Malam hari nya setelah adegan romantis mereka gagal, suasana menjadi sangat canggung, diam dan saling diam setelah kejadian itu mereka berdua saling diam.
Saat di meja makan pun mereka saling diam, sampai saat ini di dalam kamar mereka masih diam. Mereka berdua sibuk dengan kegiatan masing-masing, Azka sibuk dengan laptop nya, sementara Hasna sibuk dengan buku-buku pelajaran nya.
Hasna diam dari tadi, ia merasa canggung karna kejadian tadi sore. Sementara itu ia berpikir kalau diam nya Azka karna hal lain, entah kenapa ia merasa seperti itu, ia juga merasa kalau suaminya itu sangat kecewa.
Hasna paham akan hal itu, jujur ia juga merasakan hal yang sama. Entah kenapa ia juga merasa kecewa, padahal ia tidak terlalu paham sama hal seperti itu, ia terlalu awam.
Hasna tidak kerasan dengan suasana ini, bagaimana bisa mereka menjalin hubungan kalau suasana nya saja seperti ini, ia ingin menjadi istri yang baik dan menjalin hubungan suami istri yang seutuhnya.
Sesekali ia melirik ke arah Azka yang masih berkutat dengan laptop nya, ia tau Azka sadar sedang di perhatikan oleh nya, namun Azka memilih diam dan sibuk dengan urusan nya.
Hasna menghela napas pelan, entah kenapa ia tidak suka dengan keadaan ini, ia berdehem untuk menghilangkan kecanggungan.
"Mas!" panggil Hasna pelan.
Azka melirik lalu menautkan sebelah alisnya. "Hmm!"
Hasna langsung cemberut, ia kesal karna tanggapan suami nya seperti itu, singkat dan terkesan datar, ciri khas seorang Azka yang di bilang orang-orang.
"Mas! B-bisa bantuin aku engga?"
Akhirnya Azka menoleh juga, ia menutup laptop milik nya kemudian beranjak ke arah Hasna, melihat itu Hasna tidak kuasa menahan senyum nya.
"Apa?" tanya Azka saat tiba di dekat Hasna.
"I-ini," ucap Hasna menunjukan isi bukunya. "A-aku engga paham mas ngerjain nya. Mas bisa ajarin aku engga!" lanjut nya lagi.
Azka melirik buku pelajaran Hasna, ia sedikit meneliti beberapa soal yang ada di dalam buku tersebut, setelah itu ia menatap heran ke arah Hasna.
"Bantuin dong! He."
Azka geleng-geleng kepala, ia tau kalau soalan itu tidak lah terlalu sulit, walau pun ada beberapa soal yang tingkat kesulitan nya tinggi tapi ia yakin kalau Hasna mampu mengerjakan semuanya.
Azka menghela napas pelan, ia sadar kalau Hasna melakukan itu supaya mereka tidak saling diam terus menerus, diam-diam Azka tersenyum tipis akan hal itu, ia tidak menyangka Hasna akan berpikiran seperti itu.
"Ya sudah, kita kerjain sama-sama," ucap Azka lalu mengambil duduk di samping Hasna.
Setelah itu mereka mulai mengerjakan soalan-soalan itu bersama-sama, mereka juga membahas pelajaran lain. Azka menjelaskan beberapa hal yang tidak Hasna pahami, Azka sangat telaten menjelaskan setiap materi.
Kecanggungan di antara mereka mulai menyurut, Hasna tersenyum senang, diam-diam Hasna curi-curi pandang kepada Azka, ia menikmati momen ini.
Azka yang menyadari kalau Hasna tidak menyimak penjelasan nya langsung berhenti menjelaskan, ia lalu menatap ke arah Hasna yang sedang menopang dagu sambil menatap ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]
Teen Fiction( END ) ---SQUEL LOVE IN MISSION--- *** "Tolong nikahi putri saya satu-satunya!" Permintaan terakhir dari seseorang membuat kehidupan Azka berubah seketika. Azka harus menikahi seseorang yang tidak ia kenali. Di sisi lain ia juga harus menjalankan m...