Part 17 : Arlene

69 6 0
                                    

Seperti keinginan dan tuntutan para orang tua. Acara yang harusnya di gelar di rumah Dirga. Banyak sekali orang yang sudah berdatangan di rumah ku. Termasuk ya kalian nggak lupa dengan mereka kan.

"Yu liat aku aja biar manis nya mirip kayak Aunty Sandrina,"

Kan belum aja ku jelasin sudah muncul orangnya. "Apaan. Nggak usah Yu. Kamu sama Pak Kevin aja sana,"ucap Michael. "Udahlah sama aku aja,"ucap Audrey. "Udah Weh muyak aku liatin kalian ribut dari tadi,"ucapku.

"Hehe maaf ya,"

Jangankan mereka yang heboh, satu manusia lain juga ikut heboh. Siapa lagi kalo bukan Nadya. Padahal kan wajar gitu. Dia ini terlalu berlebihan pokoknya. Acara doa bersama yang di gelar sudah selesai dari tadi, makanya tinggallah para manusia manusia ini.

"Ayudya. Nama anaknya yang bagus siapa Pak,"tanya Calvin yang duduk dengan Saga dan Dimas. "Nanti lah. Lahir aja belum, ngga surprise nanti,"ucap Dimas. "Siap Pak Pol. Kalo Pak Sagara,"tanya Calvin. "Woy Vin. Kamu mau sensus bayi kah,"tanya Audrey.

"Ini kelahi mulu. Awas jodoh,"ucapku. "Apaan. Amit-amit,"ucap Audrey. "Heh dulu siapa yang sumpahin suami ku polisi baru ketemu waktu demo hah,"ucapku kesal. "Ahahaha kamu sih Drey,"ucap Michael. "Iya kan gara-gara kamu juga Yu. Yang suruh komentarin polisi waktu demo ngga ada habisnya siapa?,"ucap Audrey.

"Sudahlah. Sudah ada debay nya masih aja kayak gitu,"ucap Calvin. "Bukan karena sumpah karena memang skenario nya gitu Yu,"ucap Saga. "Anak muda ini ngga ada habisnya ngurus cinta,"ucap Dirga datang bersama Manggala. "Hehe iya Om,"ucap Sandrina.

"Loh Sandrina kan sudah sama Kevin. Ini Audrey sama Calvin kan,"ucap Dirga. "Om saya nggak sama Calvin,"ucap Audrey. "Loh kalian tau kah omongan orang tua itu biasanya cepat di acc yang di atas. Nah makanya banyak kejadian kelahi tapi nikah. Ya karena itu tadi,"ucap Manggala.

"Om aku? Carikan juga nah. Masa iya temen ku sudah merajut asmara. Aku masih stuck mung nyawang esuk tekan sonten mergo sadar diri kulo dudu sinten sinten,"ucap Michael. "Lah kalo Michael ini cocok nya siapa ya,"ucap Dirga berpikir. "Itu loh Pak. Putranya Pak Hendra,"ucap Manggala.

"Hendra mana toh Pak,"ucap Dirga berpikir. "Hendra Adiraga Airlangga Pak. Yang kemarin ketemu di wisuda nya Ayudya itu loh Pak,"ucap Manggala sontak membuat otakku langsung nyambung ke arah pembicaraan mereka. "Oiya. Sel ngga mau putranya Pak Hendra kah,"tanya Dirga.

"Siapa itu? Kayaknya skip aja deh,"ucap Michael. "Yakin sel. Kesempatan ngga datang dua kali. Coba ingat lagi. Hendra Adiraga Airlangga. Airlangga,"ucapku menekankan kata Airlangga. "Siapa ya,"ucap Michael membuat ku ingin segera menjitak kening nya.

"Teman kuliah mu kan Yu,"ucap Dirga. "Iya Pak. Bentar biarkan dia loading dengan sendirinya. Kalo sudah tau salto salto itu,"ucapku. "Siapa Yu,"tanya Michael makin membuat ku kesal sendiri. Ini orang cerdas tapi kalo masalah bucin lola. Mau di taken aja nggak sambung sambung.

Itulah alasannya kenapa jones sampai sekarang. Cocok sih kan kriteria jodoh salah satunya saling melengkapi. "Pramoedya Surya Airlangga. Maharaja kalian,"ucap Dimas. "Aish Kak kenapa di spoiler,"ucapku. "Sel Maharaja sel,"ucap Sandrina dan Audrey ikut heboh.

"Maharaja siapa,"ucap Michael makin membuat ku kesal. "Kalo buat main-main, ngga lucu Sel. Please, Maharaja,"ucap Audrey. "Aih kalian pakai cara biasanya aja,"ucapku. "Oiya lupa aku,"ucap Sandrina.

Ctak

"Auh sakitnya. Ngapain sih?,"ucap Michael. "Maharaja sel ingat kan,"ucap Audrey. "Maharaja? HAH!???,"ucap Michael terlonjak girang. "Weh kalian ikut bahagia kan,"ucap Michael. "Telat Sel. Lola mu bisa nggak di tinggal. Masalahnya lola mu hanya di hubungan asmara,"ucapku.

Kanistha Lokatara ~ CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang