Tanpa disadari, Win telah membuatnya menjadi dirinya sendiri seharian ini.
🇹🇭🇹🇭🇹🇭
Sekotak pizza itu pun habis dilahap oleh kedua pria tinggi itu.
"Hah~" win menghembuskan nafas kasar, sambil memegangi perutnya yang sudah penuh.
"Kenyang sekali" ucapnya, mengelus elus perutnya.
"Sekarang, tidurlah" Bright berdiri, mengambil kotak pizza yang sudah kosong itu, dan membuangnya ke tempat sampah yang terletak di samping meja belajarnya.
"Hmm" Win berjalan ke arah kasur, dan membantingkan tubuhnya ke sana.
Bright tersenyum melihat tingkah Win, lalu berjalan ke arah sofa panjang.
"Huh? Kau tak tidur di sini?" Ucap Win.
"Kau saja yang tidur di sana. Aku akan tidur di sini" jawab Bright.
"Hngg~tidurlah di sini" Win menepuk nepuk tempat di sebelahnya yang kosong.
"Tidak" Bright menggeleng.
"Hmm ya sudah" ucap Win, lalu menempatkan tubuhnya untuk tidur.
01.23
Keringat dingin bercucuran di kening, dan leher seorang pria yang tengah tertidur itu. Tubuhnya terlihat gelisah. Tiba tiba, pria itu membuka matanya, dengan dada yang naik turun berusaha menetralkan nafasnya.
"Hah..hah..hah" suara pria bernama Win itu mengeluarkan nafasnya.
Ia membuka selimut yang menutupi tubuhnya, lalu melihat ke arah sofa panjang yang ada berada tepat di bawah kakinya.
Ia bangkit dari kasur, dan kakinya dibawa menuju sofa panjang itu. Dilihatnya, seorang pria yang sedang terpulas dalam tidurnya. Win ikut membaringkan tubuhnya ke sofa, dan memeluk pria itu dengan kuat.
Karena merasa sedikit sesak, pria itu membuka mata indahnya. Dan dilihatnya, pria bergigi kelinci itu sudah memeluknya dengan amat erat.
"Win, kau baik baik saja?" Ucap pria itu, mengelus surai Win dengan lembut.
"Aku habis bermimpi buruk Bright"
"Aku Sarawat" monolog pria itu dalam batin.
"Hmm tak apa. Itu hanya mimpi na?" Ucap Sarawat dengan sangat lembut.
Win menjauhkan wajahnya dari dada Bright, lalu beralih menatap pria itu, dengan bulir air mata yang masih tersisa di sudut matanya.
Tangan Bright (Sarawat) terarah untuk mengusap bulir air di sudut mata itu, sambil tersenyum, walau hanya tampak samar karna pencahayaan yang minim itu.
"Kau habis bermimpi apa hmm?" Tanya Sarawat, mengelus rambut Win.
"Aku bermimpi, kau akan menghilang" ucap Win dengan dahi yang mengkerut.
"Ya. Mimpimu mungkin akan menjadi kenyataan Win" monolognya lagi dalam hati.
Sarawat tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT [BRIGHT X WIN]
Fiksi PenggemarBright Vachirawit dikenal sebagai orang yang ramah, dan baik kepada siapa pun. Namun, siapa sangka, orang yang dicintainya mengetahui tentang sisi lain dirinya. Bagaimanakah sifat asli Bright? Dan apa alasannya? Baca kelanjutan ceritanya... ATTENTIO...