RENJANA-02

500 80 15
                                    

Vanya membuka pintu rumahnya dengan kasar. Memasuki rumah dengan raut yang kurang bersahabat, kakinya melangkah cepat menuju kamarnya. Dalam hati ia terus menggerutu. Moodnya benar-benar sedang tidak baik.

Ia membanting tubuhnya di kasur empuk miliknya yang terdominasi oleh warna hijau, nampak segar dan elegan. Ia menghirup nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan sedikit kasar. Hari ini benar-benar menyebalkan.

Matanya memejam, mencoba menetralisir moodnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matanya memejam, mencoba menetralisir moodnya. Hembusan angin AC yang membawa aroma lavender membuatnya sedikit rileks. Setelah beberapa menit ia merasa cukup tenang, gadis itu membuka matanya kemudian bangkit dan melangkah menuju kamar mandi. Tubuhnya terasa begitu lengket, membuatnya kurang nyaman.

Tigapuluh menit waktu yang sangat cukup baginya untuk melakukan ritualnya di kamar mandi. Guyuran air dingin membuat tubuhnya terasa begitu segar. Vanya duduk dibawah shower, menikmati setiap tetes air yang mengguyur tubuhnya. Sungguh, ini benar-benar membuat moodnya kembali membaik.

Vanya kaget bukan main ketika melihat Gemi terdampar di atas kasurnya. Sejak kapan manusia menyebalkan itu ada si sana? Pikirnya. Vanya mencoba acuh. Dengan santai ia melangkah menuju meja riasnya. Dari kaca di depannya, ia melihat Gemi menatapnya lekat, Vanya tetap acuh dan sibuk mengoleskan beberapa macam skincare ke wajah mulusnya.

Gemi yang belum pernah melihat pemandangan seperti ini selama hidupnya menatap gadis itu lekat-lekat. "Biar apa lo gitu?"

Vanya mendengar pertanyaan itu langsung berbaik dan menatap Gemi. "Ya menurut lo aja gunanya skincare buat apaan?"

"Lo mau pake skincare semahal apapun, kalo tua juga tetep keriput kan?"

Vanya memutar bola matanya malas. "Ge, skincare itu gunanya buat merawat kulit, mempercantik itu bonusnya. Jangan mikir kalo skincare itu gunanya mengubah muka jadi cantik, no! Lo salah kalo gitu. Yang mengubah muka jadi cantik itu make up."

"Terus kenapa orang-orang pada bilang kalo pengen punya cewe yang cakep ya harus modalin skincarenya?" Tanya cowo itu dengan polosnya.

"Gue yakin lo ga se goblok itu si, Ge."

"Gue serius, Van."

Vanya memalingkan mukanya, ia yakin jika terus menjawab pertanyaan anak lelaki itu tidak akan habis. Gadis itu sangat tau bagaimana Gemi jika ingin tau sebuah hal, segalanya pasti ingin dikupas secara tuntas.

"Terus yang lo pake itu apaan?"

"Kalo gue sebutin, lo yakin bakalan ngerti?"

"Jelas lah, enggaknya," Ujar Gemi sembari nyengir kuda khasnya.

"Ngapain lo di kamar gue?" Tanya gadis itu sembari berkacak pinggang.

"Suka-suka gue lah, dari orok juga kan kita sering tidur bareng di sini," Jawab Gemi dengan enteng.

RENJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang