Part 10 : Cantik

95 11 0
                                    

Dimas POV

Kalian tau gimana rasanya nikah buat para jones?

Masya Allah...

Yang biasanya mau tidur langsung tidur atau ngga liatin jendela ala anak indie. Bangun tidur, langsung suram gara-gara liatin pasangan uwu. Itu ngga akan terjadi di kamu setelah melewati tahap bernama nikah itu tadi. Swear.

Apalagi sekarang mau berangkat kerja di suguhi pemandangan seger mahasiswi yang lagi masak. Mana rambutnya di jepit pakai penjepit kertas. Iya bener kalo nggak pernah liat cewek yang kamu nikahi buka jilbab. Begitu buka jilbab Masya Allah banget.

"Kak sarapan dulu,"ucap Ayudya menyiapkan menu sayur di pagi hari. "Aku ke atas siap-siap, kamu makan ya,"ucap Ayudya menyediakan sepaket nasi dengan lauk untuk makan siang. Tuh kan apa di bilang. Beda pokoknya.

"Kapan sidang Ay,"tanyaku setengah berteriak dari meja makan. "Insya Allah minggu depan. Doakan ya kak,"ucap Ayudya kembali turun. "Cepatnya kamu selesai siap-siap,"tanya ku. "Ngapain lama-lama. Aku nggak perlu make up sudah cantik kayak Dewi Shinta,"ucapku.

"Astaghfirullah. Ya sudah Dewi Shinta sarapan dulu,"ucapku memaksa nya sarapan. Manusia ini susah sekali di suruh sarapan saudara. "Udah nih,"ucap Ayudya menunjukkan gelas susu yang sudah habis. "Makan Ay,"ucapku menarik nya untuk tetap duduk dan makan.

"Nanti aja Kak. Nggak enak makan pagi,"ucap Ayudya cemberut. "Ya sudah setidaknya kamu makan salad buah. Kamu mau diet kah? Badan kurang gizi masih aja diet,"tanyaku. "Bukan diet cuma nggak pernah,"ucap ku menyuapi nya dengan tangan ku.

"Kemarin acara perdana di Bhayangkari gimana,"tanyaku memecah keheningan. "Ya gitu. Biasa nya acara,"ucap Ayudya. "Kamu nggak kocak kan di sana,"tanyaku memastikan. "Ehm.. Hehe,"ucap Ayudya menyengir polos. Bukannya aku nggak tau cuma mau denger aja ceritanya.

Gimana ceritanya bisa Bu Kapolda senang sekali sampai cerita ke suami nya. Katanya baik ramah dan sudah kayak anak sendiri. "Aku kemarin tuh jengkel ketemu sama ibu-ibu sok berkuasa. Makanya langsung aja tuh. Nggak ingat tempat langsung gas aja,"ucap Ayudya bersemangat.

"Di situ mulainya. Ya nggak tau gimana yang jelas mereka akhirnya ngalah. Ayudya kok di lawan,"ucap Ayudya bangga dengan wajahnya penuh yakin. "Sudah nggak kaget sih Ay. Lain kali jangan gitu Ay,"ucapku. "Ya nggak lah. Sok romantis nya ehh. Makan berdua baru di suapi. Iih geli sendiri aku,"ucap Ayudya bergidik. Nah kumat lagi kan...

----

Ayudya POV

"Kak sampai depan gerbang aja,"ucap ku enggan di antar sampai ke dalam jurusan. "Tanggung Ay. Langsung sampai di depan gedung lab kalo bisa,"ucap Dimas membuat ku tersenyum kecut. "Ayudya,"panggil Audrey bersama teman ku yang selalu sama.

"Iya Yu. Makasih ya kak,"ucapku beranjak pergi namun kerah belakang baju ku di tarik kembali. "Baru kemarin di ajari Yu,"ucap Dimas membuat ku melotot. "Yang bener aja. Ini di kampus banyak orang. Nggak nggak,"ucapku mengelak.

"Memangnya surga neraka cuma ada di masjid,"tanya Dimas membuat tak bisa berkelit. Mau tak mau ku cium punggung tangannya. "Jaga diri baik-baik ya,"bisiknya sebelum mencium kening ku. WEHH TIDAK BERPERIKEJOMBLOAN,"ucap Sandrina dan Michael riuh.

"Apa sih,"ucapku mendekati mereka begitu Dimas pergi. "Asyik habis nikah di antar terus,"ucap Calvin. "Iya karena aku nggak tinggal sama ortu lagi. Jauh kalo naik sepeda,"ucapku. "Jauh kah memang mau so sweet,"tanya Audrey menaik turunkan alisnya. "Nggak lah ya kali. Kalo mau berangkat kerja atau ngga pergi aja kek gitu,"ucapku.

"Tradisi ya Bu Dimas,"ucap seseorang membuat ku ikut berbalik. "Err hehe dia yang suruh gitu Bu,"ucapku tersenyum tipis. Tumben seorang Dyandra senyum manis kayak gini. Apa lagi kena bucinnya Pak tentara itu ya?

Kanistha Lokatara ~ CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang