Part 16 : Debay Indie

92 8 0
                                    

"Kak dapat darimana itu,"ucapku menatap nya lurus begitu sampai di rumah. "Ya dari dokter lah Ay. Kamu aja yang nggak tau,"ucap Dimas menyantap makan malam dengan santai. "Iya Kak tapi kan nggak gitu,"ucapku berusaha membela diri.

"Ay cukup. Harusnya kamu bersyukur bukan malah nyalahin diri. Semua kehendak Allah,"ucap Dimas membuat ku menghela nafas panjang. Iya mungkin kali ini aku yang kejauhan sampai lupa bersyukur. "Kak tanggal 8 Agustus nanti kita liburan yuk,"ajak ku.

"Secara tanggal itu aku memang ada jadwal libur. Kenapa Ay mau kemana?,"tanya Dimas membuat mata ku berbinar. "Nggak muluk-muluk. Boleh minta ke Malang?,"tanyaku. "Boleh. Mau kemana kalo ke Malang,"tanya Dimas. "Ayo ke Selecta sama Wisata Paralayang,"ucapku.

"Apa sih yang nggak boleh buat mu? Btw aku harus terimakasih dulu untuk buah hati yang sudah kamu kandung berusia kurang lebih 4,5 bulan tanpa kita berdua sadar,"ucap Dimas. Ya itulah isi amplop coklat tadi. Surat keterangan dari dokter sekitar sebulan lalu.

Bahwa aku tengah mengandung. Iya Bos waktu aku habis keder mikir tugas akhir. Sekarang kalo dihitung ya sekitar 5,5 bulan lah. "Semoga aja bisa lahir dengan baik,"ucapku tersenyum penuh arti. "Ay kamu ini. Lama-lama Seram juga liat kamu senyum kayak gitu,"ucap Dimas membereskan piring.

"Ehh ngga us

"Duduk Ay. Biarkan aku jadi calon Dad terbaik untuk putri ku,"ucap Dimas. "Yakin sekali Anda kalo dia cewek,"ucapku. "Biar Cantik kayak yang ditempati,"ucap Dimas membuat ku membuang muka menahan rasa panas yang menjalari diri.

---

Menjelang malam entah mengapa sekarang lebih manja. Padahal dulu serba bisa, sekarang kerjaan ku cuma liat perutku yang sebenarnya agak buncit cuma nggak begitu kelihatan. Daripada gabut ngga bisa tidur, ku tuliskan entah apa saja. Mungkin selain analis bisa juga jadi penulis.

"Disya atau Aisya,"ucap Dimas membuat ku menoleh melihatnya entah membaca buku model apa itu. Kayaknya punya nya Kak Aida sih. Secara Kak Aida juga kan yang ngurus semua hal yang hubungan nya dengan bayi dkk. Waktu dengar kabar ku aja mereka berdua kayak nggak percaya.

Dan tentu bersyukur. "Kak kenapa juga belum lahir kok sudah kamu siapkan namanya,"ucapku. "Ya kan lucu aja mikir namanya gitu,"ucap Dimas makin membuat ku jengah. "Ada-ada aja kamu Kak,"ucapku menggeleng cepat. "Daripada kamu dari tadi nulis entah apa itu,"ucap Dimas.

"Sembarang mu sudah Kak,"ucapku kembali fokus dengan bakat yang mungkin aja dadakan. "Ay besok ada kegiatan Bhayangkari kah,"tanya Dimas. "Hmm ngga ada. Kan udah kemarin lusa,"ucapku mengingat. "Oke sip. Main ke rumah Bapak sama Ibu yuk. Sore sekalian nginap.

Dulu kamu bilang kamar ku monokrom. Kalo kamar mu kira-kira kayak mana ya?,"ucap Dimas membuat ku teringat kamar ku di rumah. Ya Robb. Lampu Tumblr di sekeliling, belum lagi lampu glow in the dark. Baru ada lagi bunga-bunga. Aduh bunga mawar waktu itu kan ku tanam di kamar.

Ada ikan berbagai jenis, iya sih warna cat nya soft dan rapi. Cuma ku rasa itu bener-bener kategori kamar cewek. "Sewajarnya anak cewek lah,"ucapku. "Apaan? Kayaknya kalo orang modelan kamu Ay paling nggak ada foto nya Chris John. Christian Ronaldo, Lionel Messi, dkk. Iya kan,"ucap Dimas.

"Weh modelan alim kayak gini. Nggak lah,"ucapku. "Baru apa? Hah iya baru ingat. Pasti kayak kegiatan free nya Nania sama Dwi kan. Baru fp medsos artis plastik. Siapa lagi EXO, BTS, Blackpink, Twice, Red Velvet, Astro,"ucap Dimas. "Wait. Kok kamu hafal nama-nama boyband sama girlband Korea kak.

Kanistha Lokatara ~ CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang