisa menerima perasaanmu." Ucap Win, merasa sedikit tidak enak.
"Kenapa?" Mimik wajah Joss berubah seketika.
"Apa kau menyukai orang lain?"
"Ah, apa karna pria bernama Bright itu?"
"B-bukan begitu.." gumam Win.
"Lalu kenapa Win? Ayolah Win, jadilah milikku." Joss mengikis jarak di antaranya dan Win. Dan itu, membuat Win mau tak mau harus melangkah mundur, hingga tak sadar ada tembok yang membuatnya tak bisa melangkah ke belakang lagi.
Keringat dingin mulai bercucuran. Jantungnya berdegup sangat kencang, saat pria bertubuh atletis itu mengunci pergerakannya.
"P-phi Joss.." gumam Win dengan suara bergetar menahan takut.
"Ayolah Win, jadilah milikku~" Joss mengangkat dagu Win dengan jari telunjuknya. Dan itu membuat matanya dan mata Joss saling bertemu. Dapat Win lihat, smirk di bibir Joss, walau tampak samar karena cahaya yang minim.
Win semakin ketakutan, dan meneteskan air matanya.
"Hei~ sayang..kenapa kau menangis hmm?" Ucap Joss.
"L-lepaskan aku"
"Kau ingin kemana sayang~. Disini saja bersamaku~" Joss memajukan wajahnya, hingga tersisa beberapa senti dari wajah Win.
"Hiks..hiks"
Jarak wajah Joss dan Win terus dikikis oleh pria tinggi itu. Win pun mendorong tubuh itu dengan kuat, hingga pria itu sedikit terdorong ke belakang.
Melihat ada kesempatan untuk melarikan diri, Win pun langsung berlari. Namun, tangannya ditahan oleh Joss, dan pria itu menghempaskan tubuh Win ke meja yang ada di sana. Joss lagi lagi mengunci pergerakan Win.
"Kau mau lari kemana, hmm?" Joss menelusuri wajah Win dengan jari telunjuknya, dari mulai bagian pelipis, hingga turun ke dagu sambil ber-smirk.
"Hiks..hiks..kumohon biarkan aku pergi. Bright menungguku"
"BRIGHT, BRIGHT, BRIGHT" teriak Joss, dengan tangan yang mengepal kuat.
"BERHENTI BICARA PADANYA. Aku tau, kalian dekat. DAN AKU TAK SUKA ITU" Joss memukul meja dengan tangan yang terkepal, tepat di samping wajah Win.
Dan itu, membuat Win semakin bergetar ketakutan.
"Hiks..hiks..Bright.." lirih Win sambil menangis.
"KUBILANG JANGAN SEBUT NAMANYA" Joss kembali berteriak.
Dengan cepat, Joss membuka 3 kancing kemeja Win. Win berusaha menghentikan Joss, namun tenaganya kalah dengan pria bertubuh atletis itu.
"Hiks..hiks.."
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT [BRIGHT X WIN]
FanfictionBright Vachirawit dikenal sebagai orang yang ramah, dan baik kepada siapa pun. Namun, siapa sangka, orang yang dicintainya mengetahui tentang sisi lain dirinya. Bagaimanakah sifat asli Bright? Dan apa alasannya? Baca kelanjutan ceritanya... ATTENTIO...