Hari ini Hasna pergi sekolah seperti biasa, sudah jelas ia sekarang mempunyai penampilan baru yang membuatnya menjadi sorotan satu sekolahan.
Walau sudah dua hari berlalu tapi penampilan Hasna selalu jadi sorotan orang banyak, pasti semuanya terkagum-kagum mengingat mereka hanya tau penampilan Hasna yang selalu cupu.
Kini, Hasna berubah menjadi perempuan yang lebih wah segalanya, walau suaminya tidak rela harus berbagi kecantikan Hasna dengan orang lain, tapi Azka selalu mendukung asal masih dalam batas wajar saja.
Hasna melangkah masuk ke dalam ruang kelasnya, disana sudah banyak teman nya yang datang termasuk Arum, seperti biasa beberapa orang menatap kagum ke arahnya.
Hasna langsung menyimpan tas nya, ia lantas menebar senyum ke arah Arum yang masih sibuk dengan bukunya.
"Pagi!" sapa Hasna kepada Arum.
"Pagi juga," balas Arum datar.
Hasna menautkan kedua alisnya bingung. "Kamu kenapa? Kok cemberut! Aji mana?"
Arum langsung menutup bukunya. "Gosah sebut nama dia lagi deh! Gue kesel tau dengernya."
"Kenapa? Kamu ada masalah sama dia?" tanya Hasna lagi.
"Banyak. Lo tau gak sih! Gue kesel tau sama dia, seenaknya aja mainin perasaan anak orang." Arum mendengus kesal.
Hasna paham apa yang terjadi, seperti biasa, Aji yang menjadi pokok permasalahannya. Bukan cuma sekali, tapi berkali-kali Arum seperti itu akibat Aji.
"Sebenarnya hubungan kamu sama Aji itu apa? Pacaran?" Hasna bertanya lagi dan lagi.
"Gantung," jawab Arum ketus.
Hasna geleng-geleng kepala, teman nya yang satu itu pasti akan sensitif seperti itu kalau lagi kesal, sudah lah Hasna tidak akan membahasnya lagi.
"Oh iya lupa." Hasna mengeluarkan buku milik Arum dan menyerahkan nya. "Makasih ya!"
"Hmm." Arum hanya mengangguk saja.
Mereka berdua sibuk dengan urusan masing-masing, Hasna sibuk membaca buku pelajaran seperti biasa, sementara Arum sibuk melamun, melamunin Aji tentu saja.
Entah kenapa ia merasa badmood sendiri, padahal Aji bukan siapa-siapa nya tapi bayangan nya selalu saja menggentayangi benak nya.
"Arrhhh." Arum berteriak sanking prustasinya.
Tentu saja hal itu membuat semua yang ada di kelas terkejut, mereka semua langsung menatap ke arah Arum.
"Kamu kenapa?" tanya Hasna yang duduk di sampingnya.
"Lo kenapa, Rum? Kesambet lo?" sambung yang lain.
"Sakaw kali," timpal yang lain nya sambil terkekeh.
Arum tidak membalas perkataan mereka, ia hanya mendengus saja, ia tidak berminat untuk berdebat dengan yang lain.
"Sepulang sekolah gue ke rumah lo ya, Has!" kata Arum tiba-tiba.
Hasna langsung terkejut mendengarnya. "M-mau ngapain?"
"Ya main aja. Gue pengen tau aja rumah lo sekarang dimana." Arum membalasnya enteng.
Hasna terdiam, ia tidak tau harus menjawab apa. Kalau di idzinkan nanti Arum tau semuanya, tapi kalau di tolak entar Arum tambah curiga padanya.
"Kenapa lo? Gue gak boleh ya main ke rumah lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]
Teen Fiction( END ) ---SQUEL LOVE IN MISSION--- *** "Tolong nikahi putri saya satu-satunya!" Permintaan terakhir dari seseorang membuat kehidupan Azka berubah seketika. Azka harus menikahi seseorang yang tidak ia kenali. Di sisi lain ia juga harus menjalankan m...