Hotel bintang lima ini menjadi tempat dari sebuah acara mewah yang sedang di lakukan, acara tersebut di laksanakan oleh seorang pengusaha tambang sukses.
Acara tersebut di laksanakan untuk memperingati pernikahan sang pengusaha dan istrinya. Tentu saja rekan-rekan bisnis dan sejawat nya turut di undang.
Azka datang bersama Devano dan Malvin. Sebenarnya yang di undang adalah Malvin, karna Riza tidak bisa akhirnya mereka berdualah yang menemani Malvin.
Satu demi satu tamu undangan telah hadir dan memasuki area acara. Azka juga sudah tiba dan langsung masuk ke dalam.
Dekorasi yang mewah menyambut mereka, bahkan para pelayan profesional langsung menyuguhi mereka dengan minuman.
Berbagai makanan dan minuman berkelas dunia tersaji di atas meja, kebanyakan adalah desert yang manis-manis, Azka tidak terlalu suka makanan yang manis.
Minuman-minuman berkelas langsung di suguhkan pelayan ke para tamu undangan yang hadir di acara ini, dari minuman biasa sampai minuman beralkohol turut di sajikan sekaligus.
Azka, Devano dan Malvin menolak minuman yang di sajikan pelayan, mereka tau kalau itu minuman beralkohol.
Mereka malah memesan sirup kepada si pelayan, pelayan itu menurut dan langsung pergi guna mengambil pesanan mereka.
"Huh, sayang banget tuh minuman," ucap Devano.
Azka yang mendengarnya langsung mendelik. "Kalau mau ambil aja."
"Eh!" Devano terkejut mendengarnya, "lo serius?"
"Silahkan! Kalau lo mau kehilangan Azki," balas Azka enteng.
"Busyettt. Ampun dah kalau itu mah, lebih baik gak minum dari pada kehilangan bebeb Azki," kekeh Devano.
Azka berdecak kesal. "Bucin."
"Idih! Situ juga bucin kali," balas Devano gak mau kalah.
"Sudah-sudah, kalian berdua itu sama-sama bucin," lerai Malvin.
"Ayah juga bucin sama bunda," balas Azka dan Devano secara bersamaan.
Malvin tercengang mendengar nya, namun ia tidak marah atau menyangkal nya karna semua itu memang benar apa adanya.
Azka dan Devano idzin untuk mengambil minuman mereka sendiri, dari tadi pelayan belum datang lagi dan membuat mereka berdua bosan menunggu.
Semakin lama tempat acara ini semakin ramai di isi oleh tamu undangan yang hadir, semuanya berasal dari kalangan atas, dari mulai pengusaha sampai public figur, semuanya orang-orang terkemuka.
Tidak lama seseorang datang menghampiri Malvin, itu salah satu tamu yang di undang, dan juga coleganya Malvin.
"Apa kabar tuan Malvin?" sapa nya ramah.
"Ah, Leonardo! Kabar saya baik," balas Malvin.
"Lama tidak bertemu, saya lihat kamu baik-baik saja.""Haha, begini lah, semakin lama saya merasa lebih baikan."
"Syukur lah."
Mereka berdua berjabat tangan cukup lama sambil bercanda, mereka berdua lalu mulai membahas bisnis nya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING MISSION ✅ [SELESAI]
Teen Fiction( END ) ---SQUEL LOVE IN MISSION--- *** "Tolong nikahi putri saya satu-satunya!" Permintaan terakhir dari seseorang membuat kehidupan Azka berubah seketika. Azka harus menikahi seseorang yang tidak ia kenali. Di sisi lain ia juga harus menjalankan m...