Satu hari berlalu sejak Hasna siuman, keadaan nya semakin membaik, walau pun begitu, trauma yang di alaminya masih membekas, beberapa kali Hasna bermimpi buruk dan membuatnya tidak tenang.
Azka merasa prihatin terhadap kondisi istrinya, ia ingin berbuat sesuatu kepada Hasna supaya trauma istrinya bisa hilang dan membuatnya kembali seperti semula.
Walau demikian, trauma itu akan sangat sulit di hilangkan, yang bisa ia lakukan saat ini adalah berdoa dan membawa Hasna liburan.
Bukan cuma Azka dan Bayu yang berpikiran seperti itu, seluruh keluarga Malvin dan Risa pun juga menyarankan hal yang sama.
Mungkin setelah Hasna keluar dari rumah sakit, mereka berdua akan berlibur kesuatu tempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota.
Mereka akan berlibur berdua, cuma berdua saja, tidak ada yang lain lagi, hanya mereka berdua, menghabiskan waktu berduaan untuk beberapa hari.
"M-mas!"
Azka langsung menoleh saat suara Hasna terdengar, ia yang sedang duduk di sofa langsung beranjak ke arah brangkar istrinya itu.
"Kenapa bangun?" tanya Azka pelan.
Hasna tersenyum tipis. "Laper."
Azka terkekeh melihat nya, ia sedikit mengacak rambut istrinya itu, Hasna selalu saja memuatnya gemas.
"Makan sekarang?" tanya Azka, Hasna mengangguk pelan.
"Bunda tadi bawa bubur sama sup! Mas suapin ya?" tawar Azka, Hasna kembali mengangguk.
Azka langsung membawa rantang yang berisikan makanan yang Riza buat tadi, kedua orang tuanya menjenguk Hasna tadi pagi, tidak terlalu lama mengingat mereka masih punya si kecil di rumah.
Sebentar pun tidak apa, yang jelas kehadiran mereka bisa membuat Hasna semakin kuat.
"Buka mulut nya coba, aa---ammm! Pinter."
"Mas ihh."
Azka menyuapi Hasna seperti anak kecil, bukan cuma itu, Azka juga memainkan dulu sendok buburnya seperti pesawat terbang sebelum masuk ke dalam mulut Hasna.
Semua itu Azka lakukan guna membuat trauma istrinya pudar, dan sepertinya itu lumayan sedikit membantu mengobati trauma istrinya itu.
Tidak lama terdengar suara derap langkah kaki, setelah itu pintu ruangan di buka dari luar.
"Bang, kata ayah abang di sur---ups! Sorry ganggu." Azriel langsung menutup mulut nya saat melihat kakak nya itu sedang menyuapi Hasna.
Azriel siap untuk pergi dan menutup pintu, namun sebelum itu Azka menghentikan nya.
"Masuk," ucap Azka datar.
Azriel langsung masuk sambil sedikit menunduk, ia perlahan menutup pintu dan segera beranjak mendekat ke arah kakak-kakak nya itu.
Diam-diam Azriel tersenyum tipis, ini kali pertama ia melihat Azka menyuapi perempuan lain selain Riza dan Azki serta adik-adik nya.
Menurut Azriel itu sangat romantis, itu kasus yang sangat langka Azka bersikap seromantis itu, Azka yang terkesan datar dan cuek kepada semua wanita ternyata bisa bersikap romantis juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]
Teen Fiction( END ) ---SQUEL LOVE IN MISSION--- *** "Tolong nikahi putri saya satu-satunya!" Permintaan terakhir dari seseorang membuat kehidupan Azka berubah seketika. Azka harus menikahi seseorang yang tidak ia kenali. Di sisi lain ia juga harus menjalankan m...